Pohon Eboni (Diosypyros celebica): Manfaat, Budidaya & Habitat

Pohon eboni (Diosypyros celebica) merupakan pohon yang menghasilkan kayu hitam berkualitas tinggi.

Kayu yang berasal dari pohon ini sangat cocok digunakan sebagai kayu kontruksi bangunan atau furnitur rumah tangga. Tak heran jika kayu ini banyak dicari orang meskipun harganya cukup mahal.

Penasaran dengan pohon yang hidup di Pulau Sulawesi ini?

Yuk simak artikel ini sampai selesai!

Kayu Eboni

1. Sekilas mengenai Pohon Eboni

Pohon eboni (Diospyros celebica) merupakan pohon yang mempunyai kayu indah dan tumbuh di Pulau Sulawesi.

Di dunia internasional pohon ini dikenal sebagai Macassar Ebony, Coromandel Ebony, Streaked Ebony, dan Black Ebony.

Di Indonesia sendiri pohon ini juga mempunyai beberapa nama lagi yaitu maitong, lotong, kayu hitam, sora, dan toetandu.

Pohon eboni mempunyai karakteristik yang unik dengan nilai jual tinggi.

Namun, pohon ini sudah masuk dalam kategori cukup langka serta dilindungi oleh Pemerintah Indonesia.

Hal ini karena banyaknya pemanenan di habitat asli oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

2. Taksonomi Pohon Eboni

Berikut ini adalah taksonomi Pohon eboni, yaitu:

Kingdom Plantae
Sub Kingdom Viridiplantae
Infra Kingdom Streptophyta
Super Divisi Embryophyta
Divisi Tracheophyta
Sub Divisi Spermatophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Ericales
Famili Ebenaceae
Genus Ericales
Spesies Diosypyros celebica

3. Morfologi

Terdapat beberapa hal yang membuat Pohon eboni berbeda dengan pohon lainnya.

Pohon eboni tumbuh dengan batang yang tinggi, tegak, dan lurus dengan ketinggian 20 – 40 meter serta memiliki diameter hingga 1 meter.

Pohon ini mempunyai batang atau kayu berwarna hitam sehingga seringkali disebut sebagai kayu hitam.

Jika dilihat lebih dekat lagi, kayu eboni mempunyai warna serta barisan yang cukup tidak teratur berwarna hitam dan cokelat kemerah-merahan.

Kayu eboni mempunyai tekstur yang halus, serat kayu lurus, mengilap, dan permukaannya cukup licin sehingga tidak perlu banyak dipoles dengan mesin atau tangan.

Kulit batangnya mempunyai tekstur yang beralur, berwarna cokelat kehitaman, dan sedikit terkelupas.

Pepagan atau bagian paling luar dari batang Pohon eboni mempunyai warna cokelat muda dan bagian bawahnya berwarna putih kekuningan.

Pohon ini juga mempunyai banir atau akar yang menonjol ke luar tanah dan bentuknya seperti dinding penopang pada bagian pangkal dengan tinggi mencapai 4 meter.

Jenis daun eboni adalah daun tunggal yang mana hanya terdapat satu helaian pada satu tangkai daun.

Bentuk daun ini adalah memanjang dan bagian ujungnya cukup meruncing tajam.

Warnanya hijau tua dan jika disentuh maka akan terasa sedikit ada bulu-bulu halus di bagian permukaannya.

Pohon ini juga mempunyai bunga berwarna putih dan tumbuh secara berkelompok yang biasanya muncul pada Bulan Maret sampai Mei.

Ternyata Pohon eboni juga bisa menghasilkan buah berbentuk bulat oval yang warnanya merah kekuningan dan berubah menjadi cokelat ketika sudah matang.

Sama seperti daun, buahnya juga mempunyai bulu-bulu halus di bagian luarnya.

Buah ini tumbuh pada Bulan September sampai November dan biasanya dimakan oleh monyet, kelelawar, bajing, dan lain sebagainya.

4. Status Kelangkaan Pohon Eboni

Kualitasnya yang bagus dan harga cukup tinggi menjadikan kayu hitam eboni banyak diincar para pembalak liar.

Pemanenan yang sudah dilakukan sejak lama dan tidak diimbangi dengan kemampuan regenerasi alaminya dikhawatirkan dapat menyebabkan pohon ini mengalami kelangkaan bahkan kepunahan.

Pada tahun 1920 ekspor kayu eboni bisa mencapai 2.300 m³ dan meningkat pada tahun 1928 yaitu 8.200 m³.

Setelah itu ekspor kayu eboni rata-rata 6.000 m³ per tahunnya dan pada tahun 1973 ekspor ini bisa mencapai 26.000 m³.

Ternyata setelah itu tegakan kayu eboni mengalami kerusakan sehingga ekspor pun menurun sangat tajam.

Hal tersebut menjadikan pemerintah mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 31/KPTS-IV/86 yang mengatur penertiban kayu eboni di Sulawesi Tengah.

