Pepaya Calina (Calina papaya): Taksonomi, Sebaran & Kandungan Nutrisi

Mungkin Anda merasa asing dengan buah bernama Pepaya Calina.

Tapi pasti Anda sangat mengenal buah bernama Pepaya California, bukan?

Padahal sebenarnya Pepaya Calina sama dengan Pepaya California.

Masyarakat Indonesia memang sering menyebut Pepaya Calina dengan nama lain Pepaya California saat berada di pasaran.

Penggunaan nama asing seperti Pepaya Califotnia digunakan untuk meningkatkan nama jual buah.

Padahal buah tersebut merupakan buah lokal asli dari Indonesia yang memiliki nama asli Pepaya Calina.

Pepaya Calina memiliki rasa manis dengan daging buah yang tebal. Kelebihan lain dari buah ini yaitu tidak mudah membusuk sehingga aman untuk disimpan dalam jangka waktu yang lama. Buah ini sangat diminati oleh masyarakat Indonesia sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

1. Sekilas tentang Pepaya Calina

Secara fisik baik dari segi warna dan bentuk dari buah Pepaya Calina tidak jauh berbeda dari jenis pepaya lainnya. Ciri unik dari buah ini yaitu tinggi batang yang lebih pendek dan waktu panen yang relatif lebih cepat serta rasanya lebih manis dari jenis buah papaya lainnya.

Selain itu, Pepaya Calina adalah buah varietas baru temuan ahli rekayasa genetika yaitu Prof. Dr Ir Sriani Sujiprihatin MS dari Institut Pertanian Bogor. Pepaya Calina ditemukan oleh Sriani dan tim penelitinya di rumah seorang pria paruh baya beranama Okrin yang kemudian diteliti selama 7 tahun hingga akhirnya melahirkan varietas buah baru yang di beri nama Pepaya Calina.

Sriani memulai awal karirnya dengan menjadi dosen IPB, wanita kelahiran Ponorogo 1959 itu kemudian melanjutkan studi S2 di UPM (Universitas Putra Malaysia) di bagian pemuliaan tanaman. Sejumlah penghargaan dari berbagia pihak telah berhasil diraihnya seperti penghargaan rektor IPB, penghargaan Riset Unggulan Strategi Nasional (Rusnas Award 2004) dari Kementrian Riset dan Teknologi, Satyalencana Karyasatya dari Presiden RI tahun 2006, dan di tahun 2010 ia mendapatkan penghargaan dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII).

Sriani pun pernah mendapat penghargaan sebagai Dosen Berprestasi IPB dan juga Dosen Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2006.

2. Taksonomi

Berikut ini adalah taksonomi dari Pepaya Calina.

Kingdom Plantae
Ordo Brassicales
Famili Caricaceae
Genus Carica
Spesies C. papaya
Nama Binomial Calina papaya

[read more]

3. Sebaran Tanaman Pepaya Kalina

Pepaya merupakan tanaman buah yang berasal dari negara bagian selatan Meksiko dan Nigeria yang kemudian penyebarannya secara meluas dibudidayakan oleh Negara-negara tropis seperti Indonesia, Malaysia, dan Brunei.

Tanaman ini mudah tumbuh dengan subur di media tanah humus bercampur pasir, intensitas cahaya matahari yang cukup, dan tanah yang berdrainase baik.

Di Indonesia sendiri Pepaya Calina telah dibudidayakan di Pulau Jawa, Pulau Kalimantan hingga Pulau Sumatera. Daerah dengan komoditas Pepaya Calina terbesar yaitu Sukabumi, Lumajang, dan Pontianak.

Idealnya, Pepaya Calina dapat di tanam di ketinggian 200-500 mdpl.

Petani dapat menerapkan jarak tanam 2,5 m x 2,5 m atau 1500 batang/ ha.

4. Pasar Ekspor Pepaya Calina

Indonesia adalah produsen pepaya ke lima terbesar di dunia setelah Brazil, Nigeria, India, dan Meksiko. Namun, nilai ekspor Malaysia masih lebih tinggi terhadap Indonesia.

Produksi pepaya di Indonesia selama dekade terakhir dari tahun 1998-2007 berfluktuasi dengan produksi nasional tertinggi tahun 2004 yaitu 732,611 ton dan tahun 2008 sebanyak 717,89 ton. Maka dari itu, budidaya buah ini perlu dikembangkan bukan hanya di daerah yang menjadi sentra produksinya saja tetapi di daerah lain yang berpotensi sebagai lahan tanamnya.

Harga dari Pepaya Calina pun relatif lebih mahal di banding jenis lainnya.

5. Harga

Jika di bandingkan dengan pepaya bangkok, harga jual Pepaya Calina mencapai 8990-10.000 rupiah/ kg sedangkan Pepaya Bangkok berkisar 6000-6500 rupiah/ kg.

6. Kandungan Nutrisi

Manfaat Pepaya Calina selain untuk pencuci mulut juga sebagai pensuplai nutrisi atau gizi terutama Vitamin A dan Vitamin C.

Akar Pepaya Calina dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit ginjal dan kandung kencing. Adapun daun dari buah ini berkhasiat sebagai obat penyembuh malaria, kejang, dan sakit panas. Caranya adalah dengan merebus beberapa helai daun sekitar 15 menit lalu minum air rebusan daun tersebut.

