Seni merupakan ungkapan atau ekspresi dari ide atau pemikiran yang dapat dituangkan dalam berbagai media seperti rupa, suara, gerakan, atau kombinasi dari ketiganya.
Salah satu seni yang ada dan banyak digemari masyarakat untuk kegiatan komersial adalah bonsai.
Seni ini diekspresikan melalui alam atau lebih tepatnya melalui tanaman.
Tanaman-tanaman tersebut diperlihatkan lebih banyak lagi unsur keindahannya.
Apa itu bonsai dan bagaimana tips merawatnya? Simak artikel di bawah ini ya!
1. Sekilas Tentang Bonsai
Bonsai adalah seni yang berhubungan dengan alam yaitu melakukan pengerdilan pada tanaman di dalam pot untuk lebih memperlihatkan sisi indah dari tanaman tersebut.
Seni ini sangat populer di masyarakat Jepang khususnya pada kalangan lansia. Namun, walaupun budaya ini terkenal di Jepang, berdasarkan sejarah asal-usul seni ini berasal dari Cina dengan nama penjing pada periode Dinasti Tang.
Seni ini berkembang di Jepang pada Zaman Kamakura oleh para bangsawan Jepang. Kata penjing sendiri dalam huruf kanji dilafalkan oleh orang Jepang menjadi bonkei yang merupakan miniatur tanaman.
Pada awalnya, seni ini hanya dilakukan orang Jepang kalangan atas khususnya samurai dan pejabat istana. Pada zaman Edo, seni ini berkembang pesat dan populer sehingga menjadi pekerjaan selingan bagi para samurai.
Kata dasar dari bonsai berasal dari bon yang artinya pot dan sai yang artinya tumbuh. Sehingga, dari kata tersebut bonsai dapat diartikan sebagai miniatur tanaman atau tanaman yang telah dikerdilkan di dalam pot.
Bonsai tersebut tidak hanya berhubungan dengan keindahan, tetapi juga memiliki unsur yang mencerminkan apresiasi terhadap kehidupan dan kematian makhluk hidup.
2. Kriteria Tanaman Bonsai
Tidak semua tanaman dapat dibentuk dan dibuat menjadi tanaman bonsai, terdapat kriteria-kriteria tertentu bagi tanaman tersebut.
2.1 Tanaman Dikotil
Tanaman berkeping dua atau tanaman dikotil adalah tanaman yang dapat dijadikan menjadi bonsai. Tanaman dikotil memiliki ciri yang khas dengan adanya kambium yang membuat batangnya kokoh tidak seperti pada tanaman monokotil sehingga pada bagian bawahnya lebih besar daripada bagian atasnya.
Struktur batang yang kokoh cocok untuk dijadikan tanaman bonsai karena lebih kuat untuk dibentuk sehingga terlihat indah. Selain itu, sistem perakarannya bukan akar serabut melainkan akar tunggang dengan akar utama yang berukuran besar serta lebih kuat daripada akar serabut (Saktiyono 1989).
2.2 Bentuknya Indah
Selain tanaman berkeping dua, tanaman tersebut juga adalah tanaman yang sudah memiliki bentuk yang unik. Sehingga modifikasi atau penambahan yang diberikan memang hanya untuk meningkatkan kesan indah atau estetisnya saja terutama pada bagian-bagian yang menjadi daya tarik konsumennya.
Misalnya tanaman tersebut memiliki batang yang bentuknya berliku-liku, daun dan bunganya memiliki banyak warna serta unik, atau bentuk buah yang khas.
Terkadang keunikan tersebut ada karena kerusakan atau cacat alami dari tanaman tersebut contohnya tekstur kulit batang yang menjadi khas.
Terdapat 13 jenis bentuk bonsai sesuai bentuk dasarnya menurut Koide et al. (1989) yaitu tegak lurus (chokkan), tegak berkelok-kelok (moyoubi), miring (shakan), sarung angin (fuginashi), menggantung atau setengah menggantung (kengai atau hankengai), batang bergelung (bankan), sapu tegak (houkidachi), menonjolkan akar (neagari), berbatang banyak (takan), akar terjalin (netsunarari), kelompok (yoseue), pohon sastrawan atau bebas (bunjingi), dan pohon tak lazim (kawariki).
2.3 Tahan Diberi Perlakuan Khusus
Sesuai dengan pengertiannya, maka tanaman yang menjadi objek adalah tanaman yang tahan apabila diberi suatu perlakuan khusus untuk mempercantik tanaman tersebut. Perlakuan ini dapat berupa pemangkasan, pemahatan, atau pemberian kawat untuk melakukan kreasi terhadap tanaman menjadi bentuk yang diinginkan.
