17/01/2019. Kabar gembira datang dari Lembaga Konservasi Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor, Jawa Barat. Pasalnya, pada hari Kamis tersebut, tepatnya pukul 06:30 WIB, telah lahir seekor Panda Merah (Ailurus fulgens) untuk pertama kalinya di Indonesia. Bayi panda merah ini dilahirkan dari induknya yakni Xing Xing (8 tahun), dan panda jantan bernama Bai Bai (9 tahun), yang datang ke Indonesia pada tanggal 13 Oktober 2017, dari Guangzhou, Tiongkok.
Seperti apa sebetulnya karakteristik panda yang menjadi salah satu tokoh ikonik dalam film anak Kungfu Panda ini? Dan bagaimana TSI Bogor dapat berhasil mengembangbiakkannya? Mari kenali lebih lanjut!
Tentang Panda Merah
Panda merah adalah mamalia kecil dengan ekor panjang, berbulu merah dan putih. Menurut Frédéric Cuvier, ahli zoologi Prancis dari Kebun Binatang San Diego, spesies ini pertama kali dideskripsikan ke dunia pengetahuan pada tahun 1825. Dia kemudian menyebutnya sebagai binatang paling indah yang pernah dilihatnya dan menamainya Ailurus fulgens, yang berarti cat berwarna menyala (seperti api), atau bersinar.
Panda merah pada awalnya diklasifikasikan sebagai kerabat dari rakun dalam famili Procyonidae. Hal ini karena terdapat kesamaan fisik, seperti kepala, gigi, dan ekor cincin menurut Kebun Binatang Nasional Smithsonian. Seiring dengan perkembangannya, Panda Merah kemudian diklasifikasikan sebagai beruang dalam keluarga Ursidae karena beberapa persamaan DNA. Terus berkembang hingga kini, penelitian genetik terbaru menempatkan mereka terpisah dan menjadi keluarga tersendiri, yakni Ailuridae. Daerah sebaran panda merah adalah di Asia Tengah. Spesies ini ditemukan di hutan pegunungan Himalaya, Bhutan, Republik Rakyat Tiongkok, India, Laos, Myanmar, dan Nepal. (livescience.com/)
Oleh karena persebarannya yang terbatas, maka tidak mungkin kita dapat menemukan panda merah di Indonesia. Namun, 13 Oktober 2017 lalu, Taman Safari Indonesia menghadirkannya agar kita dapat mengenal satwa satu ini lebih jauh.
[read more]
Status Konservasi dan Pengembangbiakkan
Mengacu pada data IUCN Red List, Panda Merah termasuk ke dalam kategori satwa endanger (terancam punah). Diketahui bahwa populasi Panda Merah telah menurun hingga 50 persen selama 18 tahun terakhir. Penurunan ini diproyeksikan akan berlanjut dan mungkin akan meningkat dalam tiga generasi mendatang. Jumlah Panda Merah dewasa di alam liar mungkin sekitar 10.000 jenis, namun dilansir dari Kebun Binatang San Diego, beberapa prediksi menyebutkan jumlahnya hanya 2.500.
Pengembangbiakan satwa Panda Merah memang diupayakan TSI mulai dari perjodohan, pengamatan perilaku perkawinan, dan pemantauan status reproduksi induk melalui pemeriksaan ultrasonografi.
Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, Ditjen KSDAE, Indra Exploitasia menyebutkan, “Populasi Panda Merah ini di habitat alamnya di Tiongkok, terus mengalami penurunan disebabkan adanya perburuan liar baik dalam kondisi hidup maupun mati, serta hilangnya habitat. Sehingga keberhasilan perkembangbiakan di luar habitatnya (di luar negaranya) menjadi suatu keberhasilan ditingkat dunia yang menjelaskan bahwa Indonesia telah berhasil dalam upaya konservasi ex situ satwa yg terancam punah.” (ANTARA 2019).
Kita doakan agar bayi Panda Merah yang ada di Indonesia ini bisa tumbuh sehat hingga dewasa, ya!
Referensi:
[internet] https://www.livescience.com/57312-red-pandas.html diakses pada 24 Januari 2019 IUCN Red List.
Setyorini VP. 2019.[internet] https://www.antaranews.com/berita/789197/panda-merah-pertama-indonesia-lahir-di-bogor diakses pada 24 Januari 2019
Editor: Mega Dinda Larasati
[/read]