Banjir Bandang: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Mitigasi Bencana

Tahukah Anda bencana yang paling sering terjadi di tempat yang kurang daerah resapan air? Ya, banjir adalah salah satu bencana yang sangat sering terjadi di tempat yang minim daerah resapan, apalagi jika daerah itu termasuk kota yang besar dan padat penduduknya.

Salah satu daerah di Indonesia yang paling sering dilanda bencana banjir adalah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Daerah ini hampir selalu dilanda banjir setiap adanya hujan lebat di daerah hulu sungai.

Tidak hanya di Jakarta, beberapa hari ke belakang bencana banjir juga melanda negeri ini. Tepatnya di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, di mana banjir ini berhasil menggenangi setidaknya 500 rumah warga. Banjir yang merendam ratusan rumah warga ini adalah salah satu jenis banjir yang sering disebut dengan banjir bandang.

Banjir Bandang

1. Pengertian Banjir Bandang

Banjir bandang adalah banjir yang berada di daerah dengan permukaan rendah dan sebagai akibat dari turunnya hujan secara terus menerus. Banjir bandang atau yang juga disebut sebagai air bah ini datangnya secara tiba-tiba dalam aliran yang deras dan dalam waktu yang cepat.

Bencana ini terjadi disebabkan oleh keadaan air di wilayah yang terkena banjir ini sudah berada pada titik jenuhnya sehingga air tidak lagi mampu diserap oleh lapisan tanah, sedangkan jumlah aliran air dari daerah hulu sangat besar.

Bencana ini tergolong bencana besar dan memberikan kerugian yang juga besar, terutama dari segi ekonomi.

Kerugian ini umumnya diakibatkan oleh aliran air yang deras sehingga mampu menghanyutkan bahkan menghancurkan benda-benda yang dilalui oleh air bah ini. Selain itu, genangan air yang disisakan juga dapat menimbulkan kerugian lain, misalnya wabah penyakit dan masih banyak lagi.

2. Karakteristik

Wilayah yang Terkena Sapuan Banjir Bandang

Bencana banjir beragam jenisnya, misalnya banjir bandang, banjir air, banjir lumpur, atau banjir rob. Setiap jenis banjir tersebut pastinya memiliki ciri-cirinya sendiri yang membedakan dengan banjir jenis lainnya, begitu halnya dengan banjir bandang.

2.1 Datang Secara Tiba-Tiba

Karakteristik yang pertama dari banjir bandang adalah kejadian atau kedatangannya yang secara tiba-tiba. Kejadian yang secara tiba-tiba ini terjadi karena kejenuhan air yang ada di suatu wilayah. Di mana umumnya air yang tiba-tiba datang dengan jumlahnya atau volume yang besar tidak perlahan seperti banjir yang diakibatan oleh luapan air sungai.

2.2 Adanya Hujan Lebat di Daerah Hulu

Ciri atau karakteristik dari banjir bandang yang selanjutnya adalah sebagai akibat dari turunnya hujan lebat secara terus-menerus di daerah hulu. Hujan yang deras dan tak kunjung berhenti di suatu wilayah bisa mengakibatkan keadaan air di wilayah tersebut menuju ke titik jenuhnya. Maka air bah pun bisa saja terjadi secara tiba-tiba. Umumnya air bah terjadi tidak lebih dari 6 jam, bahkan kurang.

2.3 Waktu Kejadian Relatif Singkat

Ciri yang ketiga adalah lamanya waktu kejadian yang relatif singkat.

Perlu diingat, walaupun waktunya singkat banjir bandang datang dalam jumlah yang besar secara langsung. Dan meski lamanya kejadian yang cukup singkat, sisa dari banjir ini masih bisa menggenang dan genangan ini terjadi ketika banjir sudah surut. Air bah juga merupakan banjir yang memiliki viskositas yang tinggi.

2.4 Terbawanya Benda-Benda Besar

Ciri lainnya adalah meninggalkan genangan dan bongkahan-bongkahan. Banjir ini juga membawa material-material lain dengan ukuran sebesar kerikil, batu, hingga objek-objek besar seperti kayu dan bahkan pepohonan. Tidak jarang peralatan rumah tangga juga ikut terbawa oleh arus banjir ini sehingga kerugian material yang besar tak bisa terelakkan.

Itulah ciri-ciri atau karakteristik dari banjir bandang yang perlu Anda ketahui sehingga Anda dapat membedakan jenis banjir ini dengan banjir lainnya.