Perlakuan ini mempengaruhi fisiologis tanaman apabila tanaman tersebut tidak mampu menahan atau mengatasi gangguan tersebut, maka akan meningkatkan resiko tanaman tersebut untuk mengalami kematian.
2.4 Umur Panjang
Banyaknya perlakuan dalam memelihara dan merawat bonsai menyebabkan tanaman ini memerlukan waktu yang lama dalam pembuatannya. Oleh karena itu diperlukan tanaman yang mampu hidup dalam waktu panjang.
Selain itu, bonsai yang indah mampu menimbulkan kesan tua karena dalam pembentukannya tidak hanya menekankan unsur estetika tetapi terdapat unsur yang menampilkan kesan harmoni, wibawa, antik, dan anggun dalam kesederhanaannya yang terlihat secara natural.
2.5 Ukuran
Tanaman bonsai merupakan tanaman yang berukuran kerdil atau kecil karena tanaman ini juga akan ditanam didalam pot. Pada umumnya tanaman ini memiliki tinggi 5 cm hingga 150 cm.
Pengerdilan dilakukan karena tanaman tersebut mampu tumbuh membesar dengan tinggi mencapai belasan atau puluhan meter jika hidup di alam seperti tanaman beringin.
Pengerdilan dilakukan dengan berbagai perlakuan seperti pemangkasan akar dan pucuk yang berpengaruh terhadap berkurangnya hormon pertumbuhan auksin, membuang tunas yang tumbuh secara berkala, dan ditempatkan pada lingkungan dengan cahaya matahari penuh. Perlakuan ini membuat tidak memaksa tanaman untuk tumbuh lebih tinggi untuk mendapatkan cahaya matahari.
[read more]
3. Beberapa Jenis Tanaman Bonsai
Ada berbagai macam jenis bonsai yang dibudidayakan untuk dijual atau pun menjadi koleksi bagi pemiliknya. Berikut ini beberapa jenis tanaman bonsai dari bermacam-macam jenis tanaman:
3.1 Bonsai Bougenville
Bougenville merupakan salah satu tanaman yang lazim ditemui untuk dijadikan bonsai. Tanaman dari famili Nyctaginaceae dan genus Bougainvillea memiliki berbagai macam jenis. Di Indonesia terdapat banyak spesies tanaman bougenville yang cukup banyak yaitu terdapat 8 spesies dari 14 spesies yang ditemukan di dunia.
Kelopak bunganya tipis seperti kertas sehingga juga sering disebut sebagai bunga kertas. Warna dari bunga ini menjadi daya tarik karena beragam dan mencolok seperti ungu, kuning, magenta, keemasan, hingga putih.
Ada pula bougenville yang memiliki daun hijau dengan tepi berwarna putih sehingga terlihat seperti corak unik seperti pada jenis Bambino Baby Victoria. Salah satu yang sering dijumpai adalah jenis Bougainvillea glabra.
Taksonomi tanaman bougenville:
Kerajaan | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Sub Divisi | Magnoliphyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Caryophyllales |
Famili | Nyctaginaceae |
Genus | Bougainvillea |
Spesies | Bougainvillea sp. |
3.2 Bonsai Beringin
Tanaman lainnya adalah tanaman dari famili Moraceae yaitu beringin. Jenis yang sering dijadikan objek adalah beringin cina atau Ficus microcarpa.
Beringin ini memiliki daun yang berukuran kecil dan rimbun sehingga keindahannya akan lebih terlihat dengan kreasi-kreasi salah satunya dengan pemangkasan untuk meningkatkan daya tariknya.
3.3 Bonsai Adenium
Adenium atau sering dikenal dengan sebutan Kamboja Jepang memiliki warna bunga yang indah. Warna yang sering dijumpai adalah merah muda dengan bagian tepinya yang berwarna lenih tua dari bagian dalamnya.
Selain itu, keunikan lainnya terdapat pada bagian batangnya. Bagian bawah batangnya memiliki ukuran yang besar dan jauh berbeda dengan bagian atasnya.
Jenis yang sering dijadikan objek salah satunya adalah Adenium obesum.
Kerajaan | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Sub Divisi | Magnoliphyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Gentianales |
Famili | Apocynaceae |
Genus | Adenium |
Spesies | Adenium sp. |
3.4 Bonsai Azalea
Azalea adalah tanaman perdu yang memiliki warna bunga yang sangat indah. Tanaman ini berasal dari wilayah Jepang dan Cina. Bentuk daunnya membulat dengan ukuran yang kecil dan berwarna hijau.
