“Burung hantu menjadi salah satu satwa yang banyak dikenal orang karena seringkali dikaitkan dengan banyak mitos.”
Hal ini dikuatkan dengan banyaknya film yang menjadikan burung ini sebagai pemeran figuran seperti di film Harry Potter, Burung hantu menjadi pengantar surat ke dunia para penyihir.
Artikel ini akan memberikan penjelasan lengkap mulai dari taksonomi hingga fakta menarik mengenai jenis burung yang satu ini.
Jadi, kalau penasaran baca sampai selesai yuk!
1. Taksonomi
Taksonomi adalah sebuah cabang ilmu yang mempelajari pengklasifikasian atau sistematika makhluk hidup.
Berikut ini adalah taksonomi Burung hantu:
Kingdom | Animalia |
Filum | Chordata |
Kelas | Aves |
Ordo | Stigiformes |
Famili | Strigidae |
Genus | Ketupa |
2. Morfologi
Morfologi berarti ilmu yang mempelajari bentuk organisme, khususnya hewan dan tumbuhan beserta bagian-bagiannya.
Burung hantu mempunyai bentuk cukup unik dan berbeda dengan burung yang lainnya baik itu matanya, wajahnya, maupun paruhnya.
Burung ini mempunyai paruh yang mirip dengan Elang Jawa yaitu berbentuk bengkok ke bawah dan tajam.
Paruh dengan bentuk seperti itu sangatlah berguna karena burung ini merupakan karnivora atau pemakan daging.
Burung ini mempunyai wajah seperti berbentuk love dan pada area wajahnya dikelilingi oleh bulu-bulu.
Pada umumnya bulu burung ini berwarna cokelat dan abu-abu dengan bercak berwarna hitam putih.
Warna tersebut memainkan peran penting dalam kemampuannya untuk diam dan membaur dengan lingkungan sekitar.
Sebagian besar kelompok aves mempunyai mata menghadap ke samping kecuali Burung hantu.
Burung ini mempunyai mata besar berwarna kuning terang atau hitam yang menghadap ke depan.
Selain itu, burung ini juga memiliki banyak sekali jenis dengan ukuran tubuh yang berbeda.
Jenis yang terkecil adalah jenis Xenoglaux loweryi dan Tamaulipas pygmy owl dengan berat sekitar 31 gram dan panjang 13,5 cm.
Jenis Burung hantu terbesar adalah jenis Eurasia dan Blakiston yang panjangnya sekitar 71 cm, panjang sayap mencapai 190 cm, dan berat 4,2 kg.
Burung ini mempunyai ekor pendek dan sayap yang besar dan lebar.
Jika sayap direntangkan maka lebarnya bisa mencapai tiga kali lipat dari tubuhnya.
Tidak hanya itu, kaki burung ini juga dikenal sangatlah kuat untuk mencengkeram sesuatu dengan sangat erat.
Kekuatan kaki dan paruh yang tajam berguna untuk berburu dan mendapatkan mangsa dengan cepat.
Hal unik yang hanya dimiliki burung ini adalah lehernya yang bisa berputar hingga 2700.
Hal ini membuat tubuhnya bisa saja menghadap ke depan tetapi wajahnya menghadap ke belakang.
Mungkin hal ini yang menjadikannya burung ini diberi nama Burung hantu.
[read more]
3. Habitat dan Sebaran
Burung hantu merupakan salah satu jenis hewan yang bisa hidup di berbagai kondisi lingkungan kecuali gurun dan kutub.
Namun hewan ini ternyata lebih senang tinggal di habitat terbuka seperti pekarangan, tepi sungai, kebun, perkotaan, semak-semak, padang rumput, sawah, dan wilayah pinggiran hutan yang tidak begitu lebat.
Rata-rata Burung hantu menghindari tinggal di hutan karena tingkat perburuan di tempat tersebut sangatlah tinggi.
