Pencemaran Udara: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Jenis

“Pengertian pencemaran udara adalah masuknya polutan berbahaya ke lapisan udara sehingga menyebabkan terjadinya penurunan kualitas udara di lingkungan.”

Bumi merupakan planet yang unik karena satu-satunya planet yang memiliki unsur hidup terlengkap di galaksi Bima Sakti. Salah satu makhluk hidup yang tinggal di bumi adalah manusia.

Manusia dan bumi memiliki hubungan yang sangat erat.

Hal ini dikarenakan manusia satu-satunya makhluk hidup yang memiliki akal sehingga mampu memanfaatkan sumber daya secara maksimal sesuai kebutuhan hidupnya.

Seiring berjalannya waktu terjadi perubahan-perubahan pada bumi akibat aktivitas manusia maupun aktivitas dari bumi itu sendiri.

Salah satu yang menjadi topik hangat untuk diperbincangkan adalah pencemaran udara.

Kota Kairo yang Terpapar Polusi Udara

1. Pengertian Pencemaran Udara

Pencemaran udara berasal dari dari 2 kata yaitu pencemaran dan udara.

Masing-masing memiliki arti yang berbeda.

Pencemaran merupakan kondisi yang buruk akibat tercampurnya zat-zat tertentu yang seharusnya tidak tercampur.

Udara merupakan komponen yang sangat dibutuhkan oleh manusia, tumbuhan, dan hewan.

Polusi udara atau pencemaran udara memiliki arti dan makna yang sama.

Pengertian pencemaran udara adalah peristiwa masuknya atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam lapisan udara yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas udara di lingkungan.

Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1407 tahun 2002 tentang Pedoman Pengendalian Dampak Pencemaran Udara menyatakan bahwa pencemaran udara adalah penurunan mutu udara sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya karena adanya zat atau energi dari komponen lain yang masuk ke dalam udara ambien akibat kegiatan manusia.

Menurut Chambers, definisi pencemaran udara atau polusi udara adalah bertambahnya substrat atau bahan kimia atau fisik ke dalam udara hingga mencapai jumlah tertentu, sehingga dapat dirasakan oleh manusia atau dapat diukur dan dihitung serta memberikan dampak pada makhluk hidup.

Parker berpendapat pencemaran udara adalah perubahan atmosfer karena masuknya bahan kontaminan alami atau buatan ke dalam atmosfer.

Menurut Chambers, pencemaran udara adalah bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan udara normal yang mencapai jumlah tertentu, sehingga dapat dideteksi oleh manusia sehingga dapat memberikan efek pada manusia, vegetasi, binatang, dan material.

Menurut Corman, pencemaran udara adalah kondisi adanya bahan kontaminan di atmosfer karena perbuatan manusia. Hal ini untuk membedakan dengan pencemaran udara di tempat kerja dan pencemaran udara secara alamiah.

Pencemaran udara biasanya terjadi di daerah padat industri dan kota-kota besar yang cenderung menghasilkan gas-gas berbahaya sehingga dapat mengganggu kesehatan makhluk hidup.

2. Bahan Pencemar Udara (Polutan)

Polusi di Kota Bekasi

 

Polutan merupakan suatu bahan atau zat yang memiliki kadar melebihi ambang batas pada waktu yang tidak tepat, sehingga menjadi bahan pencemar lingkungan.

Terdapat beberapa polutan yang dapat menjadi penyebab pencemaran udara, seperti karbon monoksida, oksigen nitrogen, oksida sulfur, CFC, hidrokarbon, dan radikal bebas.

[read more]

2.1 Karbon Monoksida

Karbon monoksida (CO) merupakan suatu gas beracun yang dilepaskan setiap kali bahan bakar atau bahan lainnya dibakar.

CO juga bisa berasal dari lingkungan yang tidak terawat dan sampah yang tidak dimusnahkan dengan benar.

2.2 Oksigen Nitrogen

Pada suhu kamar, kecil kemungkinan nitrogen dan oksigen bereaksi.

Namun, pada suhu yang lebih tinggi kedua zat tersebut dapat bereaksi membentuk Oksigen Nitrogen (NO) dalam jumlah yang banyak, sehingga akan mengakibatkan terjadinya pencemaran udara.

2.3 Oksida Sulfur

Sulfur Oksida merupakan suatu gas yang mudah menjadi asam, hal ini menyebabkan terjadinya gangguan pada sistem pernafasan jika tercemar.

2.4 CFC

Gas KloroFluoro Karbon (CFC) merupakan gas yang sering ditemukan dalam kegiatan sehari-hari, misalnya AC, parfum berwujud aerosol, hair spray, dan lain-lain.