Daerah pegunungan sangat cocok bagi tanaman ini untuk tumbuh optimal dan menghasilkan bunga yang lebat. Daunnya berwarna hijau dan gelap. Batang kayunya berstruktur keras. Bunganya juga berwarna cerah dan besar.
Tanaman ini sesuai untuk tumbuh pada tanah yang memiliki pH masam sekitar 5,5 hingga 6. Rhododendron indicum merupakan salah satu jenis yang sering ditemukan.
Berikut taksonimi tanaman Azalea:
Kerajaan | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Sub Divisi | Magnoliphyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Ericales |
Famili | Ericaceae |
Genus | Rhodondendron |
Spesies | Rhodondendron sp. |
3.5 Bonsai Anggur
Jika sebelumnya tanaman yang menjadi objek adalah tanaman dengan daya tarik melalui bunganya, tanaman yang satu ini juga bisa menjadi tandingan bagi tanaman-tanaman berbunga tersebut.
Istilah tabulampot atau tanaman buah dalam pot menjadi solusi bagi orang-orang yang ingin memiliki tanaman berbuah dengan lahan yang terbatas. Tabulampot ini tidak hanya semata-mata untuk menghasilkan tanaman berbuah saja, tetapi juga bisa dikreasikan sehingga mempercantik penampilannya.
Bentuk daun dan warna buah yang dimiliki tanaman anggur terbilang unik dan mencolok. Tanaman anggur cocok untuk dijadikan bonsai karena karakteristiknya yang mampu bertahan hidup pada intensitas cahaya matahari yang tinggi serta beriklim panas.
Tanaman yang memiliki buah kaya akan polifenol ini ditemukan pertama kali di wilayah Timur Tengah lalu tersebar secara luas oleh Columbus yang membawanya pada setiap perjalanannya.
Jenis yang sering ditemukan adalah Myrciaria cauliflora atau yang sering disebut sebagai Anggur Brazil atau jabutikaba. Sedangkan dalam masyarakat Sunda dikenal dengan nama Kupa Landa.
Taksonomi tanaman anggur:
Kerajaan | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Sub Divisi | Magnoliphyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Myrtales |
Famili | Myrtaceae |
Genus | Myrciaria |
Spesies | Myrciaria cauliflora |
3.6 Bonsai Anting Putri
Anting putri memiliki bunga yang indah berwarna putih dan mirip seperti melati. Pohon ini pertama ditemukan di daratan Cina. Di Indonesia, salah satu perbanyakannya ditujukan untuk keperluan bonsai karena bentuk alami tanaman ini yang pada dasarnya sudah indah.
Tanaman ini sering dikenal sebagai Santalia atau Melati Anting. Bentuk daunnya juga kecil dan berwarna hijau yang disertai tepi daun bergerigi dan ujungnya runcing.
Jenis yang sering dijadikan objek adalah Wrightia religiosa.
Taksonomi tanaman Anting Putri:
Kerajaan | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Sub Divisi | Magnoliphyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Gentianales |
Famili | Apocynaceae |
Genus | Wrightia |
Spesies | Wrightia religiosa |
3.7 Bonsai Pinus
Pinus atau tusam adalah tanaman yang dapat tumbuh tinggi di alam bebas hingga mencapai 20-40 meter. Tanaman ini banyak ditemukan pada ketinggian 400-2000 mdpl. Pinus memiliki jenis yang beragam.
Daunnya yang unik berbentuk jarum dengan warna hijau juga batang kulitnya yang mengelupas menjadi daya tarik dan cocok untuk dijadikan bonsai.
Pinus merkusii merupakan jenis pinus yang asli dari Indonesia dan pertama kali ditemukan di Sumatera di daerah Tapanuli Selatan dan juga sering dijadikan bonsai.
Jenis lainnya yang sering dikreasikan selain Pinus merkusii adalah Pinus thunbergii atau sering disebut sebagai Pinus Hitam Jepang yang merupakan jenis asli dari Jepang.
Taksonomi pohon Pinus:
Kerajaan | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Sub Divisi | Gymnospermae |
Kelas | Coniferopsida |
Ordo | Conifer |
Famili | Pinaceae |
Genus | Pinus |
Spesies | Pinus sp. |
3.8 Bonsai Delima
Tanaman berbuah lainnya yang juga mampu diberi perawatan untuk dipercantik adalah tanaman delima. Tidak hanya untuk dikonsumsi buahnya, tetapi dengan berbagai teknik dan perlakuan yang diberikan dapat membuat tanaman ini menjadi lebih indah.