Selain itu, batangnya mengandung getah putih yang berisikan enzim pemecah protein yang disebut papaine. Pepaya Calina banyak pula digunakan sebagai bahan baku industri kosmetik, farmasi, dan tekstil.

7. Peluang Usaha Budidaya

Peluang usaha buah ini tentu sangat menjanjikan karena seiring bertambahnya jumlah populasi manusia maka ketahanan pangan yaitu buah dan sayuran pun akan meningkat

Salah satu keunggulan Pepaya Calina yang sangat menguntungkan yaitu masa panen yang lebih cepat dibanding pepaya jenis lainnya sekitar 9-11 bulan setelah tanam.

Kelebihan lainnya tinggi dari batang berkisar antara 1,5-2 m sehingga pemanenan dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat. Prospek bisnis yang ditawarkan pun sangat menjanjikan, terlebih hasil pendapatan dari penjualan buah ini dapat meraup untung sebesar 5,5 kali dari biaya produksinya.

Permintaan pasar yang juga selalu meningkat setiap tahun membuat pasar harus mensuplai lebih banyak Papaya Calina.

Contohnya saja di Jakarta, permintaan akan buah ini mencapai 10 ton per hari namun pemerintah baru dapat mensuplai permintaan pasar sebanyak 7-9 ton per minggu.

Terlebih Indonesia adalah produsen pepaya ke lima terbesar di dunia setelah Brazil, Nigeria, India, dan Meksiko. Tentunya akan sangat dibutuhkan para pekerja baik petani maupun wiraswasta untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

8. Budidaya

Cara budidaya Papaya Calina atau yang dikenal juga sebagai Papaya IPB-9 terbilang cukup mudah. Anda perlu mempersiapkan beberapa alat dan bahan seperti bibit Papaya Calina, pupuk kandang atau kompos, kertas koran, polybag, pisau atau gunting tajam, dan media tanam serta lahan tanam.

Awal mula pembibitan dilakukan dengan pematahan dormansi yaitu dengan perendaman bibit dengan air panas selama 5 menit kemudian dilanjutkan dengan perendaman air biasa selama 1 hari. Pilihlan bibit yang tidak mengambang ketika direndam sebab bibit yang mengambang memiliki viskositas atau daya kecambah yang cenderung sangat rendah.

Kemudian bibit dipendam ke dalam kertas koran yang telah dibasahi air sehingga lembab, lalu simpan ditempat teduh hingga bibit bertunas. Setelah tunas muncul, Anda dapat memindahkannya ke dalam polybag yang telah di beri media berupa campuran media tanah, pasir, dan kompos dengan perbandingan 2:1:1.

Setelah 2 sampai 3 minggu, bibit telah siap ditanam di lapang. Sebelum melakukan penanaman di lapang, persiapan lahan perlu dilakukan agar bibit tumbuh dengan optimal di lahan tersebut.

Persiapan lahan terbilang cukup sederhana, Anda dapat membersihkan lahan dari gulma yang akan mencuri nutrisi tanaman, lalu buatlah jarak tanam dengan ukuran 60 x 60 x 50 cm dan jarak masing masing lubang disesuaikan dengan jarak tanam papaya.

Lubang dibiarkan kosong selama kurang lebih 10 hari dengan memasukkan pupuk kandang atau kompos sebelumnya. Hal tersebut bertujuan agar tanah menyerap terlebih dahulu unsur hara yang diberikan serta menyimpannya sebagai cadangan makanan bagi tanaman. Setelah waktu dirasa cukup, anda dapat menanam bibit di sore hari yang tentunya bertujuan agar mengurangi transpirasi tanaman dibanding jika ditanam pada waktu pagi dan di siang hari.

Proses menanam pula harus perlahan sebab tanah pada polybag tidak boleh hancur. Hal tersebut akan menyebabkan layu bahkan kematian tanaman. Apabila hal itu terjadi maka perlu dilakukannya penyulaman atau mengganti tanaman dengan bibit yang baru.

Adapun proses pemeliharaan yang dapat di lakukan adalah kontrol terhadap penyiraman sebab tanaman ini tidak tahan terhadap genangan air. Selanjutnya lakukan kontrol terhadap pemupukannya agar buah yang di hasilkan dapat maksimal.

Pemupukan dimulai saat lubang tanam dipersiapkan dengan hitungan 20 gr/ lubang tanam. Pemanenan buah dapat dilakukan ketika tanaman telah memasuki usia 8-9 bulan. Buah dapat dipanen saat kulit buah memiliki semburat berwarna kuning di bagian ujung buah.

Panen sebaiknya dilakukan dengan memotong bagian tangkai menggunakan pisau atau gunting. Pemeliharaan lanjutan dilakukan dengan menutup buah menggunakan plastik. Hal tersebut dilakukan apabila ditemukan buah yang terserang hama dan penyakit agar tidak menyebar ke seluruh buah dalam satu pohon.

Meski demikian papaya ini sanggup hidup hingga 4 tahun dengan kemampuan memproduksi buah yang baik apabila dilakukan pemeliharaan yang teratur dan baik.

Papaya Calina adalah varietas unggul asli peneliti Indonesia yang perlu lebih dikembangkan lagi potensi untuk hasil produksinya. Beragam keunggulan yang dimilikinya membuat papaya ini diharapkan mampu mendongkrak pendapatan negara dan bersaing dengan buah lainnya di pasar dunia.

Editor:
Mega Dinda Larasati

[/read]