Sumber Daya Alam (SDA): Pengertian, Klasifikasi dan Manfaat

Kelangsungan hidup manusia tidak dapat dipisahkan dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya yang bersumber dari sumber daya alam.

Begitu pula makhluk hidup lainnya saling bergantung pada sumber daya yang ada di bumi.

Tulisan ini akan membahas secara lengkap mengenai pengertian Sumber Daya Alam (SDA), klasifikasi, Manfaat, kelangkaan, dan SDA yang ada di Indonesia.

1. Pengertian Sumber Daya Alam (SDA)

Bumi mengandung banyak sumberdaya alam (pixabay.com)

Segala sesuatu yang dinilai memiliki daya guna dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia yang dapat berupa komponen biotik seperti hewan, tumbuhan dan mikroorganisme maupun abiotik seperti air, berbagai jenis logam, minyak bumi, gas alam dan tanah dinamakan sumber daya alam atau biasa disingkat dengan SDA.

SDA juga merupakan suatu istilah yang berkaitan dengan materi-materi atau potensi alam di bumi yang bermanfaat dalam kehidupan manusia.

SDA ini mutlak dibutuhkan untuk menunjang kebutuhan hidup manusia.

Oleh karena itu, ketersediaan SDA ini terus berkurang dan keberadaannya pun tidak tersebar merata, ada yang berlimpah sumber dayanya ada pula yang sebaliknya.

Sumber daya alam merupakan sumber daya yang esensial bagi kelangsungan hidup manusia, oleh karena itu berkurang atau hilangnya SDA sangat berdampak besar bagi kehidupan manusia di muka bumi.

Jadi perlu adanya pengelolaan SDA yang baik guna meningkatkan kesejahteraan hidup umat manusia.

Pengertian atau konsep dari SDA cukup beragam, ada beberapa definisi SDA yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

1.1 Suryanegara

Pengertian Sumber Daya Alam (SDA) menurut Suryanegara (1977), sumber daya alam diartikan sebagai unsur lingkungan alam yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan manusia guna meningkatkan kesejahteraan hidup baik dalam bentuk fisik maupun hayati.

1.2 Katili

Ahli lain yang mengemukakan definisi dari sumber daya alam adalah Katili (1983).

Menurutnya semua unsur tata lingkungan biofisik yang potensial atau nyata untuk dapat dimanfaatkan dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia merupakan penjelasan dari sumber daya alam.

1.3 Ireland

Keadaan lingkungan alam yang memiliki nilai dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia merupakan pengertian sumber daya alam menurut Ireland (1974).

1.4 Isard

Kemudian ada pula pengertian SDA menurut Isard (1972) yang mendefinisikan sumber daya alam adalah bahan-bahan mentah dan keadaan lingkungan yang digunakan dalam pemenuhan kebutuhan manusia serta memperbaiki kesejahteraannya.

1.5 UU No. 4 Tahun 1982

Selain berdasarkan pendapatan para ahli, terdapat pula pengertian SDA dalam Undang-undang No. 4 Tahun 1982 Pasal (5) yang menyebutkan  bahwa sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya hayati, sumber daya non hayati, dan sumber daya buatan.

Sumber daya manusia yakni faktor penting dari sebuah organisasi baik institusi maupun perusahaan yang berupa manusia sebagai penggerak, pemikir, dan perencana dalam mencapai tujuan dari organisasi tersebut.

Sumber daya hayati yakni unsur-unsur hayati di alam termasuk di dalamnya SDA nabati atau tumbuhan dan SDA hewani atau satwa.

Sumber daya non hayati yakni sumber daya yang berasal dari benda mati atau bukan makhluk hidup, contohnya air, angin dan tanah.

Sumber daya buatan yakni sumber daya yang pada dasarnya berasal dari sumber daya alam yang dayagunanya ditingkatkan guna pemenuhan kebutuhan hidup manusia serta kepentingan negara.

