Jika Anda pernah berjalan di alam terbuka saat malam hari dan ditemani dengan kilauan kunang-kunang, Anda harus bahagia karena suatu saat nanti mungkin pengalaman indah tersebut sudah tidak bisa dinikmati lagi.
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal Bioscience mengatakan bahwa kunang-kunang sedang ada diambang kepunahan.
Saat ini kunang-kunang yang ada di seluruh dunia sedang bersedih dan menderita karena habitatnya terganggu dan mulai menghilang secara perlahan.
Ada sejumlah faktor yang menjadi ancaman punahnya kunang-kunang. Salah satu faktornya adalah penggunaan cahaya buatan manusia.
Cahaya buatan ini adalah ancaman yang paling besar bagi kunang kunang.
Hal ini karena dalam proses kawinnya mereka mengandalkan bioluminescence atau reaksi kimia yang ada di dalam tubuh mereka yang memungkinkan untuk bisa menyala ketika bertemu atau menarik pasangannya.
[read more]
Banyaknya cahaya buatan bisa mengganggu proses tersebut.
Faktor lain yang mengancam kepunahan kunang kunang adalah penggunaan pestisida.
Penggunaan pestisida ini bisa membunuh kunang kunang yang hidupnya di wilayah ladang pertanian.
Daerah mangrove atau bakau yang menjadi salah satu habitat kunang-kunang juga semakin kacau, baik itu karena aktivitas pariwisata atau dikonversi.
Selain pestisida, menurut seorang professor biologi bernama Sara Lewis dari Universtas Tufts menyatakan bahwa kunang kunang juga menderita karena habitatnya semakin berkurang.
Habitat kunang kunang berkurang karena banyaknya lahan yang diubah menjadi kebun sawit atau pertanian budidaya.
Tidak hanya tiga faktor tersebut tapi pariwisata ternyata juga mengakibatkan punahnya kunang kunang.
Misalnya seperti di Taiwan, Malaysia, dan Jepang yang mana angka wisatawannya semakin meningkat hingga 200 ribu pengunjung dan mengakibatkan populasi kunang-kunang semakin menurun.
Di Negeri Gajah Putih Thailand, seorang peneliti mengungkapkan bahwa aktivitas perahu motor yang ada di Sungai Bakau Thailand telah menghilangkan pohon dan mengikis tepian sungai.
Hal ini mengakibatkan habitat kunang-kunang semakin hancur
Sedangkan di California dan Nanacampila Meksiko, spesies yang tidak bisa terbang ini diinjak-injak oleh para wisatawan.
Meskipun kecil dan terlihat sepele ternyata kunang kunang memiliki peran penting yaitu untuk menjaga rantai makanan dan keseimbangan ekosistem.
Kepunahannya akan mengakibatkan populasi serangga yang pada awalnya merupakan makanan kunang kunang mengalami peningkatan.
Referensi:
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200204163021-199-471585/habitat-hilang-kunang-kunang-di-ambang-kepunahan
Editor:
Mega Dinda Larasati
[/read]