Tumbuhan Pemakan Serangga

Indonesia merupakan negara beriklim tropis di antara dua benua (Asia-Australia) dengan dua musim yaitu musim kemarau dan musin hujan.

Keadaan tersebut akan sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan agar dapat beregenerasi dan berkembangbiak secara optimal.

Panjang hari yang memadai akan berpengaruh pada penyerapan energi matahari oleh tanaman sebagai sumber energi pada proses fotosintesis dan tercukupinya unsur air.

Indonesia memiliki keanekaragaman yang begitu melimpah, terutama pada sub flora atau tumbuhan, diperkirakan dari seluruh jenis tumbuhan berbunga yang ada di dunia sebanyak 25% atau berkisar 20.000 jenis tumbuh dan tersebar di Indonesia.

Masing-masing tumbuhan memiliki ciri dan anatomi yang khas, hal ini disesuaikan dengan segala bentuk adaptasi yang diperuntukkan tanaman agar tetap bertahan pada lingkungan tempat tumbuhnya.

Apakah kalian pernah mendengar “Tumbuhan pemakan serangga”? Apakah tumbuhan tersebut mempunya gigi? Apakah tumbuhan tersebut menyeramkan seperti hewan buas?

Tumbuhan pemakan serangga atau insectivorous plants biasanya memiliki habitus liana dan herba, sehingga dapat tumbuh di tanah yang minim unsur hara dan dapat menumpang di pohon induk lainnya.

Tidak semua tanaman dalam kelompok herba tergolong dalam insectivorous plants karena Bunga Bangkai (Amorphophallus paeoniifolius) yang berhabitus herba tidak termasuk dalam insectivorous plants.

Hal ini karena Bunga Bangkai akan mengalami layu lalu mati pada 7 hari setelah penyerbukan atau setelah bunga mekar. Namun Bunga Bangkai tetap memerlukan serangga dalam penyerebukan.

Berikut beberapa jenis tumbuhan pemakan serangga yang menarik untuk Anda ketahui:

Kantong Semar (Nepenthes spp)

Nepenthes spp. (pixabay.com)
Nepenthes spp. (pixabay.com)

Kantong semar (Nepenthes spp) termasuk dalam family Nepentheaceae dengan bentuk dan warna yang terbilang lucu dan menarik.

Seperti namanya, tumbuhan ini berbentuk seperti kantong dengan rongga dan lubang pada sisi bagian atas dan memiliki tinggi ±250 cm.

Kantong semar dapat tumbuh pada kondisi tanah miskin hara, seperti tanah kapur dan bersifat asam lainnya dengan kondisi tutupan lahan dari terbuka-sedikit terbuka dan hamper tersebar di seluruh Indonesia.

Kondisi tempat tumbuh yang marginal tersebut membuat kantong semar beradaptasi untuk memperoleh nutrisi di luar tanah, yaitu dengan memakan serangga.

Kantong semar akan mengeluarkan aroma yang khas sehingga dapat menarik serangga untuk masuk dan hinggap di dalam kantong tersebut, serangga yang sudah masuk tidak dapat keluar.

Hal ini dikarenakan di permukaan dalam kantong tanaman ini mengeluarkan enzim berupa perekat dan enzim yang akan mencerna serangga yang terjebak.

Venus flytrap (Dionaea Muscipula)

Venus flytrap (pixabay.com)
Venus flytrap (pixabay.com)

Venus flytrap (Dionaea Muscipula) termasuk dalam family Droseraceae dengan bentuk seperti capit dua sisi.

Terdapat duri di bibir capit dimana capit sersebut merupakan daun.

Tanaman ini sering muncul dalam film barbie atau animasi lain sebagai tanaman yang jahat.

Tanaman ini biasanya berwarna hijau di bagian luar dan berwara merah mencolok di dalam capit.

Tanaman ini mengeluarkan nektar yang manis, sehingga dapat menarik mangsa.

Ketika mangsa hinggap secara cepat kedua capit akan saling tertutup menangkupkan diri.

Apabila mangsa semakin berusaha untuk keluar maka tangkupan capit akan semakin rapat.

[read more]

Kincir Air (Aldrovanda vesiculosa)

Aldrovanda vesiculosa (pixabay.com)
Aldrovanda vesiculosa (pixabay.com)

Kincir air (Aldrovanda vesiculosa) masih satu family dengan Venus flytrap yaitu Droseraceae.

Seperti namanya tumbuhan ini hidup dan berkembang di air dengan cara mengambang.

Bentuknya seperti kincir air dengan rambut-rambut kecil dan banyak terdapat di sepanjang ulir (daun tansparan).

Bagian ini berfungsi untuk menangkap mangsa yang biasanya berupa ikan kecil atau serangga yang hinggap di permukaan air.

Daun-daun transparan tersebut akan merenggang untuk menarik mangsa.

Pada saat ikan kecil atau serangga hinggap maka daun transparan ini akan merapatkan diri menjerat mangsa.

 

Editor:
Mega Dinda Larasati

[/read]