[read more]

3. Penyebab

Banjir bandang sama seperti bencana-bencana lainnya. Logikanya bencana tidak terjadi dengan sendirinya. Terdapat faktor-faktor yang menjadi pemicu bencana ini dapat terjadi. Faktor-faktor penyebab banjir ini dapat berasal dari alam maupun ulah perbuatan manusia.

3.1 Hujan Deras

Hujan deras yang tak kunjung reda adalah salah satu faktor pemicu dari bencana air bah dapat terjadi. Hujan yang lebat dan dalam waktu yang lama membawa debit air yang besar dan dapat meningkatkan debit air yang ada di permukaan tanah sehingga menimbulkan genangan air. Air yang ada di sungai-sungai pun dapat meluap dan ikut menggenangi suatu wilayah.

3.2 Adanya Bendungan di Daerah Hulu

Pemicu kedua adalah keberadaan bendungan di daerah hulu. Daerah hulu merupakan daerah yang memiliki ketinggian yang lebih tinggi dibanding sekitarnya dan akan mengalirkan air ke tempat yang lebih rendah.

Ketika terdapat bendungan di hulu dan sudah penuh terisi oleh air, tumpahan air akan menuju ke daerah lain yang lebih rendah, dan akan menyebabkan banjir bandang di daerah tersebut.

3.3 Sampah

Penyebab selanjutnya adalah aktivitas manusia berupa pembuangan sampah sembarangan. Tidak jarang kita jumpai sampah-sampah yang berada bukan pada tempatnya (berada di sungai), bahkan berada di tempat yang seharusnya untuk air mengalir. Sampah dapat menyumbat dan membendung aliran air sehingga air akan meluap.

Pembuangan sampah ke sungai dapat menimbulkan pendangkalan dasar sungai karena sampah dapat mengendap di dasar sungai. Dengan terjadinya pendangkalan dasar sungai ini, volume air yang dapat ditampung oleh sungai akan berkurang sehingga ketika debit aliran air yang masuk melebihi daya tampung sungai maka luapan air sungai tidak dapat terhindarkan. Meluapnya air sungai inilah yang nantinya dapat memicu terjadinya banjir bandang.

3.4 Bangunan dan Rusaknya Hutan

Faktor lain yang juga dapat menyebabkan terjadinya air bah adalah kegiatan mendirikan bangunan di sekitar pinggiran sungai (sempadan sungai) dan penggundulan hutan.

Sepanjang kanan kiri sungai adalah areal yang berfungsi untuk menyerap air hujan guna menghindari luapan air sungai berlebih. Keberadaan bangunan di pinggiran sungai mengurangi daya serap air sehingga banjir ini akan lebih mudah terjadi.

Begitu juga keberadaan pepohonan, pepohonan dapat menyerap dan mengikat air agar dapat tersimpan di dalam tanah. Penanaman pohon sangat diperlukan untuk menjaga struktur tanah tetap kokoh dan memperkuat daya ikat air terhadap tanah. Penggundulan hutan akan mengakibatkan berkurangnya daya serap air secara drastis dan kemungkinan terjadinya banjir bandang akan meningkat.

Itulah beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya banjir bandang. Sekarang Anda juga mengetahui bahwa terdapat aktivitas manusia yang juga ikut andil dalam terjadinya bencana ini.

4. Tanda-Tanda akan Adanya Banjir Bandang

Banjir bandang memiliki karakteristik yakni terjadi secara tiba-tiba, meskipun begitu bukan berarti bencana ini tidak memiliki tanda-tanda yang dapat digunakan untuk memprediksi bahwa bencana ini akan terjadi.

4.1 Perubahan Warna Air Sungai

Salah satu peristiwa yang menandakan bahwa banjir bandang akan terjadi adalah penampakan perubahan warna pada air sungai yang tiba-tiba menjadi keruh. Perubahan warna ini dapat mengindikasikan bahwa semakin banyaknya material seperti tanah maupun lumpur yang terbawa oleh arus air.

4.2 Adanya Benda yang Tidak Biasa dalam Aliran Sungai

Tanda akan terjadinya banjir bandang yang selanjutnya adalah terdapatnya cabang maupun ranting pohon dan sampah yang banyak terbawa oleh arus sungai. Hal ini dapat mengindikasikan adanya perubahan di aliran air dari tempat yang lebih tinggi sehingga ranting-ranting pohon dan sampah yang sebelumnya tidak ada di sungai dapat terbawa oleh aliran sungai.