Gas CFC berbahaya karena dapat membentuk lubang ozon, sehingga sinar matahari dapat langsung menembus dan masuk ke bumi.

Hal ini bisa mengakibatkan terjadinya mutasi genetik, kanker kulit, serta matinya mikroorganisme dan ganggang.

2.5 Radikal Bebas

Radikal bebas merupakan molekul yang kehilangan satu elektron pasangannya.

Radikal bebas dapat disebabkan oleh hasil metabolisme tubuh juga faktor lain seperti asap rokok dan polutan lain.

Radikal merupakan komponen yang terbawa di udara dan bersifat karsinogen atau dapat memicu kanker.

Paparan radikal bebas sangat sulit untuk dihindari, pasalnya paparan ini dapat langsung mengenai kulit dan menyebabkan infeksi.

Oleh karena itu, untuk menangkal radikal bebas diperlukan zat anti toksik seperti antioksidan yang dapat mencegah masuknya radikal bebas ke dalam tubuh.

2.6 Hidrokarbon

Hidrokarbon merupakan gabungan antara molekul hidrogen dan karbon.

Hidrokarbon di udara bisa membentuk reaksi yang kompleks, sehingga menghasilkan pencemaran udara.

Kita telah ketahui bahwa hidrogen hanya mempunyai satu atom, di mana konsentrasinya sangat ringan sehingga mudah terbawa udara dan masuk ke dalam saluran pernapasan.

Zat hidrokarbon dalam konsentrasi besar ditemukan dalam benzene (C6H6) dan toulena (C7H8) yang merupakan bahan pencampur bahan bakar.

Apabila zat ini terpapar langsung pada makhluk hidup dalam konsentrasi besar maka dapat mengakibatkan kematian.

3. Penyebab Polusi Udara

Apa yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara?

Pencemaran udara atau polusi udara disebabkan oleh berbagai hal baik dari alam maupun aktivitas manusia.

Berikut ini penjelasan mengenai beberapa penyebab atau contoh sumber pencemaran udara, yaitu:

3.1 Aktivitas Gunung Berapi

Aktivitas gunung berapi dapat menyebabkan polusi udara karena letusannya berupa abu vulkanik.

Ukuran butir abu vulkanik dari letusan gunung berapi berbeda dan bervariasi.

Abu yang mengepul di udara membawa serpihan-serpihan debu yang dapat mengganggu jarak pandang dan pernapasan.

Partikel debu ini mengandung silica yang dapat menyebabkan penyakit paru silicon jika terpapar lebih lama.

Hal ini dapat berdampak pada gangguan pernafasan.

Gas-gas vulkanik dari gunung berapi bersifat toksik, yaitu HF, CO, He, DF, NO2, CO2, H2O, dan SO2.

Dampak dari adanya letusan gunung berapi ini juga dapat menyebabkan hujan asam serta pencemaran udara di daerah sekitar.

3.2 Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan bisa terjadi secara alami terutama di daerah yang sangat kering dan berangin kencang.

Namun, manusia juga dapat menyebabkan kebakaran hutan. Ya, sebagian besar kejadian kebakaran hutan disebabkan oleh manusia.

Kebakaran hutan bisa menyebabkan polusi karena menghasilkan asap dan kabut. Selain itu, asap dari kebakaran hutan juga berbahaya untuk kesehatan.

Asap akibat kebakaran hutan mengandung karbon yang berbahaya.

Karbon itu seperti gas karbon dioksida, nitrous oksida, dan karbon monoksida.

Unsur lain yang lebih berbahaya yaitu partikel logam berat karena jumlahnya yang banyak dan wujudnya yang sangat halus.

Kandungan yang sangat berbahaya ini dalam jangka waktu panjang bisa menyebabkan kanker paru-paru dan kematian.

3.3 Industri

Indonesia kini memiliki pabrik dan industri dalam jumlah yang sangat banyak.

Aktivitas pabrik dan industri menghasilkan limbah yang banyak.

Limbah yang dihasilkan bisa dalam bentuk limbah cair, limbah padat, maupun limbah gas.

Limbah gas merupakan limbah yang sangat berperan dalam mencemari udara.

Kandungan limbah ini bermacam-macam sesuai dengan jenis produksinya.

3.4 Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan sanitari landfill atau dikenal sebagai lahan urug.

TPA merupakan salah satu sumber terjadinya pencemaran udara.

Timbunan sampah menyumbang pencemaran gas metan bagi lingkungan.

Diperkirakan setiap harinya dalam 1 ton sampah dapat menghasilkan sekitar 50 kg gas metan.

