Nama siluman identik dengan yang seram-seram nih, tapi siluman yang akan dibahas di artikel ini kok malah cantik ya?
Baca artikel ini sampai bawah ya!
Siluman cantik dari Sumatera Utara yaitu Air Terjun Siluman. Kenapa disebut siluman? Ada dua kemungkinan nih.
Pertama, karena air terjun ini berada di antara tebing tinggi sehingga terkesan angker.
Kedua, karena air yang jatuh berasal dari atas ketinggian sehingga datangnya tak menentu. Kadang air jatuh cukup deras kadang juga air hilang seperti siluman.
Air Terjun Siluman terletak di Desa Garunggung, Kecamatan Sei Binge, Kabupaten Langkat yang berjarak sekitar 20 km dari Kota Binjai.
Meskipun sudah dibuka cukup lama, namun para wisatawan jarang main-main ke tempat wisata alam ini. Hal ini karena perjalanannya yang cukup menantang.
Perjalanan yang harus ditempuh dari Kota Binjai menuju Desa Garunggang selama kurang lebih 30 menit. Sesampainya di desa tersebut biasanya penduduk akan menghampiri dan menawarkan jasa sebagai guide ke lokasi air terjun.
[read more]
Tarif masuknya biasanya sekitar Rp 30.000 per orang. Jika membawa rombongan sekitar 5 orang dikenakan biaya Rp 150.000 besarnya.
Kemudian pengunjung akan berjalan kaki lewat jalan setapak yang licin ketika musim hujan dan sangat berdebu ketika musim kemarau.
Setelah 1 jam lamanya berjalan kaki tibalah di rumah paling ujung yang menyediakan kebutuhan wisatawan seperti tempat istirahat dan mie instan serta air mineral.
Sekitar 100 meter jalanan yang harus dilalui lumayan memacu adrenalin. Jalanan yang licin dan terdapat jurang menganga lebar membuat pengunjung harus selalu ekstra hati-hati.
Perjalanan selesai ketika sepatu sudah dibasahi air dingin dan segar. Di depan mata terdapat pemandangan indah Air Terjun Siluman dengan kolam yang airnya jernih berwarna hijau toska.
Suasana dan suara menenangkan cocok untuk Anda yang ingin merefresh. Coba liburan ke Air Terjun Siluman yuk, lumayan sekalian olah raga. Selamat berlibur! Jangan lupa dokumentasikan setiap moment indah di Air terjun Siluman ya! Ajak teman dan keluarga tersayang juga ya.
Editor:
Mega Dinda Larasati
[/read]