4.3 Kondisi Cuaca di Daerah Hulu

Tanda selanjutnya dapat diamati melalui langit di daerah hulu. Jika terlihat langit gelap maupun awan tebal dan gelap di bagian hulu sungai, maka hal ini mengindikasikan sedang terjadinya hujan lebat di hulu. Hujan yang deras dan lebat di bagian hulu sungai dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya banjir.

4.4 Terjadi Penurunan Debit Aliran secara Tiba-Tiba

Tanda terakhir adalah adanya penurunan debit air sungai secara tiba-tiba. Penurunan debit air sungai ini terjadi karena terhambatnya aliran sungai di daerah hulu akibat longsoran tanah atau penyumbatan oleh sampah. Ketika penyumbat aliran sungai sudah tidak mampu menahan luapan air sungai maka air penyumbat akan rusak dan menyebabkan aliran air dengan volume sangat besar.

Beberapa hal di atas itulah yang mengindikasikan kemungkinan akan terjadi air bah. Kesigapan dalam menanggapi tanda-tanda yang ada dapat membantu Anda dalam menyelamatkan diri dan sekitar dari bencana ini.

5. Dampak

Banjir Bandang Menenggalamkan Permukiman

Bencana banjir bandang menimbulkan kerusakan yang berujung kerugian. Kerugian dapat berupa material dan juga non-material. Kerugian yang diakibatkan banjir ini tidak sedikit, bahkan dapat mengakibatkan korban jiwa. Dampak negatif atau kerugian yang disebabkan oleh banjir bandang akan dijabarkan dalam beberapa paragraf ini.

5.1 Rusaknya Fasilitas Umum

Bencana Ini Merusak Fasilitas Umum

Dampak yang pertama adalah rusaknya fasilitas umum seperti sekolah, jembatan, jalan umum, rumah sakit, dan masih banyak lagi. Kerusakan yang disebabkan oleh bencana ini secara langsung menghambat keberlangsungan aktivitas sehari-hari, seperti terhambatnya proses belajar-mengajar di sekolahan, terhambatnya aktivitas lalu lintas, dan aktivitas lainnya yang nantinya akan berpengaruh terhadap terganggunya aktivitas sehari-hari korban yang terkena bencana banjir bandang ini.

5.2 Rusaknya Barang-Barang Pribadi

Kerusakan barang pribadi merupakan dampak selanjutnya yang disebabkan oleh bencana ini. Kuatnya arus banjir ini dapat merusak bahkan membawa barang-barang pribadi perorangan, misalnya kendaraan, alat-alat elektronik, perabotan rumah tangga, bahkan arus banjir bandang juga dapat merusak rumah-rumah warga.

5.3 Rusaknya Jaringan Listrik

Dampak lainnya adalah rusaknya jaringan listrik. Rusaknya jaringan listrik dapat disebabkan oleh rusaknya tiang listrik yang menyambungkan kabel-kabel listrik.

Kerusakan ini dapat menyebabkan putusnya aliran listrik dan bahkan mati total. Jika jaringan listrik rusak, bisa dibayangkan betapa banyaknya aktivitas sehari-hari yang tidak bisa dilakukan tanpa adanya listrik. Ditambah lagi di zaman yang modern ini, kehadiran listrik sangatlah penting sehingga jika jaringan listrik rusak dan bahkan mati total, produktivitas dalam segala aspek pun akan menurun.

5.4 Wabah Penyakit

Wabah penyakit yang ditimbulkan dengan adanya genangan air juga termasuk dampak dari bencana ini. Genangan air merupakan sumber dari berbagai macam penyakit karena menjadi sarang bakteri dan kuman. Penyakit yang paling sering menyerang daerah yang terkena banjir adalah penyakit kulit, disentri, dan demam berdarah.

Demikianlah beberapa dampak yang dapat ditimbulkan oleh adanya bencana air bah ini. Besarnya dampak yang merugikan atas terjadinya banjir bah ini mengharuskan kita agar tetap waspada dan harus ikut melakukan pencegahan supaya tidak terjadi lagi hal yang serupa.

6. Kejadian Banjir Bandang Terbesar di Indonesia

Banjir bandang merupakan bencana yang sering sekali terjadi di Indonesia dan bahkan hampir di setiap tahunnya ada bencana banjir air bah yang terjadi. Indonesia memang diberkahi oleh Tuhan dengan memiliki sungai-sungai besar yang menjadi sumber penghidupan masyarakat. Akan tetapi, kehadiran sungai-sungai ini juga dapat memberikan bencana yang besar berupa banjir bandang.