Burung ini tidak membangun sarang sendiri tetapi menggunakan sarang berupa rongga pohon yang ditinggalkan oleh burung-burung lain seperti burung pelatuk dan lain sebagainya.
Meskipun senang beraktivitas di habitat terbuka faktanya burung ini lebih senang tinggal di tempat yang jauh dari permukiman penduduk.
Burung ini juga ada yang tinggal di atap bangunan atau bagian-bagian rumah lainnya yang tidak terjamah oleh manusia.
Tempat tersebut akan memudahkan mereka untuk bisa keluar saat malam hari.
Mereka merupakan hewan nokturnal atau hewan yang aktif saat malam hari untuk mencari mangsa.
Biasanya mereka akan mencari mangsa di sekitaran sawah dan sungai.
Hal ini bermanfaat bagi petani karena burung ini memangsa hama perusak tanaman padi.
Misalnya tikus dan serangga perusak tanaman lainnya.
Burung hantu tersebar di berbagai belahan bumi mulai dari Amerika Utara kecuali Kanada, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Benua Afrika, Timur Tengah, India, Timor Leste, dan hingga Asia Tenggara.
4. Status Kelangkaan
Data dari IUCN atau International Union for Conservation of Nature menyatakan bahwa Burung hantu masuk dalam kategori LC atau Least Concern.
Maksud dari Least Concern sendiri adalah memiliki risiko yang rendah atau tidak masuk dalam satwa terancam atau hampir punah.
Hal ini terbukti dengan banyaknya spesies satwa ini yang tersebar di berbagai belahan dunia.
5. Perilaku dan Cara Hidup
5.1 Perilaku
Burung hantu merupakan pengintai yang cerdik dan sangat tajam.
Mereka juga dikenal sebagai burung yang senang berperilaku diam dan tidak menghasilkan bunyi bahkan saat terbang sekalipun.
Burung ini ini seringkali dijumpai sedang mematung dan tidak melakukan banyak gerakan.
Hal tersebut menjadikan mereka sulit untuk dideteksi keberadaannya terlebih lagi mereka juga mempunyai warna bulu yang bisa membaur dengan lingkungan sekitar.
Terdapat beberapa jenis Burung hantu yang mempunyai kemampuan untuk mengukur jarak dan posisi mangsanya secara akurat meskipun di dalam kondisi gelap total.
Kemampuan ini datang dari pendengarannya yang sangat tajam serta bulu-bulu wajah yang berguna sebagai radar untuk mengarah ke sumber suara.
Sebagai hewan nokturnal, sebagian besar burung jenis ini berburu saat malam hari dan tidur saat siang hari.
Namun, ada juga beberapa jenis burung yang berburu saat menjelang subuh atau saat kondisi hari mulai remang-remang bahkan ada juga yang berburu saat siang hari.
Contoh burung yang berbulu saat fajar atau senja adalah Burung hantu kerdil atau Glaucidium.
Sedangkan yang sangat aktif pada siang hari (krepuskular) adalah Burung hantu penggali atau Speotyto cunicularia dan Asio flammeus.
5.2 Cara Hidup
Burung hantu mempunyai kebiasaan untuk melindungi wilayah teritorialnya.
Mereka akan mengeluarkan suara dan mengelilingi sarang pada waktu malam hari untuk menandai wilayah kekuasaan.
Jika ada musuh yang mendekat, maka hewan ini akan bersiap untuk melakukan perlawanan.
Di habitat terbuka atau alam liar, Burung hantu merupakan hewan yang soliter dan independen.
Artinya mereka terbiasa untuk tinggal serta berburu sendiri atau bersama dengan pasangan dan anaknya.
Maka dari itu burung ini jarang sekali terlihat hidup berkelompok.
Burung hantu merupakan jenis hewan karnivora atau pemakan daging.
Hewan yang menjadi mangsanya adalah tikus, kodok, dan lain sebagainya.
