Pulau Lombok memang sudah sangat terkenal dengan wisata alamnya terutama pantai yang memiliki pemandangan super kece.
Mungkin Anda sudah sering mendengar tentang Si Gili-gili ini, dan yang paling terkenal adalah Gili Meno, Gili Trawangan, Gili Kapal, serta Gili Air.
Namun yang akan dibahas kali ini bukanlah 4 gili terkenal ini, namun ada lagi gili yang tak kalah cantik yaitu Gili Pasir.
Wisata alam yang paling terkenal di Lombok memang para gili-gilinya.
Gili adalah sebutan untuk pulau kecil yang ada di Pulau Lombok.
Nama ini diambil dari bahasa suku Sasak yang merupakan suku asli Lombok.
Seperti namanya Gili Pasir ini adalah wisata alam berupa pulau kecil dari gundukan pasir yang ada di tengah laut. Pulaunya akan muncul ketika air laut surut dan akan menghilang ketika air laut pasang, apa ini magic? Haha
Gili pasir berada di Desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak, Lombok Timur.
Luas Gili Pasir hanya sebesar lapangan futsal jadi jangan takut akan tersesat di sana karena juga tidak ada tumbuhan sama sekali yang tumbuh, benar-benar hanya pasir yang ada di tengah laut.
Biru laut, awan putih, dan pasir putih terlihat seperti lukisan yang sangat ciamik ketika dijepret dengan kamera.
[read more]
Di balik cantik biru laut dan air yang jernih menggoda Anda tidak disarankan untuk berenang dan snorkeling karena banyak terdapat bulu babi dan bintang laut. Patuhi peraturan ya agar selamat dan aman sejahtera hehe.
Selain memotret pemandangan Anda juga bisa lho foto bareng dengan bintang laut. Siapa tahu ketemu dengan Patrick, kan? Haha. Tapi jangan sampai dibawa pulang untuk oleh-oleh ya karena akan dikenakan sanksi oleh pihak pengelola.
Sudah stalking Gili Pasir di sosial media? Bagaimana fotonya sudah cukup ciamik apa sangat amat ciamik sekali? Haha.
Jika sudah berencana main ke Gili Pasir coba cari tahu dulu ya kapan waktu air laut pasang dan surutnya kepada pihak pengelola atau travel.
Nanti sayang dong kalau sudah jauh-jauh datang namun tidak bisa bertemu dengan Gili Pasir.
Buat kamu yang sudah rindu suasana pantai langsung ke sini yuk!
Editor:
Mega Dinda Larasati
[/read]