Kejadian banjir bandang terbesar di Indonesia yang pertama adalah banjir yang terjadi di Sungai Batang Sala, Papua. Bencana ini terjadi pada tahun 2010 dan memakan korban jiwa sebesar 158 orang dan 145 orang dinyatakan hilang. Kejadian ini pun merusak berbagai infrastruktur yang ada hingga rata dengan air, bahkan sampai merusak bandara.

Bencana banjir bandang terbesar di Indonesia selanjutnya terjadi di Aceh Utara. Banjir bandang menerjang 10 desa di Kecamatan Tangse, Aceh, dan setidaknya terdapat 24 korban jiwa. Dikatakan bahwa penyebab dari terjadinya bencana ini adalah adanya kegiatan pembakaran hutan secara liar di kawasan hutan Tangse.

Bencana selanjutnya terjadi di Pulau Sulawesi. Banjir yang melanda Kampung Mahawu, Manado, Sulawesi Utara ini disebutkan terjadi karena adanya aktivitas pendangkalan sungai. Setidaknya terdapat 18 korban jiwa dan disebutkan kerugian mencapai Rp1.871 triliun.

7. Kejadian Banjir Bandang Terbesar di Dunia

Tidak hanya melanda Indonesia, banjir bandang juga termasuk bencana yang sering melanda negara-negara lain di penjuru dunia. Banjir-banjir tersebut ada yang disebabkan oleh jebolnya bendungan sampai disebabkan oleh adanya bencana lain berupa badai.

Banjir bandang yang disebabkan oleh jebolnya bendungan Banqiao, China (sekarang Tiongkok), termasuk kejadian banjir bandang terbesar di dunia. Bencana ini terjadi pada tahun 1975, tepatnya di Sungai Ru di Provinsi Henan, China. Jebolnya bendungan tersebut melimpahkan air dengan kecepatan mencapai 50 km/jam ke desa-desa dan menenggelamkan desa tersebut dalam hitungan menit.

Kejadian banjir bandang terbesar di dunia lainnya masih dari dataran China, tepatnya di Sungai Kuning pada tahun 1938 bersamaan dengan berlangsungnya perang antara Jepang dan China, pasukan Nasionalis China mendapat misi untuk meledakkan tanggul sungai ini. Pasca peledakkan tanggul tersebut, air dari sungai langsung meluber dan menewaskan ratusan ribu warga. Hancurnya tanggul itu juga merusak setidaknya 54 kmĀ² tanah pertanian.

Bencana banjir bandang terbesar di dunia selanjutnya adalah banjir yang diakibatkan oleh badai siklon pada tahun 1953. Bencana ini dialami oleh empat negara yakni Inggris, Belanda, Skotlandia, dan Belgia.

8. Mitigasi Bencana Banjir Bandang

Bencana adalah ancaman bagi masyarakat sehingga upaya pengurangan risiko bencana perlu dilakukan. Banjir bandang termasuk bencana yang terjadinya secara tiba-tiba dan perlu diwaspadai tanda-tandanya. Oleh karena itu upaya mitigasi bencana banjir bandang sangat perlu dilakukan. Upaya-upaya seperti peningkatan kesadaran masyarakat sekitar daerah rawan bencana atau pemberian simulasi menghadapi bencana dapat mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh adanya bencana banjir bandang.

Upaya mitigasi bencana yang pertama adalah mengajak masyarakat dalam program pemeliharaan-pemeliharaan tanggul. Kegiatan pemeliharaan dilakukan secara berkala. Selain itu, ada juga pemeliharaan yang dilakukan secara langsung setelah terjadinya kerusakan agar tidak menjadi lebih parah lagi. Pemeliharaan tersebut dinamakan sebagai pemeliharaan darurat.

Selanjutnya adalah penanggulangan bencana banjir ini. Penanggulangan bencana merupakan serangkaian upaya dan usaha yang dilakukan dan dicanangkan oleh pemerintah dan elemen-elemen yang ada di masyarakat. Penanggulangan bencana tersebut meliputi penentuan kebijakan hingga kegiatan rehabilitasi. Peringatan dini yang dilakukan oleh pihak yang berwenang juga termasuk upaya penanggulangan bencana banjir bandang langsung.

Demikianlah artikel mengenai banjir bandang yang singkat ini. Semoga memberi Anda pengetahuan lebih mengenai hal-hal yang berkaitan dengan banjir bandang.

[/read]