Burung ini merupakan predator alami tikus sehingga agen hayati predator merupakan perannya di ekosistem persawahan.
Selain ular, burung ini juga merupakan rantai makanan tertinggi di ekosistem sawah.
Terdapat banyak sekali petani yang merasa terbantu dengan keberadaan Burung hantu sebagai pembasmi tikus.
Hal ini karena keberadaan tikus sendiri mengakibatkan berbagai masalah seperti merusak tanaman budidaya bahkan bisa mengakibatkan gagal panen.
Hal tersebut pasti akan merugikan petani.
Saat ini terdapat banyak juga petani yang memanfaatkan mereka sebagai pengendali hama tikus sawah.
Pemanfaatan ini tidak hanya bisa menekan biaya, tetapi juga bisa mengurangi penggunaan bahan kimia.
6. Perkembangbiakan
Burung hantu merupakan hewan yang termasuk dalam kelompok ovipar atau bertelur.
Mereka tidak menghasilkan telur yang banyak, hanya sekitar satu sampai empat butir saja dalam sekali bertelur.
Jumlah tersebut tergantung pada jenisnya.
Matangnya reproduksi akan mulai dalam waktu minimal satu tahun setelah menetas dari telur.
Pada umumnya burung yang mempunyai telur akan merawat anaknya sampai usia dewasa dan kemudian dilepaskan setelah dirasa mampu untuk menghidupi dirinya sendiri.
Waktu perkembangbiakan Burung hantu sendiri juga tergantung pada jenisnya.
Misalnya Burung hantu yang tinggal di daerah beriklim sedang akan berkembangbiak ketika musim semi.
Kondisi cuaca di tempat tinggal, ketersediaan makanan, penyakit yang dimiliki, tingkat persaingan dengan burung lain, dan kecocokan dengan pasangan juga sangatlah memengaruhi perkembangbiakan burung ini.
Tidak berbeda jauh dengan hewan lain, burung ini juga akan mengeluarkan suara saat ingin kawin.
Burung jantan akan berusaha untuk menarik perhatian betina dengan beberapa cara tertentu.
Tidak hanya bersuara, mereka juga akan mengubah perilakunya seperti memberi makan burung betina dan gaya terbangnya juga akan terlihat berbeda.
Usaha yang dilakukan dianggap berhasil jika sang betina mendatangi sarang jantan.
7. Berbagai Jenis Burung Hantu
Burung hantu terbagi menjadi sejumlah spesies yang variatif.
Jika dihitung-hitung jumlah spesies yang sudah terverifikasi bisa mencapai kurang lebih sekitar 222 jenis.
Semua spesies itu tersebar di berbagai belahan dunia dan mempunyai keunikan tersendiri.
Pada umumnya burung ini dibagi menjadi dua yaitu Strigidae atau Burung hantu sejati dan Tytonidae atau Burung hantu Serak.
Berikut ini adalah beberapa jenis Burung hantu yang tersebar di berbagai belahan dunia antara lain:
7.1 Burung Hantu Elang Andaman
Burung jenis ini masuk dalam kelompok Strigidae dan genus Ninox.
Jenis ini merupakan salah satu burung endemik yang hanya bisa hidup di dataran India.
7.2 Burung Hantu Serak Jawa
Jenis burung ini masuk ke dalam kelompok Tytonidae.
Burung ini mempunyai nama latin Tyto alba dan terkenal dengan kecantikannya sangat khas.
Daya tarik utama burung jenis ini ada pada bagian wajahnya yang berbentuk hati sehingga cantik dan mudah dikenali.
Hewan ini mempunyai ukuran tubuh kurang lebih sekitar 34 cm dan tekstur bulu yang sangatlah menawan dan halus.
Bulu pada bagian sayap berwarna sedikit kecokelatan dan mempunyai tekstur cukup licin.
Burung jenis ini merupakan predator alami tikus di perkebunan dan sawah sehingga dapat dipelihara oleh petani sebagai pembasmi tikus.
