Sulawesi memang terkenal dengan keindahan bawah lautnya, salah satu tempat wisata alam yang mempunyai keindahan laut super indah adalah Pulau Liukang Loe.
Lokasi Pulau Liukang Loe ada di sebelah barat Pantai Tanjung Bira, lebih tepatnya di Desa Bira, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Tempat wisata alam ini memang belum sepopuler dan seramai Tanjung Bira.
Jadi kalau ingin menikmati pemandangan pantai dengan tenang Pulau Liukang Loe adalah pilihan yang tepat.
Nama Liukang Loe berasal dari bahasa Konjo yaitu Liukang berarti kayu hitam dan Loe berarti banyak.
Namanya saja sudah bisa ditebak kalau di tempat ini memang banyak terdapat kayu hitam.
Pulau Liukang Loe juga mempunyai keindahan bawah laut yang sangat mempesona dan menjadi daya tarik paling utama bagi para pengunjung agar mencoba diving dan snorkeling.
Tidak hanya surga bawah lautnya yang dihias dengan kecantikan terumbu karang dan ikan-ikan kecil saja yang sedap untuk dinikmati, pantainya juga tidak kalah cantik lho.
Hamparan pasir putih dan air laut yang berwarna biru akan membuat pengunjung betah berlama-lama di sini.
[read more]
Di pulau yang dihuni oleh dua kampung yaitu Kampung Buntutuleng dan Passilohe ini mempunyai penangkaran penyu di rumah apung.
Anda cukup membayar Rp 5000 saja dan bisa melihat secara langsung penyu dengan ukuran besar.
Jika ingin berkunjung ke Pulau Liukang Loe, Anda harus ke Pantai Tanjung Bira terlebih dahulu.
Kemudian dilanjutkan dengan naik perahu kurang lebih selama 15 sampai 20 menit.
Tarif sewa perahu yang ditawarkan berkisar antara Rp 250.000 sampai Rp 400.000.
Harga ini tergantung kesepakatan bersama.
Setelah sampai di pulau, Anda bisa menikmati beberapa fasilitas yang sudah disediakan seperti toilet umum, restoran seafood, dan warung makan.
Ada juga beberapa penginapan untuk pengunjung yang ingin menghabiskan malam di pulau ini.
Harga penginapan yang ditawarkan pun tergantung dengan fasilitas yang didapatkan.
Bagaimana? Tertarikkah untuk berkunjung ke Pulau Liukang Loe ini?
Kalau ke sana jangan lupa beli sarung tenun Bangkuru Bira ya hehe.
Editor:
Mega Dinda Larasati
[/read]