2. Klasifikasi Sumber Daya Alam dan Contohnya

Berdasarkan kegunaannya sumber daya alam dapat dibedakan berdasar kelompok atau klasifikasinya masing-masing.

Berikut ini beberapa macam klasifikasi SDA:

2.1 Klasifikasi SDA Berdasarkan Jenisnya

Menurut jenisnya, terdapat dua kelompok atau kalsifikasi SDA yakni SDA biotik atau biasa disebut dengan SDA hayati dan juga SDA abiotik atau biasa disebut dengan SDA non hayati.

Sumber daya hayati (pixabay.com)

SDA hayati merupakan SDA yang merupakan makhluk hidup.

Hayati sendiri merupakan kata yang mempunyai makna “hidup” sehingga SDA hayati adalah SDA yang bentuknya berupa makhluk hidup.

SDA yang bentuknya berupa makhluk hidup contohnya yaitu tumbuh-tumbuhan, hewan, dan mikroba atau bakteri bahkan manusia sendiri merupakan sumber daya hayati.

Sumber daya non hayati atau abiotik ini merupakan kebalikan dari SDA biotik atau hayati.

Sumber daya non hayati atau tidak hidup ini adalah SDA yang bukan berupa makhluk hidup.

Sebagai contohnya yaitu batu tambang, angin, tanah, air dan masih banyak contoh lainnya.

2.2 Klasifikasi SDA Berdasarkan Sifatnya

Terdapat tiga kelompok SDA berdasarkan sifat yakni dapat diperbaharui (renewable resources), tidak dapat diperbaharui, dan yang selalu ada (sustainable resources).

SDA dapat diperbaharui merupakan sumber daya yang apabila habis dapat diperoleh kembali dengan proses pembaharuan karena SDA jenis ini mudah dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk pemulihan.

Contohnya adalah hewan.

Hewan merupakan SDA yang sangat bermanfaat bagi manusia, hewan biasa digunakan sebagai bahan pangan, alat transportasi, bahan baku farmasi, dan lain sebagainya.

Pembaharuan atau pemulihan hewan cukup mudah yaitu biasanya dilakukan dengan cara menernakannya atau berkembang biak dengan sendirinya.

Kemudian untuk SDA yang tidak dapat diperbaharui memiliki arti yang bertolak belakang dengan SDA yang dapat diperbaharui.

SDA ini akan habis karena untuk perbaharuan atau pemulihannya sangat sulit dan membutuhkan waktu yang lama.

Contohnya seperti gas alam, minyak bumi, emas, dan batu bara.

Terakhir SDA yang selalu ada atau sustainable resources.

SDA ini merupakan SDA yang keberadaannya tidak pernah habis atau akan selalu ada di muka bumi dan biasanya sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti energi sinar matahari, udara, energi pasang-surut air laut, angin, dan lain sebagainya.

2.3 Klasifikasi SDA Berdasarkan Pembentukannya

Sumber daya alam yang dapat diperbaharui berdasarkan pembentukannya terdapat dua macam yaitu pembaharuan SDA melalui reproduksi seperti pada tumbuhan dan hewan.

Kedua makhluk hidup ini dapat berkembang biak dalam proses pembentukannya dan pembaharuan dengan adanya siklus, seperti siklus hidrologi yang menghasilkan sumber daya air dan jenis-jenis air.

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti SDA yang cepat habis (gas alam, minyak bumi, batu bara) dan SDA yang tidak cepat habis (emas, intan, permata, perak, dan logam mulia lainnya).

2.4 Klasifikasi SDA Berdasarkan Daya Pakai dan Nilai Ekonominya

2.4.1 Berdasarkan Daya Pakai

Berdasarkan daya pakainya, klasifikasi SDA dibedakan menjadi SDA yang banyak digunakan dan SDA yang tidak banyak digunakan.

Keuda tipe ini dapat berupa sumber daya alam yang dapat diperbaharui ataupun tidak.