Buahnya berwarna cerah kuning kemerahan dan berbentuk oval. Keunikan lainnya yang dimiliki adalah karena bentuk batangnya yang berputar secara alami. Ukuran daunnya kecil berwarna hijau.
Nama lainnya adalah pomegranate dan berasl dari daratan Mediterania dan Asia.
Taksonomi tanaman Delima:
Kerajaan | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Sub Divisi | Magnoliphyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Myrtales |
Famili | Lythraceae |
Genus | Punica |
Spesies | Punica granatum |
3.9 Bonsai Sakura
Sakura merupakan tanaman asli dari Jepang. Sakura merupakan bunga identitas bagi negara Jepang yang melambangkan pembaharuan, keberanian, serta kecantikan. Warna bunganya merah muda dan putih. Bunganya ada yang berwarna merah muda gelap, merah muda cerah, putih dengan warna kuning ditengah, ada pula yang berwarna putih lalu berubah beberapa hari menjadi merah muda.
Perayaan hanami merupakan perayaan yang dibuat untuk musim mekarnya bunga sakura. Hal ini menunjukkan tentang filosofinya yang mendalam bagi masyarakat Jepang. Saat mekar, bunganya sangat lebat hingga menutupi ranting-rantingnya.
Jenisnya juga beragam dan semuanya juga bisa untuk diperindah salah satunya adalah Prunus serrulata.
Taksonomi tanaman Sakura:
Kerajaan | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Sub Divisi | Magnoliphyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Rosales |
Famili | Rosaceae |
Genus | Prunus |
Spesies | Prunus sp. |
3.10 Bonsai Wisteria
Wisteria merupakan tanaman berbunga yang memiliki warna ungu, biru, atau putih mencolok dan berbentuk seperti menggantung pada rantingnya. Pertama kali tanaman ini ditemukan di wilayah Korea, Jepang, Cina, dan Amerika.
Umur hidup tanaman ini juga terbilang lama yaitu mencapai 100 tahun dan tumbuh tinggi di alam mencapai 30 meter. Meskipun memiliki daya tarik yang tinggi karena bunganya, namun tanaman ini dapat menyebabkan keracunan jika sampai tertelan.
Salah satu yang sering digunakan adalah Wisteria floribunda atau dikenal dengan nama Wisteria Jepang serta Royal Purple yang memiliki bunga dengan warna ungu.
Taksonomi tanaman Wisteria:
Kerajaan | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Sub Divisi | Magnoliphyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Fabales |
Famili | Fabaceae |
Genus | Wisteria |
Spesies | Wisteria sp. |
3.11 Bonsai Cemara
Cemara merupakan jenis tanaman yang adaptif. Cemara dapat tumbuh pada tanah yamng memiliki pH asam atau basa. Habitatnya mulai dari pegunungan seperti pada spesies Casuarina junghuhniana hingga pesisir laut. Salah satu jenis yang sering dijadikan sebagai tanaman hias adalah Casuarina equisetifolia atau cemara laut atau cemara udang yang berhabitat pesisir laut dan toleran terhadap garam.
Cemara yang hidup di alam bebas dapat tumbuh tinggi mencapai 30 meter. Berbagai tanaman cemara khususnya Casuarina equisetifolia memiliki daun yang kecil unik memanjang seperti beruas-ruas menimbulkan kesan seperti rambut ekor kuda. Warna daunnya hijau keabu-abuan dengan struktur kulit batang yang beralur.
Kerajaan | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Sub Divisi | Magnoliphyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Fagales |
Famili | Casuarinaceae |
Genus | Casuarina |
Spesies | Casuarina sp. |
3.12 Jenis Bonsai Lainnnya
Selain jenis-jenis bonsai yang telah disebutkan, masih banyak jenis-jenis lainnya yang juga banyak diminati dan dibudidayakan oleh para pecinta atau kolektor bonsai.
- Asam Jawa(Tamarindus indica)
- Bambu (Bambusa )
- Kawista Batu (Feronia lucida)
- Soka (Ixora )
- Waru (Hibiscus tiliaceus)
- Asam Londo (Pithecellobium dulce)
- Buni (Antidesma bunius)
- Ki putri (Podocarpus neriifolius)
- Melati (Jasminum )
- Murbei (Morus alba)
Masih banyak lagi jenis-jenis lainnya yang ada dan cantik untuk dijadikan tanaman hias.