Pemerintah juga mulai mengumumkan rencana program penangkaran Burung hantu serak jawa sebagai penjaga tanaman petani dari serangan hama terutama tikus.
Menurut IUCN Redlist dan CITES Appendix II, burung jenis ini berstatus kelangkaan Least Concern atau berisiko rendah.
7.3 Burung Hantu Celepuk Reban
Burung ini masuk dalam kelompok Strigidae dan mempunyai nama latin Otus lempiji.
Spesies ini tersebar di sepanjang kawasan Asia Selatan dan bisa juga ditemukan di wilayah Indonesia, seperti Sunda dan Jawa.
Di Sunda spesies ini juga disebut sebagai “bueuk”, sedangkan di Jawa disebut “manuk kuwek”.
Biasanya mereka tinggal di lubang kayu yang ada di atas pepohonan tinggi.
Menurut IUCN Redlist dan CITES Appendix II, burung ini memiliki status kelangkaan Least Concern atau berisiko rendah.
7.4 Burung Hantu Salju Putih
Jenis burung ini merupakan salah satu jenis burung yang sering diperjualbelikan karena mempunyai tampilan yang cantik dan menawan.
Seperti namanya, burung jenis ini hanya bisa hidup di kawasan yang mempunyai musim salju seperti Eropa.
Spesies ini mempunyai bulu berwarna putih bersih seperti salju dan mempunyai bentuk tubuh yang rapi dan elegan.
Mereka mempunyai ukuran tubuh kurang lebih sekitar 30 – 35 cm.
7.5 Burung Hantu Ketupa
Burung ini sering diperjualbelikan karena mempunyai bulu indah yang menjuntai ke bawah dengan warna krem sampai coklat.
Bulu yang dimiliki burung ini memberikan kesan elegan dan mewah.
Burung jenis ini mempunyai ukuran kurang lebih sekitar 50 cm.
7.6 Burung Hantu Pere David
Burung jenis ini termasuk dalam kelompok Strigidae dan mempunyai nama latin Strix davidi.
Satwa ini hidup di sepanjang wilayah pegunungan China Tengah atau lebih tepatnya di Sichuan dan Qinghai.
Burung ini mempunyai fakta menarik yaitu dikenal sebagai hewan yang dianggap bisa mendatangkan petaka.
Bahkan menurut kisah yang berasal dari bangsa Romawi Kuno, burung ini dipercaya sebagai burung yang mirip seperti vampir.
7.7 Burung Hantu Serak Bukit
Burung jenis ini merupakan burung yang mempunyai ciri khas wajah mirip seperti ular sendok dengan tubuh bagian atas berwarna coklat kemerahan dan bintik-bintik hitam putih.
Mereka seringkali disebut “wowo wiwi” oleh masyarakat Indonesia dan merupakan burung yang cukup aktif berburu saat malam hari serta akan bersantai atau tidur pada siang hari.
Satwa ini senang mengonsumsi mamalia kecil seperti kadal, tikus, katak, ular, dan serangga yang berukuran cukup besar.
Walaupun terlihat sedikit menyeramkan, ternyata burung ini mempunyai sifat yang sedikit pemalu sehingga dapat dipelihara.
Jika berencana untuk memeliharanya, siapkan kandang dengan ukuran yang cukup besar.
Menurut IUCN Redlist dan CITES Appendix II, Burung Hantu serak bukit berstatus kelangkaan Least Concern atau berisiko rendah.
7.8 Burung Hantu Celepuk Merah
Burung Hantu Celepuk Merah adalah salah satu burung yang bisa ditemui di berbagai daerah di Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.
Burung ini sering kali menempati hutan yang ada di dataran rendah.
Bulunya berwarna kemerahan dan pada bagian atas berwarna cokelat kemerahan dengan garis hitam putih.