2.4.2 Berdasarkan Nilai Ekonominya

Berdasarkan nilai ekonominya, SDA terbaharui lebih murah karena lebih mudah dalam pembentukannya seperti tumbuhan dan hewan.

SDA tidak terbaharui lebih mahal karena sulit serta membutuhkan waktu yang lama dalam pembentukkannya seperti batu bara dan gas.

2.5 Klasifikasi SDA Berdasarkan Lokasinya

Klasifikasi ini dibagi menjadi tiga yaitu SDA terestris (SDA yang berada di daratan), SDA mineral (berada di dalam lapisan bumi), dan SDA akuatik (berada di perairan).

2.5.1 Sumber Daya Alam Terestris

SDA terestris adalah berbagai sumber daya alam yang berada di daratan.

Contoh dari sumber daya ini adalah flora dan fauna yang hidup di daratan, hutan, manusia, dan lainnya.

2.5.2 Sumber Daya Alam Mineral

Batu bara (pixabay.com)

Sumber daya mineral adalah sumber daya yang terdapat di lapisan bumi atau di dalam tanah.

Biasanya yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, seperti batu bara, bauksit, emas, tembaga, gas bumi, intan, berlian, dan lain sebagainya.

2.5.3 Sumber Daya Alam Akuatik

Sumber daya ini berada di dalam perairan, seperti di dalam samudera, lautan, danau, atau sungai.

Contoh dari sumber daya akuatik adalah terumbu karang, flora dan fauna akuatik, air laut, energi pasang surut air laut, tekanan air, dan lainnya.

[read more]

3. Manfaat Sumber Daya Alam

Terdapat banyak sekali manfaat SDA dalam kehidupan di muka bumi khususnya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia maupun makhluk hidup lainnya.

Berikut beberapa manfaat sumber daya alam:

3.1 Memenuhi Kebutuhan Pangan Manusia

Kebutuhan pangan merupakan salah satu kebutuhan penting makhluk hidup.

Hewan dan tumbuhan menjadi sumber daya alam utama dalam pemenuhan kebutuhan pangan manusia.

Sumber daya alam hewan dan tumbuhan tersebut diolah sedemikian rupa agar dapat dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan pangan makhluk hidup lainnya.

3.2 Sumber Energi dan Bahan Bakar

Kebutuhan manusia sehari-hari tidak lepas juga dengan yang namanya kebutuhan industri, di mana kebutuhan ini menggunakan banyak sumber energi dan bahan bakar.

Bensin merupakan salah satu minyak bumi (pixabay.com)

Kegiatan manusia seperti menggunakan kendaraan bermotor, menghidupkan kompor, menghidupkan listrik dan lainnya memanfaatkan sumber daya alam baik itu dari energi yang dapat diperbaharui atau tidak, misalnya energi dari panas bumi, minyak bumi, batu bara, energi potensial air, gerak angin, cahaya matahari, dan lainnya.

3.3 Sumber Mata Pencaharian dan Pendapatan

Sumber mata pencaharian dan pendapatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya merupakan salah satu manfaat dari adanya SDA.

Para petani membutuhkan tumbuh-tumbuhan, tanah dan air agar panen yang dihasilkan berkualitas baik sehingga bisa dijual di pasar.

Hal ini membuktikan bahwa petani menggantungkan hidupnya pada sumber daya alam berupa tanah, air, dan tumbuh-tumbuhan guna memperoleh pendapatan.

3.4 Menjaga Keseimbangan Alam dan Penyuplai Oksigen

Sumber daya alam yang dieksploitasi secara berlebihan akan mengganggu keseimbangan alam.

Misalnya akibat hutan yang dibuka secara eksploitatif akan menyebabkan daya dukung lingkungan menurun, alhasil fungsi hutan sebagai regulator air akan berkurang.

Imbasnya tentu saja terjadi luapan sungai atau bahkan banjir bandang di daerah hilir yang tentunya akan merugikan manusia.