4. Manfaat Tanaman Bonsai
Sejatinya, tanaman bonsai merupakan tanaman hias yang memang fungsi utamanya berfokus pada nilai estetis yang ditunjukkannnya. Ukurannya yang kecil dapat dijadikan sebagai penghias atau dekorasi di dalam ruangan.
Selain itu, dari segi penampilan yang menimbulkan kesan wibawa dan sederhana dapat menenangkan suasana hati juga perawatannya yang memerlukan waktu lama membantu untuk meningkatkan kesabaran bagi pemiliknya.
Manfaat lainnya yang didapatkan adalah ekologis. Manfaat ini tentu saja didapatkan karena bonsai adalah tanaman. Salah satunya adalah penghasil oksigen dan mengurangi polusi seperti karbondioksida khususnya dalam jumlah yang banyak.
Tanaman ini juga berfungsi untuk mengurangi resiko terjadinya erosi serta meningkatkan kemampuan tanah untuk menyerap air.
5. Tips Membuat Tanaman Bonsai
Agar tanaman tersebut dapat menjadi bonsai yang cantik dan indah, ada beberapa tips dan tahapan yang perlu diperhatikan dalam pembuatan dan perawatannya.
5.1 Pemilihan Bibit yang Tepat
Bibit tanaman tersebut harus memiliki bentuk alami yang indah serta memiliki cabang yang kemudian akan dikreasikan agar lebih memperlihatkan kesan estetisnya. Cabang ini juga dapat digunakan untuk kegiatan perbanyakan tanaman.
Bibit dapat diperoleh dengan teknik stek, cangkok, dan pembuatan okulasi.
5.2 Penanaman
Diperlukan media tanam dan tempat yang sesuai untuk tanaman. Tanah yang gembur merupakan tanah yang baik bagi tanaman karena memiliki aerasi yang baik, selain itu media juga harus cukup nutrisi, air, dan drainase yang sesuai bagi keperluan tanaman.
Oleh karena itu media tanam yang digunakan tidak hanya 1 jenis saja. Jenis yang dapat dijadikan media tanam adalah tanah, pasir, humus, pupuk organik, bahkan kerikil.
Selain media tanam, pot juga mempengaruhi khususnya dalam aerasi dan drainase. Bentuknya juga beragam dari yang dangkal hingga dalam, juga berbentuk bulat, persegi, dan dimensi lainnya yang dapat tidak hanya berfungsi sebagai habitat tetapi meningkatkan nilai keindahannya.
5.3 Pembentukan
Setelah mendapatkan bibit, tanaman dapat diberi perlakuan pembentukan dengan cara memangkas menjadi bentuk yang diinginkan. Pemangkasan dilakukan pada pangkal percabangan dengan maksud mencegah terjadinya kekeringan. Selain itu, pemangkasan juga dilakukan untuk membuat pertumbuhan tanaman lebih lambat.
Teknik pemangkasan juga dilakukan pada akar untuk mendapatkan bentuk yang sesuai. Akar dipotong mengarah ke samping agar mudah untuk perbanyakan.
Teknik pembentukan lainnya adalah dengan menggunakan kawat yang dililitkan ke ranting atau cabang agar pertumbuhannya mengikuti arah kawat tersebut. Kawat dapat dilepas apabila sudah mencapai bentuk yang diharapkan
5.4 Perawatan dan Pemeliharaan
Tahapan ini merupakan tahapan yang harus dilakukan secara rutin. Pemberian air dan pupuk harus sesuai kebutuhan. Tanahnya juga harus diganti secara berkala. Penyiraman jangan dilakukan secara belebih untuk menghindari resiko jamur serta diletakkan pada sinar matahari yang cukup.
6. Harga Tanaman Bonsai
Harga bonsai sendiri pun sangat beragam. Harganya ditentukan berdasarkan ukuran, jenis tanaman, teknik pembentukan dan perawatan, serta usianya. Biasanya usia dan ukuran yang semakin besar akan memiliki harga yang tinggi. Harganya ada yang senilai Rp 150.000 hingga ada juga yang mencapai 3 miliar rupiah yang hampir setara dengan harga mobil ferrari.
Itulah penjelasan singkat tentang tanaman bonsai yang sesuai sebagai investasi karena nilai komersialnya yang tinggi. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi pembaca.
Referensi:
Saktiyono. 1989. Biologi 2. Jakarta (ID): Bumi Aksara.
Koide, Nobukich, Kato, Takeyama. 1989. The Master Book of Bonsai. Tokyo (JP): Kodansha international.
Editor:
Mega Dinda Larasati
[/read]