Pada tahun 1998 International for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) Red List of Threatened Species memasukkan Pohon eboni ke dalam kategori vulnerable.

Vulnerable sendiri merupakan status konservasi untuk spesies yang menghadapi risiko kepunahan atau kelangkaan.

Pada tanggal 12 Juni 2013, pohon ini telah masuk ke Appendix II CITES yang merupakan daftar spesies tidak terancam punah tetapi akan punah jika perdagangan tanpa adanya peraturan terus berlanjut.

[read more]

5. Manfaat Pohon Eboni

Berikut ini beberapa manfaat dari pohon si kayu hitam.

Batang Eboni

5.1 Konstruksi Bangunan dan Furniture

Kayu eboni dikenal sebagai kayu yang sangat awet dan mempunyai keindahan serta keunikannya tersendiri.

Keawetan dan kekuatan dari kayu ini sangatlah cocok untuk digunakan sebagai konstruksi bangunan dan perabotan rumah tangga.

Sementara keunikannya bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar furnitur yang mempunyai nilai seni tinggi dan bisa menjadi yang paling berkualitas di kelasnya.

Harga kayu yang cukup tinggi menjadikan olahan seninya bisa menghasilkan produk-produk yang mempunyai nilai pakai dan harga cukup tinggi pula.

Misalnya, patung, bahan mebel, alat musik, ukiran, kayu lapis mewah, kipas, hiasan dinding, dan lain sebagainya.

Di Negeri Matahari Terbit atau Jepang, kayu eboni dimanfaatkan sebagai bahan dasar rumah tradisional dan pilar-pilar penyangga.

Di Jepang sendiri kayu ini juga seringkali dianggap sebagai simbol status sosial yang tinggi dikarenakan mempunyai keindahan dan harganya cukup mahal.

5.2 Souvenir

Di Indonesia tepatnya di Sulawesi, kayu eboni dimanfaatkan sebagai souvenir tangan.

Misalnya miniatur perahu pinisi khas suku Bugis Sulawesi, gantungan kunci, jam dinding, bingkai foto, guci kayu, patung tradisional, asbak, dan lain sebagainya.

5.3 Penghijauan

Pohon ini juga bisa membantu penghijauan di area perkotaan.

Dikarenakan cukup langka, pohon ini hanya ditanam di hutan kota dan wilayah-wilayah tertentu di kota besar.

5.4 Manfaat Kesehatan

Ternyata Pohon eboni juga mempunyai manfaat dan keuntungan untuk kesehatan.

Menurut penelitian, daun eboni merupakan sumber kayu hitam yang mempunyai kandungan flavonoid dan triterpenoid pentacyclic.

Dua senyawa tersebut mempunyai sifat antimikroba yang bisa menghambat adanya pertumbuhan mikroba bahkan menutup dan membunuh bakteri.

Bagian kulit kayu juga terdapat antihyperglycemic atau salah satu obat yang dipakai untuk mengobati diabetes mellitus, kencing manis, mengurangi kadar glukosa, dan lain-lain.

Ada juga zat anti karsinogen pada ekstrak kayu hitam yang mempunyai khasiat anti kanker dan senyawa zat aktif antioksidan yang bisa meningkatkan kinerja otak, menstabilkan tekanan darah, menyembuhkan penyakit jantung, dan lain-lain.

5.5 Jimat

Selain bisa digunakan sebagai furnitur rumah tangga, rumah tradisional, souvenir kayu, dan obat-obatan, kayu eboni juga bisa dijadikan sebagai jimat.

Kehadiran pohon ini memberikan legenda dan mitos tersendiri bagi masyarakat Sulawesi.

Konon katanya kayu eboni yang berwarna hitam gelap dan pekat mempunyai kaitan dengan pertempuran yang diceritakan pada Kisah Ramayana.

Diceritakan Hanuman membakar Kota Lanka sehingga menghitamkan Pohon eboni.

Ada juga versi lain yang berasal dari Suku Muria.

Masyarakat menganggap bahwa kayu hitam ini bisa dijadikan sebagai jimat yang melindungi mereka.

Maka dari itu jangan heran pula jika terdapat beberapa orang yang mengenakan aksesoris dari kayu hitam eboni sebagai perlindungan diri.

6. Budidaya Pohon Eboni

Daun Eboni

Pohon eboni merupakan salah satu pohon yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia dikarenakan jumlahnya yang semakin sedikit dan untuk meminimalisir adanya kemungkinan kelangkaan atau kepunahan spesies.

Maka dari itu pohon yang bisa tumbuh di berbagai jenis tanah seperti tanah berpasir, tanah berkapur, tanah berbatu, dan tanah liat ini diupayakan agar tetap lestari dengan cara budidaya.

Walaupun tingkat keberhasilannya sangat kecil, tetapi cara inilah yang bisa dilakukan agar Pohon eboni tidak sampai mengalami kepunahan.

Langkah pertama adalah dengan mengumpulkan buah-buah eboni yang sudah jatuh ke tanah.

Cara ini mempunyai kelebihan dan kekurangan, kelebihannya adalah buah yang telah jatuh merupakan buah yang telah masak.