Alam pun (terutama makhluk hidup dengan zat klorofil) berperan sebagai penghasil oksigen yang tentu saja manfaatnya dirasakan manusia maupun fauna.

Berkurangnya atau menghilangnya makhluk hidup yang berperan menghasilkan oksigen akibat dari eksploitasi manusia tentu saja akan merugikan kehidupan dan membuat kualitas udara semakin buruk.

Akibat eksploitasi tumbuhan atau pepohonan pun akan mengurangi tingkat penyerapan karbon di udara sehingga karbon sebagai gas rumah kaca akan memperparah krisis iklim yang terjadi dewasa ini.

3.5 Pengembangan Teknologi dan Cadangan Devisa

Teknologi merupakan hal yang terus berkembang dari waktu ke waktu tanpa henti.

Dibutuhkan SDA yang merupakan unsur sangat penting dalam pembentukannya.

Misalnya dalam pengembangan industri baterai dibutuhkan bahan baku berupa nikel yang saat ini banyak ada di Indonesia.

Alhasil Indonesia digadang-gadang akan menjadi pemasok utama nikel untuk industri mobil listrik internasional.

Dari sini tentu saja Indonesia akan mendapatkan pendapatan nasional atau dalam kata lain mendapatkan devisa dari nikel yang merupakan sumber daya alam Indonesia.

4. Sumber Daya Alam di Indonesia

Sumber daya alam sendiri keberadaannya tidak merata di muka bumi ini, ada yang berlimpah sumber daya alamnya ada juga yang sebaliknya.

Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan SDA baik hayati maupun non hayati yang paling besar di dunia.

Tingkat biodiversitas Indonesia merupakan yang paling tinggi kedua setelah Brasil.

Beberapa faktor mengapa kekayaan alam Indonesia berlimpah yakni yang pertama dari segi astronomis sendiri merupakan negara yang terletak di daerah tropis dengan curah hujan tinggi.

Oleh karena itu Indonesia memiliki banyak jenis tumbuh-tumbuhan yang hidup dan tumbuh dengan cepat.

Kedua dari segi geologi Indonesia memiliki banyak pegunungan yang kaya mineral karena terletak di pergerakan lempeng tektonik.

Ketiga untuk daerah perairan di Indonesia sendiri kaya akan sumber makanan bagi biota laut serta mengandung berbagai jenis sumber mineral.

Indonesia juga termasuk negara penghasil jenis tambang seperti petroleum, timah, nikel, gas alam, emas, tembaga, batu bara, bauksit, dan perak tidak hanya sebatas kekayaan hayati saja.

Berbagai jenis tanaman yang ditanam juga akan tumbuh dengan baik di Indonesia karena memiliki tanah yang baik dan subur.

Contoh kekayaan alam yang ada di Indonesia beragam pada tiap pulaunya.

Mulai dari Pulau Sumatera yang memiliki sumber daya migas dan batubara yang sangat banyak, batu bara ini sangat penting keberadaannya dan harus hati-hati dalam penggunaanya karena tidak dapat diperbaharui

Pulau Sumatera ini juga memiliki 6 komoditas unggulan yakni cokelat, kelapa, teh, karet, sawit serta hasil alam lainnya.

Kemudian Pulau Bali dan Jawa yang terdapat banyak sumber daya galian berupa mineral, batuan ataupun minyak bumi dan gas bumi.

Pulau Bali dan Jawa mempunyai kekayaan alam yang bervariasi di antaranya cokelat, jagung, kayu, sawit, tembakau, teh, kapuk, kina, dan padi.

Kemudian Pulau Kalimantan yang termasuk pulau terbesar di dunia terkenal dengan hutan hujan tropisnya di mana hutan merupakan salah satu SDA yang esensial (penting).

Pulau Kalimantan juga memiliki banyak sekali galian di mana batu bara menjadi unggulannya, komoditas utama di Pulau Kalimantan ini di antaranya sawit, kelapa, kayu, dan karet.

