Pada hari Sabtu 10 April 2021, dosen dan mahasiswa ITERA (Institut Teknologi Sumatera) turut serta membangun Kawasan Ekowisata Mangrove di Pasir Sakti, Lampung Timur, Lampung.
Selain itu, mereka juga mengadakan Pelatihan Kepemanduan Wisata dan Pembuatan Sign and Label Pariwisata di hari selanjutnya.
Pelatihan Kepemanduan Wisata Diikuti oleh Anggota Kelompok Tani Hutan Mutiara Hijau 1, Pasir Sakti, Lampung Timur
Dosen Program Studi Rekayasa Kehutanan ITERA mengadakan pelatihan kepemanduan wisata dengan menghadirkan trainer/ narasumber dari Politeknik Negeri Lampung yaitu Meyliana Astriyantika, S.Hut., M.Si.
Narasumber menyampaikan terkait seluk beluk kepemanduan wisata mulai dari tata cara komunikasi dengan pengunjung sampai dengan pelayanan tambahan yang wajib diberikan kepada para wisatawan.
Meyliana Astriyantika, S.Hut., M.Si. melakukan studi kasus dan praktik langsung dengan melibatkan para peserta agar materi yang disampaikan lebih mudah dipahami dan diaplikasikan.
Beliau menyampaikan bahwa kunci dari keberhasilan pemandu wisata adalah bagaimana tanggapan dari para wisatawan.
Jika tanggapannya positif, maka dapat dikatakan proses pemanduan wisata yang telah dilakukan sudah berhasil.
Beliau juga menekankan bahwa wisatawan merupakan tanggung jawab pemandu wisata mulai dari turun dari kendaran pribadinya ketika tiba di tempat wisata sampai wisatawan tersebut pulang dan naik ke kendaraan pribadinya kembali.
[read more]
Pembuatan Sign and Label Ekowisata Mangrove Melibatkan Warga Sekitar Kawasan Wisata
Papan informasi pariwisata dan tanda penunjuk lokasi di dalam kawasan wisata sangat penting bagi pengembangan sektor pariwisata.
Kawasan ekowisata mangrove Pasir Sakti, Lampung Timur yang dikelola secara swadaya oleh Kelompok Tani Hutan Mutiara Hijau 1.
Kawasan ekowisata ini belum memiliki papan informsi pariwisata dan tanda petujuk lokasi pariwisata.
Berdasarkan permasalahan tersebut, dosen dan mahasiswa Program Studi Rekayasa Kehutanan berinisiatif untuk melakukan pengadaan Sign and Label ekowisata pada hari Minggu, 11 April 2021.
Adapun papan informasi yang dibuat antara lain papan informasi umum wisata, papan informasi pembibitan mangrove, informasi jenis mangrove, dan informasi jenis burung.
Selain itu, dibuat juga tanda penujuk lokasi wisata seperti penunjuk arah, penunjuk lokasi tempat ibadah, toilet, tempat makan, dan tempat menginap.
Proses pembuatan sign and label ini melibatkan warga sekitar kawasan wisata mangrove agar tercipta rasa memiliki terhadap kawasan wisata dan sarana penunjang yang ada di dalamnya.
Berlangsungnya kedua kegiatan ini diharapkan mampu membantu masyarakat dalam mengembangkan potensi wisata mangrove yang ada di sekitar kawasan tempat tinggal mereka.
Editor:
Mega Dinda Larasati
[/read]