Pendidikan Kehutanan Sejak Dini

Hari Hutan Internasional yang jatuh pada hari Minggu, 20 Maret 2016 diperingati oleh berbagai pihak yang berkaitan dengan hutan dan kehutanan.

Aliansi organisasi mahasiswa (Aliansi Ormawa) Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor pun menggelar aksi damai dengan membagikan ratusan benih pohon untuk ditanam. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga memperingati hari Hutan Internasional. Berbagai program ini sangat baik untuk pendidikan kehutanan dan lingkungan hidup agar hutan Indonesia bisa lestari.

pendidikan kehutanan

Aksi yang berbeda dilakukan oleh mahasiswa yang tergabung dalam Internasional Forestry Students’ Association Local Committee Institut Pertanian Bogor (IFSA LC-IPB), mereka mengadakan kegiatan yang bernama IFSA Goes to Village (IGTV). Kegiatan ini berfokus pada pendidikan kehutanan dan peningkatan kemampuan berbahasa Inggris anak-anak usia dini. IGTV secara berkala dilaksanakan oleh IFSA LC-IPB di Kampung Jawa, Bogor, Jawa Barat.

[read more]

Pendidikan anak usia dini dalam hal kehutanan dan lingkungan hidup merupakan metode pendidikan kehutanan dan lingkungan hidup yang efektif. Pendidikan kehutanan pada intinya adalah pendidikan sifat dan sikap agar manusia bisa lebih bijak dalam berhubungan dengan hutan. Pendidikan sifat dan sikap lebih baik diaplikasikan pada anak usia dini karena apabila pendidikan ini dilakukan tidak pada anak usia dini maka penanaman nilai konservasi hutan dan lingkungan tidak mudah untuk disampaikan.

Karena yang dididik adalah anak usia dini, metode pembelajaran harus berbeda dengan metode pembelajaran biasanya. Edutainment atau metode bermain dan belajar merupakan metode pembelajaran yang cukup baik untuk pendidikan kehutanan dan lingkungan hidup bagi anak usia dini. Deforestasi, pemanasan global, perubahan iklim, konservasi sumber daya hayati, dan pengenalan hutan merupakan tema bahasan yang sesuai.

Kelompok belajar IGTV terdiri atas anak-anak usia taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Usia anak yang paling besar adalah anak kelas lima sekolah dasar. Mereka secara keseluruhan sudah pandai dalam berbahasa inggris dasar apabila dibandingkan dengan anak seusia mereka yang tidak mengikuti IGTV. Mereka sudah bisa menyebutkan nama-nama unsur hutan secara fasih dalam bahasa inggris, seperti tree, forest, sea, animals, dan lain-lain.

Pendidikan kehutanan dan lingkungan hidup seperti ini perlu dikembangkan lebih lanjut, tidak hanya di Kampung Jawa saja dan oleh IFSA LC-IPB saja. Masyarakat harus memiliki wawasan lingkungan agar selalu merasa bertanggung jawab akan lingkungan sekitar sehingga berbagai masalah lingkungan bisa diminimalisir. Agar terjadi masyarakat seperti itu maka edukasi dalam bidang pendidikan kehutanan dan lingkungan hidup perlu diterapkan secara luas.

Mari bangun kesadaran masyarakat agar lebih memiliki etika lingkungan. Anda bisa melakukan hal-hal kecil yang cukup berarti untuk lingkungan kita. Menghemat air dan energi, memakai produk yang mudah terurai, melakukan aksi lingkungan, menanam pohon, dan mengajak orang lain untuk cinta kepada lingkungan adalah hal-hal kecil yang sangat berarti apabila semua golongan masyarakat seperti itu.

 

Referensi:

Redaksi Forester Act

[/read]