Matahari adalah bintang yang terbit di sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat serta merupakan penentu adanya siang dan malam hari.
Pada siang hari Matahari akan nampak dan menerangi Bumi. Sedangkan pada malam hari Matahari akan menghilang sehingga langit menjadi gelap seolah-olah Matahari telah mengelilingi bumi. Padahal hal itu hanyalah gerakan semu.
Berkaitan dengan hal tersebut pernahkah Anda berpikir apakah Matahari bisa padam?
Jika penasaran, ada baiknya untuk membaca artikel ini sampai habis!
Saat ini Matahari sudah berumur sekitar 4,5 miliar tahun. Sejak abad ke 19 sudah muncul beberapa pertanyaan mengenai Matahari. Misalnya, bahan bakar apa yang dibutuhkan Matahari untuk tetap menyala sampai saat ini? Hal tersebut membuat para ahli kewalahan untuk mencari jawabannya.
[read more]
Beberapa tahun kemudian, rumus Einstein yaitu E= mc² menjelaskan bahwa apapun yang mempunyai massa maka ia juga mempunyai jumlah energi yang sama. Pada tahun 1920, para astronom Inggris menentukan bahwa Matahari telah mengubah massanya menjadi energi.
Namun ternyata hasilnya tidaklah sama seperti tungku yang bisa mengubah kayu menjadi abu, tetapi inti dari Matahari ini lebih mirip pembangkit listrik tenaga nuklir yang super besar.
Matahari mempunyai kandungan atom hidrogen. Atom hidrogen yang netral biasanya mengandung proton bermuatan positif dan elektron negatif.
Saat atom tersebut bertemu dengan salah satu atom hidrogen miliknya maka secara magnetis masing-masing elektron tersebut akan saling tolak menolak.
Namun karena inti Matahari sangatlah panas dan mempunyai tekanan yang sangat tinggi sehingga atom berputar bersama dengan banyaknya energi kinetik. Kemudian mereka saling bersatu bergabung bersama dengan proses fusi termonuklir.
Sama seperti yang ada di dalam reaktor nuklir, setiap detiknya atom di dalam inti Matahari saling bertabrakan. Empat proton hidrogen bersatu untuk menciptakan satu atom helium.
Seiring berjalannya waktu, massa proses ini akan diganti menjadi energi dalam jumlah yang besar dalam setiap detiknya dan Matahari bisa memancarkan daya sampai 3,9 x 10²⁶ Watt.
Energi tersebut yang menjadikan kita bisa merasakan panas saat siang hari.
Akibat jumlah energinya yang sangat besar menjadikan tidak adanya analogi yang bisa dibandingan dengan apa yang ada di bumi.
Angka tersebut bisa saja diibaratkan seperti jumlah watt tersebut jauh lebih besar dibandingkan jumlah watt seluruh listrik yang akan dipakai oleh Bumi untuk beberapa ratus ribu abad ke depan.
Menurut para ahli, Matahari ini berukuran sangat besar sehingga diperkirakan ia akan hidup sekitar lima miliar tahun lagi yang mana pada akhirnya inti Matahari akan mengubah semua hidrogen miliknya menjadi helium sebelum mati.
Demikian sedikit penjelasan mengenai pertanyaan apakah Matahari bisa padam? Semoga pertanyaan itu terjawab dalam artikel ini ya. Terima kasih sudah membaca!
Referensi:
Info Astronomi. 2018. Mengapa Matahari Belum Juga Padam? [internet]. Terdapat pada: https://www.infoastronomy.org/2018/05/mengapa-matahari-belum-juga-padam.html
Editor:
Mega Dinda Larasati
[/read]