Kemudian Pulau Sulawesi berada pada titik temu dari sirkum pasifik dan pegunungan sirkum mediterania sehingga merupakan pulau bergunung-gunung, oleh karena itu banyak bahan galian di pulau ini.

Jagung, rotan dan kelapa merupakan tiga hasil alam hayati unggulan dari pulau ini.

Kepulauan Maluku dan sekitarnya mempunya sumber daya hayati yang lebih dominan di mana lada, kelapa, sagu, pala dan cengkeh merupakan komoditas utamanya.

Terakhir untuk Pulau Papua yang merupakan pulau paling Timur Indonesia memiliki SDA yang sangat banyak, emas dan tembaga sangat terkenal di Pulau ini.

Pulau Papua juga memiliki hasil bumi berupa sagu, kelapa dan aneka hasil hutan seperti kayu.

5. Sifat Khusus SDA

Sumber daya alam memiliki beberapa sifat khusus.

Berikut ini beberapa di antaranya.

5.1 Penyebarannya Tidak Merata

Sifat khusus SDA yang pertama adalah penyebarannya yang tidak merata.

Penyebaran geografis sumber daya alam di bumi ini tidak merata, ada daerah yang berlimpah sumber dayanya ada pula yang sebaliknya.

Jenis SDA yang ada pada tiap daerah juga tidak rata penyebarannya.

Contohnya Indonesia bagian barat terkenal kaya akan endapan-endapan minyak bumi dan batu bara, namun tidak begitu di Indonesia bagian timur.

Sebaliknya di daerah Indonesia bagian timur terkenal dengan daerah yang kaya akan endapan bijih nikel yang mana di daerah Indonesia bagian barat jarang ditemukan.

5.2 Saling Tergantungnya Sumber Daya Alam

Sifat khusus SDA yang kedua yaitu saling tergantungnya sumber daya alam.

SDA apapun yang kita kembangkan atau manfaatkan akan memberikan efek pada SDA yang lainnya.

Contoh penebangan pohon tidak teratur dan penggalian batu bara tanpa terencana dapat mengakibatkan bencana erosi.

Lapisan tanah yang terkikis akibat proses erosi tentu dapat menyebabkan beberapa kerugian, seperti:

  • Berkurangnya usia pakai suatu bendungan (apabila di hilir terdapat bendungan)
  • Berkurangnya nutrisi pada lapisan atas tanah
  • Pendangkalan sungai sehingga air mudah meluap

5.3 Menghasilkan Produk Utama

Ketiga sifat khusus SDA yaitu SDA dapat menghasilkan produk utama, maksudnya berbagai macam barang yang berkaitan dengan kehidupan manusia dan digunakan oleh banyak orang dihasilkan setiap jenis sumber daya alam.

5.4 Banyak Tersimpan di Dalam Tanah atau di Tengah Hutan

Keempat yaitu sebagian besar SDA tersimpan di dalam tanah atau di hutan, hal ini berarti untuk memperoleh SDA tidak mudah atau perlu upaya dengan teknik tertentu dan biaya yang cukup besar.

5.5 Nilai Ekonomi SDA Dipengaruhi Berbagai Hal

Sifat khusus yang ke lima adalah nilai ekonomi dari suatu sumber daya alam dipengaruhi oleh berbagai hal, di antaranya:

  • Ketersediaannya di alam
  • Bahan mineral
  • Teknologi pencarian
  • Teknologi pengolahan

6. Fenomena Kelangkaan Sumber Daya Alam

Fenomena kelangkaan merupakan kondisi di mana sumber daya yang ada tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan manusia atau makhluk hidup lainnya.

Kelangkaan tidak berarti semuanya sulit ditemukan dan diperoleh.

Namun juga dapat diartikan sebagai alat guna memuaskan kebutuhan yang jumlahnya tidak seimbang dengan yang harus dipenuhi.

Kelangkaan sumber daya alam merupakan keadaan di mana SDA  menjadi langka atau kekuragan pasokan.