Kekurangannya atau sisi negatifnya adalah buah yang sudah jatuh kemungkinan sudah terserang penyakit atau hama.

Setelah pengumpulan buah, proses selanjutnya adalah ekstraksi dan pematahan dormansi.

Cara mengekstraksi buah eboni adalah memisahkan biji dari daging dan kemudian dicuci atau dibersihkan.

Selanjutnya adalah pematahan dormansi yang mana biji tersebut akan direndam dalam air selama 1 sampai 2 hari dan hasilnya adalah muncul bakal akar.

Bakal akar inilah yang akan mengalami perkembangbiakan menjadi pohon.

Perendaman selama 1-2 hari tersebut bisa mempercepat biji buah eboni untuk berkecambah daripada disemai secara langsung.

Penyemaian dilakukan dengan menggunakan media pasir.

Caranya adalah dengan menanam biji dan kemudian ditutup tanah yang tingginya sekitar 2 cm.

Biji tersebut perlu ditanamkan karena akar biji eboni kurang kuat untuk bisa menembus media tanam.

Cara terakhir adalah dengan penanaman ke lahan yang telah disediakan.

Setelah biji atau bibit berhasil berkecambah dan sudah tumbuh 2 pasang daun maka biji tersebut bisa dipindahkan ke lahan yang diberikan campuran kompos.

Proses tersebut akan menghasilkan bibit dengan harga jual sebesar Rp 23.000 sampai Rp 55.000 per satuan.

7. Habitat dan Sebaran

Pohon eboni adalah salah satu pohon unik yang berasal dari Pulau Sulawesi.

Nama eboni sendiri diambil dari salah satu pelabuhan yang ada di Sulawesi.

Pohon ini banyak ditemukan di daerah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, bahkan adapun yang membudidayakannya di Kalimantan.

Dikarenakan kualitasnya yang bagus dan mempunyai banyak peminat sehingga kayu ini juga banyak diekspor ke berbagai negara seperti negara-negara di kawasan Eropa dan Jepang.

8. Cara Melestarikan Pohon

Selain membudidayakannya, adapun beberapa cara pelestarian pohon.

Berikut ini adalah penjelasannya, antara lain:

8.1 Reboisasi

Reboisasi atau penghijauan adalah menanami kembali hutan yang sudah gundul dengan pohon agar hutan kembali sehat dan hijau.

Ada banyak sekali manfaat dari reboisasi seperti bisa menghasilkan kayu bangunan, sebagai cadangan karbon, menjadi habitat bagi fauna, mencegah berbagai bencana alam, menyejukkan udara, dan masih banyak lagi.

8.2 Sistem Tebang Tanam

Sistem tebang tanam merupakan salah satu sistem untuk melestarikan hutan yang cukup mudah.

Sistem ini dilakukan dengan cara menanam bibit pohon baru dengan jumlah yang ditentukan pada area dilakukannya penebangan pohon lain.

Tujuan sistem ini untuk menjaga kelestarian pohon demi kebaikan generasi selanjutnya.

 

Itulah penjelasan mengenai Pohon eboni yang mempunyai keunikan tersendiri sehingga diminati banyak orang.

Mari kita terus ikut serta melestarikan pohon dan hutan dengan berbagai cara misalnya jangan menebang pohon sembarangan.

Hal ini perlu dilakukan untuk masa depan yang lebih cerah bagi penghuni bumi serta memberikan sumbangsih terhadap alam yang telah memberikan banyak sekali manfaat untuk manusia.

Terima kasih sudah membaca artikel ini dari awal sampai selesai, yuk temukan artikel menarik lain di Forester Act!

 

Referensi:

Rimba Kita. 2019. Pohon Eboni [Internet]. Terdapat pada: https://rimbakita.com/pohon-eboni/

Rimba Kita. 2019. Kayu Hitam [Internet]. Terdapat pada: https://rimbakita.com/kayu-hitam/

Kania Dekoruma.com. 2018. 6 Fakta Kayu Eboni, Kayu Langka Asal Sulawesi. [Internet]. Terdapat pada: https://www.dekoruma.com/artikel/70691/apa-itu-kayu-eboni#:~:text=Karakteristik%20Kayu%20Eboni,dalam%20bentuk%20strip%20yang%20lebar.&text=Tinggi%20pohon%20kayu%20eboni%20bisa,dengan%20diameter%20hingga%20100%20cm.

Sarah R. Megumi. 2018. Eboni, Pohon Unggulan Sulawesi yang Mulai Langka. [Internet]. Terdapat pada: https://www.greeners.co/flora-fauna/eboni-pohon-unggulan-sulawesi-yang-mulai-langka/

Kania Dekoruma.com. 2020. 4 Manfaat Kayu Hitam, dari Urusan Rumah Hingga Kesehatan. [Internet]. Terdapat pada: https://www.dekoruma.com/artikel/97715/manfaat-kayu-hitam

 

Editor:

Mega Dinda Larasati

[/read]