Lagi, Elang Jawa Lahir di Taman Nasional Gunung Ciremai

Elang Jawa (Nisateus bartelsi) merupakan maskot satwa langka di Indonesia yang banyak dijumpai di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Elang Jawa merupakan satwa kunci yang sekaligus menjadi daya tarik tersendiri ketika berkunjung di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai.

Populasi Elang Jawa kian meningkat sebab keberadaan Elang Jawa selalu dikelola oleh tim monitoring Elang Jawa Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC). Beberapa waktu yang lalu, tim monitoring Elang Jawa BTNGC ini menemukan anakan Elang Jawa di kawasan TNGC.

Penemuan Anakan Elang Jawa di Blok Cilengkrang

Beberapa waktu yang lalu, tim monitoring Elang Jawa BTNGC yang terdiri dari Iwan Sunandi, Ahmad Fuad, Iyan Irawan, dan perwakilan mahasiswa Fahutan Uniku telah melakukan monitoring terhadap sarang burung Elang Jawa tepatnya di Blok Cilengkrang. Di sana, ditemukan keanehan induk Elang Jawa yang terus mengelilingi sarangnya. Beberapa saat kemudian, terdengar suara anak dan induk Elang Jawa bersahut-sahutan.

Anakan Elang Jawa Ditemukan di TNGC

Berdasarkan suara nyaring Elang Jawa tersebut, pengamatan secara lebih teliti pun dilakukan. Tim memanjat Pohon Binuang (Octomeles sp) yang berjarak sekitar 50 meter dari sarang Elang Jawa. Dilansir dari Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) BTNGC, hasil pengamatan menemukan satu ekor anakan Elang Jawa berbulu kapas halus dan berwarna putih yang diperkirakan baru berumur dua minggu.

Lahirnya anakan Elang Jawa ini membuat populasi Elang Jawa di TNGC tercatat sebanyak 23 ekor yang terdiri dari 19 dewasa dan 4 anakan atau remaja (per September 2017). Adapun aktivitas yang dilakukan oleh anak Elang Jawa baru adalah menyelisik, bersuara, dan berlindung di dalam sarangnya.

Pohon Pinus (Pinus merkusii) adalah pohon di mana sarang Elang Jawa baru ditemukan. Lokasi sarang berada pada ketinggian tanah sekitar 25 meter. Berdasarkan catatan fungsional PEH, sarang burung Elang Jawa pada pohon ini telah aktif sejak tahun 2010 dengan penghasilan telur sebanyak dua buah per tahun dan anak elang baru sebanyak satu ekor per tahun.

[read more]

Pemeliharaan Elang Jawa oleh Tim Monitoring

Kegiatan pemeliharaan oleh tim monitoring Elang Jawa selain observasi langsung (birdwatching) adalah pendataan yang meliputi dinamika pertumbuhan populasi, struktur kelas umur, jenis kelamin, dan pola penggunaan ruang dan waktu. Informasi ini sangat bermanfaat dalam penentuan kebijakan tentang pengelolaan spesies dan habitat. Kegiatan ini diharapkan dapat memberi dampak positif terhadap ekologi, ekonomi, dan sosial masyarakat.

Penemuan spesies anakan Elang Jawa baru ini membuat tim monitoring menyusun rencana pembuatan rumah pohon yang sejajar dengan sarang Elang Jawa untuk memudahkan pengamatan perilaku. Pemeliharaan secara rutin dan seksama perlu terus dilakukan agar keanekaragaman hayati dan ekosistem Elang Jawa dapat terus lestari.

 

Editor: Mega Dinda Larasati

[/read]