Dulunya Sudah Ramah Lingkungan, Kok Sekarang Malah Merusak?

Ada beberapa orang atau mungkin Anda juga termasuk orang yang merindukan dan menginginkan kehidupan di zaman dahulu.

Dulu masih bisa menikmati lingkungan sehat seperti kualitas udara yang baik, air jernih yang melimpah, dan banyak tanaman hijau yang saat ini sudah banyak berkurang.

Kira-kira Anda termasuk tidak?

Ternyata selain itu, adapun beberapa hal yang pada zaman dahulu sudah ramah lingkungan dan alih-alih untuk beberapa tujuan malah menjadi perusak lingkungan.

Apa saja?

Sembari nostalgia, baca sampai habis yuk!

Anyaman Bambu atau Daun menjadi Styrofoam

styrofoam (pixabay.com)
styrofoam (pixabay.com)

Zaman dahulu kotak nasi atau makanan lain akan menggunakan anyaman bambu dan daun sebagai wadahnya, sedangkan zaman sekarang menggunakan stryrofoam.

Hal ini karena harga stryrofoam yang murah dan praktis.

Ternyata di balik murah serta praktisnya stryrofoam terdapat bahaya yang mengancam kesehatan dan lingkungan.

Bagi kesehatan, stryrofoam mengandung beberapa zat kimia seperti benzene dan styrene yang menurut penelitian bisa menyebabkan penyakit kanker (karsinogenik).

Bagi lingkungan, stryrofoam sulit terurai dan bisa menyumbat saluran air yang menjadi salah satu penyebab bencana banjir.

Tas Belanja menjadi Kantong Plastik

tas belanja plastik (pixabay.com)
tas belanja plastik (pixabay.com)

Zaman dahulu orang-orang terutama ibu-ibu membawa tas belanja sendiri dari rumah yang pastinya bisa digunakan lebih dari satu kali.

Sedangkan zaman sekarang, orang lebih memilih kantong plastik sekali pakai karena lebih praktis.

Namun, kantong plastik sekali pakai bukan hal yang baik untuk kesehatan lingkungan.

Hal ini karena semakin banyak orang berbelanja maka akan semakin banyak juga sampah kantong plastik yang dihasilkan.

Mengingat bahwa sampah plastik adalah sampah yang membutuhkan waktu lama untuk terurai.

Selain itu, sampah jenis ini juga bisa menyumbat selokan, termakan hewan, dan merusak ekosistem di sungai atau laut.

Jadi, untuk kebaikan lingkungan mulai saat ini cobalah untuk membawa tas belanja atau tote bag dari rumah ya!

[read more]

Air Minum Sendiri menjadi Air Minum dalam Kemasan

Zaman dahulu orang-orang memilih untuk membawa air minum sendiri dari rumah dengan wadah kendi (tempat untuk menyimpan air yang terbuat dari tanah liat), bambu, atau termos.

Zaman sekarang orang-orang lebih memilih untuk membeli air minum dalam kemasan di toko atau café yang rata-rata kemasannya terbuat dari plastik dan hanya sekali pakai.

Kapal Layar menjadi Kapal Berbahan Bakar Minyak

Zaman dahulu kapal layar akan berlayar dengan mengandalkan layar, sedangkan sekarang kapal akan mengandalkan bahan bakar berupa minyak.

Seperti yang diketahui bahwa bahan bakar minyak ini berbahaya untuk lingkungan misalnya yaitu bisa menyebabkan pencemaran air, meningkatkan efek buruk pada pemanasan global, dan masih banyak lagi.

Transportasi Umum menjadi Mobil Pribadi

kemacetan (pixabay.com)
kemacetan (pixabay.com)

Zaman dahulu untuk bepergian, orang-orang menggunakan transportasi umum seperti delman, becak, dan mobil angkutan umum.

Sedangkan zaman sekarang sudah hampir setiap rumah mempunyai minimal 1 kendaraan pribadi berupa sepeda motor atau mobil.

Sepeda motor dan mobil termasuk kendaran yang menggunakan bahan bakar minyak dan saat ini masuk dalam jajaran penyumbang polusi udara paling besar di kota-kota besar Indonesia.

 

Itulah informasi mengenai hal-hal yang dulunya sudah ramah lingkungan, tetapi sekarang menjadi perusak lingkungan.

Ayo ikut serta menjaga kesehatan lingkungan dengan membiasakan hal-hal kecil.

Misalnya buanglah sampah pada tempatnya, kurangi penggunaan plastik, dan bepergian menggunakan transportasi umum.

Semangat menjaga lingkungan!

 

Editor:

Mega Dinda Larasati

[/read]