Sayangnya saat ini burung jenis ini cukup sulit untuk ditemukan karena habitat mereka yang semakin sempit.
Menurut IUCN Redlist dan CITES Appendix II, burung jenis ini memiliki status kelangkaan Near Threatened atau hampir terancam.
7.9 Burung Hantu Beluk Jampuk
Burung Hantu Beluk Jampuk atau hingkik merupakan salah satu burung dengan ciri khas bulunya yang berwarna abu-abu dengan bercak telinga horizontal mencolok.
Burung jenis ini mempunyai ukuran yang cukup besar yaitu panjang tubuhnya bisa mencapai kurang lebih sekitar 45 cm.
Di luar Indonesia burung ini seringkali disebut sebagai Malay Eagle Owl atau Barred Eagle Owl.
Makanan utamanya adalaha mamalia kecil, serangga besar, ikan kecil, reptil, dan burung kecil.
7.10 Burung Hantu Beluk Watu Jawa
Burung jenis ini merupakan salah satu jenis burung endemik Indonesia yang ukurannya cukup kecil yaitu panjang tubuh kurang lebih sekitar 24 cm saja.
Burung yang berwarna merah bata dengan mata cokelat kekuningan serta paruh berwarna hijau ini biasanya tinggal di hutan yang ada di dataran rendah.
Menurut IUCN Redlist dan CITES Appendix II, jenis burung ini memiliki status kelangkaan Least Concern atau berisiko rendah.
7.11 Burung Hantu Celepuk Gunung
Burung yang memiliki nama lain Mountain Scops Owl merupakan salah satu spesies Burung hantu yang hidup di Indonesia.
Tidak hanya di Indonesia mereka juga hidup di Malaysia, Bhutan, Nepal, India, Thailand, dan Taiwan.
Ciri khas dan keunikan burung jenis ini adalah warna suara yang dikeluarkannya.
Nadanya yang tinggi pendek menjadikannya mirip dengan suara radar.
Menurut IUCN Redlist dan CITES Appendix II, burung jenis ini memiliki status kelangkaan Least Concern atau berisiko rendah.
7.12 Burung Hantu Punggok Cokelat
Burung jenis ini merupakan salah satu jenis burung yang mempunyai ukuran sedang dan bulunya berwarna cokelat tua.
Dilihat dari penampilannya burung ini terlihat seperti elang karena warnanya yang gelap dan matanya yang cokelat.
Mangsa burung jenis ini adalah serangga, capung, kepiting, kelelawar, dan kadal.
Menurut IUCN Redlist dan CITES Appendix II, burung jenis ini memiliki status kelangkaan Least Concern atau berisiko rendah.
8. Fakta Menarik
Tidak hanya dikenal misterius, ternyata Burung hantu juga masih mempunyai fakta menarik, antara lain:
8.1 Memutar Kepala
Burung hantu mempunyai 14 bagian vertebrata leher yang mana jumlah tersebut dua kali lipat lebih banyak daripada milik manusia.
Anatomi unik ini menjadikan mereka bisa memutar kepala hingga 2700.
Hal itu bisa terjadi karena mereka mempunyai lubang tulang belakang dengan ukuran sekitar 10 kali ukuran pembuluh darah pembawa hewan.
Oleh karena itu terdapat banyak ruang gerak sehingga arteri bisa dengan mudah melewati lubang vertebrata pada saat burung ini menoleh.
Kemampuan ini juga menjadi kunci kelangsungan hidup burung ini karena mereka tidak bisa dengan mudah menggerakkan mata sehingga perlu mempunyai kemampuan memutar leher yang bagus.
8.2 Mitologi
Burung hantu dikenal sebagai hewan yang ditakuti dan disimbolkan sebagai ilmu pengetahuan sihir.
Terdapat banyak sekali mitologi Burung hantu dari berbagai penjuru dunia antara lain:
8.2.1 Athene Noctua
Athene noctua merupakan nama sebutan bagi Burung hantu yang tinggal di daerah beriklim sedang seperti Afrika Utara, Asia Timur, dan Eropa.
