Kecantikan Sumba yang aduhai memang tidak pernah mengecewakan dan gagal memanjakan para penikmatnya. Entah itu danau, bukit, atau bahkan pantai-pantainya yang sangat eksotis. Salah satu pantai eksotisnya adalah Pantai Walakiri. Pantai ini diminati banyak orang lho.
Kalau ingin tahu lebih banyak tentang pantai ini, Anda wajib baca sampai habis ya artikel di bawah ini!
Pantai Walakiri berada tidak jauh dari pusat kota sekitar 24 km saja untuk pergi ke sana. Lokasi lebih tepatnya ada di Kelurahan Watumbaka, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.
Jika dilihat sekilas memang pantai ini tidak jauh berbeda dengan pantai lain yang ada di Sumba. Pasirnya berwarna putih, air biru, dan deretan pohon kelapa di pinggiran pantai.
Namun di ujung bibir Pantai Walakiri terdapat rumpun pohon bakau atau mangrove yang tidak terlalu besar. Rantingnya kecil dan daunnya pun belum terlalu rimbun.
[read more]
Uniknya, ranting pohon bakau ini tidak lurus namun meliuk-liuk seperti orang yang sedang menari sehingga disebut sebagai pohon menari.
Pohon menari ini akan terlihat ketika air laut sedang surut. Pemandangan akan sangat indah ketika senja datang. Warna langit jingga yang berkolaborasi dengan cantiknya siluet pohon bakau akan terlihat sangat estetik ketika diabadikan dengan lensa kamera.
Tidak hanya bisa menikmati pemandangan siluet pohon bakau saja ketika air laut surut. Anda juga bisa berjalan-jalan dan bermain ke tempat yang lumayan jauh dari tepi pantai karena area pasirnya akan semakin luas.
Ada lagi keunikan milik Pantai Walakiri yaitu ia mempunyai dua jenis pasir, pasir yang ada di tepi pantai dan pasir bekas air laut yang surut.
Pasir di tepian pantai mempunyai tekstur sama seperti pantai lainnya, berwarna putih gading dan lumayan kasar. Sedangkan pasir belas air laut yang surut mempunyai tekstur lebih halus seperti bedak namun padat, bedak padat? Kira-kira bisa menutupi jerawat yang kemerahan tidak ya? Haha.
Tidak seperti pantai lainnya di Sumba yang pengunjungnya sepi, Pantai Walakiri ini justru lumayan ramai. Hal ini karena lokasinya yang berdekatan dengan pemukiman warga.
Tidak perlu repot untuk membawa bekal makanan karena di sini terdapat beberapa warung kecil yang menjual berbagai makanan dan minuman.
Tidak perlu khawatir isi dompet terkuras untuk membayar tiket masuk karena Anda tidak dikenakan biaya sepeser pun alias gratis.
Sudah dapat pemandangan kece, gratis pula. Kurang apalagi nih? Ayo deh main ke wisata alam yang satu ini. Jangan malu-malu, kebetulan lagi liburan kan? Hehe, selamat berlibur ya!
Editor:
Mega Dinda Larasati
[/read]