Masalah kelangkaan selalu dihadapi seseorang dalam memenuhi kebutuhan yang beranekaragam dengan alat pemuas yang terbatas.

Apabila SDA dapat digunakan dengan baik dan bijak untuk menghasilkan suatu kebutuhan dalam jumlah yang tidak terbatas, maka SDA tersebut dapat dikatakan tidak mengalami kelangkaan.

Dalam kegiatan memenuhi kebutuhan, banyak faktor penyebab terjadinya kelangaan sumber daya alam.

Berikut faktor penyebab terjadinya kelangkaan:

6.1 Keterbatasan Sumber Daya Alam

Kegiatan dalam mengelola SDA sering kali dilakukan dengan tidak bijak.

Penggunaan secara berlebihan dapat mengakibatkan sumber daya alam habis.

SDA yang ada memang sudah terbatas penggunaannya sehingga penggunaan atau pengolahan SDA yang tidak bijak akan menyebabkan kelangkaan atau bahkan ketiadaan.

6.2 Perbedaan Letak Geografis

Keberadaan SDA sendiri tidak menyebar merata di setiap daerah, seperti sudah dijelaskan sebelumnya.

SDA yang tumbuh menyesuaikan kondisi tempat di mana sumber daya alam tersebut dapat tumbuh atau berkembang dengan baik sehingga mendapatkan hasil yang optimal.

Keterbatasan atau kelangkaan ini terjadi akibat di suatu wilayah tidak terdapat SDA seperti di daerah lainnya.

Misalnya di daerah sub tropis akan sulit mendapatkan buah-buahan dari daerah tropis karena buah-buahan ini hanya tumbuh dan berbuah di daerah tropis.

6.3 Pertambahan Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk atau jumlah manusia di dunia terus mengalami peningkatan yang signifikan.

Setiap manusia tentunya membutuhkan SDA yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sedangkan, SDA yang tersedia itu terbatas sehingga tidak semua manusia mendapatkan apa yang mereka inginkan dari SDA.

Hal inilah yang disebut sebagai kelangkaan sumber daya.

6.4 Keterbatasan Kemampuan Produksi

Sumber daya yang ada biasanya dalam keadaan mentah sehingga perlu untuk dikelola atau diproduksi kembali.

Kemampuan memproduksi barang dari sumber daya yang ada tidak bisa dilakukan oleh setiap orang karena setiap orang memiliki ilmu, pengetahuan, dan kemampuan yang berbeda-beda.

Oleh sebab itu tidak semua sumber daya dapat diproduksi oleh kalangan tertentu.

Hal inilah yang menyebabkan kelangkaan sumber daya.

Misalnya bangsa Indonesia dianggap tidak bisa mengolah uranium yang ada di negaranya sehingga uranium menjadi langka karena tidak mampu diproses menjadi produk yang bermanfaat.

6.5 Bencana Alam

Banjir (pixabay)

Bencana alam merupakan faktor penyebab kelangkaan di luar kuasa manusia.

Bencana alam bisa datang kapan saja atas kehendak-Nya.

Namun, dapat saja bencana alam terjadi akibat ulah manusia dalam tindakannya.

Seperti tanah longsor dan banjir yang diakibatkan karena manusia menggunduli bukit sehingga saat terjadi hujan tidak ada yang dapat menahan air.

Bencana alam ini dapat menghancurkan atau mengurangi sumber daya alam lainnya.

Misalnya lahan untuk bercocok tanam menjadi hilang akibat lahan terkubur oleh material longsor.

 

Itulah berbagai hal mengenai Sumber Daya Alam yang perlu kita ketahui.

Mari menjaga alam dan mengelola SDA dengan bijak untuk kelestarian bumi kita.

Bukankah manusia diciptakan untuk mengelola bumi dengan bijak, bukannya untuk merusak bumi itu sendiri?

 

Editor:
Mega Dinda Larasati

[/read]