Burung jenis ini merupakan hewan kesayangan Athena yang merupakan Dewi Kebijaksanaan dari Bangsa Yunani.
Bangsa Yunani mengatakan Burung Athene noctua mempunyai kemampuan night vision atau sebagai cahaya batin.
Oleh karena itu burung ini seringkali dijadikan sebagai pelindung dan dibawa saat perang.
Bangsa Yunani juga yakin jika burung ini terbang di atas prajurit Yunani sebelum peperangan maka mereka akan mendapatkan kemenangan.
8.2.2 Burrowing Owl
Burung hantu tinggal di lubang-lubang pertanian di daerah dengan vegetasi rendah seperti Amerika Selatan dan Amerika Utara.
Suku asli Amerika meyakini bahwa burung jenis ini merupakan jelmaan dari dewa dan mereka menyebutnya sebagai Ko’ko.
Burung ini membangun sarangnya di tanah, sehingga suku asli Amerika meyakini bahwa burung ini merupakan jelmaan dari dewa pelindung yang menjaga keseimbangan bumi dan tumbuh-tumbuhan.
8.2.3 Sekutu Sihir Dukun Afrika
Bagi bangsa Afrika, Burung hantu merupakan simbol ilmu sihir hitam.
Menurut legenda jika terdapat Burung hantu besar yang berkeliaran di sekitar rumah maka penghuni rumah tersebut merupakan seorang dukun kuat.
Mereka pun juga meyakini bahwa burung ini bersekutu dengan para dukun untuk membawa pesan dari dunia roh.
8.2.4 Penangkal Kejahatan Bangsa Romawi
Pada masa Romawi kuno burung ini diyakini pernah meramalkan kematian Julius Caesar serta beberapa kaisar lainnya.
Setelah para kaisar tersebut meninggal, penduduk bangsa Romawi memulai sebuah tradisi untuk mengikat Burung hantu di pintu rumah sebagai penangkal kejahatan atau kematian.
Bahkan sampai abad ke-18 tradisi ini masih digunakan di Inggris.
8.2.5 Pemakan Jiwa dalam Budaya Bangsa Skotlandia
Bagi bangsa yang ada di sekitaran dataran tinggi Skotlandia, Burung hantu merupakan simbol kematian.
Mereka yakin bahwa suara burung ini di tengah malam merupakan pertanda datangnya kematian.
Jika burung ini terbang berputar pada siang hari maka akan ada suatu kejadian buruk yang menimpa orang-orang di sekeliling burung tersebut.
Bangsa Skotlandia juga yakin bahwa jika burung terbang pada malam Halloween, artinya mereka sudah bolak-balik memakan jiwa orang-orang yang sudah mati.
Itulah deskripsi mengenai Burung hantu sebagai salah satu hewan misterius yang lekat dengan mitologi.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah informasi untuk Anda.
Referensi:
Rimba Kita. 2019. Burung Hantu [Internet]. Terdapat pada: https://rimbakita.com/burung-hantu/
Chairunnisa S. 2020. Jenis Burung Hantu Indonesia [Internet]. Terdapat pada; https://www.99.co/blog/indonesia/jenis-burung-hantu-indonesia/
Permadi MS. 2019. Mitos Mistis Tentang Burung Hantu dari Beragam Bangsa [Internet]. Terdapat pada: https://today.line.me/id/v2/article/8PoB0E
Alamendah.2014. 54 Jenis Burung Hantu di Indonesia [Internet]. Terdapat pada: https://alamendah.org/2014/10/17/54-jenis-burung-hantu-di-indonesia/5/
Mansur A. 2020. Jenis Burung Hantu [Internet]. Terdapat pada: https://arenahewan.com/jenis-burung-hantu
Editor:
Mega Dinda Larasati
[/read]