Penumpukan sampah di TPA pasti mengalami pembusukan yang besar karena diuraikan oleh bakteri sehingga dapat menghasilkan gas metan, karbon dioksida, dan sejumlah gas lainnya yang berpotensi menyebabkan pencemaran.

3.5 Pembangkit Listrik

Industri Pembangkit Listrik yang Tidak Sehat

Pembangkit listrik memiliki peranan yang sangat besar bagi kehidupan manusia, akan tetapi juga memiliki sisi negatif.

Pembangkit listrik saat ini masih banyak yang belum ramah lingkungan sehingga menyebabkan pencemaran udara.

Pembangkit listrik tenaga uap menghasilkan polutan yang sangat banyak untuk membakar batu bara.

Polutan beracun yang dihasilkan seperti merkuri, timbal, arsenik, dan lainnya menyebabkan berbagai masalah kesehatan bagi penduduk yang bertempat tinggal di sekitar PLTU.

Hal ini dikarenakan partikel yang sangat halus dari polutan PLTU dapat dengan mudah terhirup dan masuk ke paru-paru.

3.6 Alat Transportasi

Pesatnya laju pertumbuhan penduduk membuat alat transportasi juga semakin banyak.

Setiap hari kendaraan umum maupun kendaraan pribadi memenuhi jalanan dan mengeluarkan asap.

Penggunaan bahan bakar pada kendaraan bermotor yang belum ramah lingkungan menghasilkan emisi zat-zat yang berbahaya.

Dampak dari hal tersebut yaitu dapat menimbulkan berbagai penyakit pernafasan kronis.

3.7 Limbah Pertanian

Limbah pertanian yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan polusi udara.

Misalnya, penggunaan pestisida, pupuk atau kotoran tenak, hingga pembakaran limbah serta pembukaan lahan.

3.8 Kegiatan Pertambangan

Ada ratusan ton batu yang digali, dipindah, kemudian dihancurkan dalam kegiatan pertambangan.

Secara signifikan aktivitas tersebut bisa meningkatkan jumlah debu di udara.

Selain itu, tailing atau limbah tambang yang mungkin saja beracun juga bisa terbang terbawa udara dan secara tidak langsung mempengaruhi kesehatan manusia.

3.9 Aktivitas Rumah Tangga

Polusi udara tidak hanya bisa ditemui di jalanan saja, tetapi juga di dalam rumah.

Aktivitas rumah tangga yang bisa menyebabkan pencemaran udara yaitu proses memasak di dapur, asap rokok, kotoran hewan peliharaan, kandungan timbal dalam cat tembok, hingga sampah rumah tangga yang menumpuk.

4. Dampak Pencemaran Udara

Pencemaran udara memiliki dampak yang luas. Salah satu dampak yang paling krusial ialah dampak bagi kesehatan.

4.1 Dampak Pencemaran Udara terhadap Kesehatan

Polusi udara terdiri atas berbagai macam bahan kimia atau partikel di udara yang pastinya bisa membahayakan kesehatan baik itu manusia, hewan, maupun tumbuhan.

Berbicara mengenai kesehatan manusia, dampak yang akan dialami bisa dibagi menjadi efek jangka pendek dan efek jangka panjang.

Contoh penyakit yang termasuk dalam efek jangka pendek atau bersifat sementara adalah bronkitis dan pneumonia.

Efek ini juga mencakup mual, pusing, iritasi hidung, tenggorokan, kulit, dan mata.

Sedangkan efek jangka panjang atau yang bisa berlangsung selama bertahun-tahun hingga seumur hidup seperti penyakit jantung, paru-paru, kanker, emfisema, hingga kematian.

Polusi udara sendiri juga bisa mengakibatkan kerusakan jangka panjang pada otak, saraf, ginjal, hati, dan lain-lain.

Bahkan, terdapat beberapa ilmuwan yang menduga bahwa polusi udara ini bisa menyebabkan cacat lahir.

Di Indonesia terdapat 50% dari angka penyakit diakibatkan oleh polusi udara.

Menurut WHO terdapat sekitar 3,2 juta kasus kematian disebabkan oleh pencemaran udara tiap tahunnya.

4.1.1 Penyakit Pernapasan

Semakin tinggi laju pertumbuhan maka semakin tinggi tingkat polusi udara.

Polutan masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan.

Partikel berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas.

Namun, partikel dengan ukuran kecil bisa masuk sampai ke paru-paru.

Dari paru-paru zat pencemar yang berbahaya tersebut diserap oleh sistem peredaran darah dan bisa menyebar ke seluruh bagian tubuh.

Dampak penyakit yang paling sering kita jumpai ialah Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), misalnya bronkhitis, asma, dan gangguan pernapasan lainnya.

4.1.2 Memicu Keguguran

Sebuah studi ilmiah mengatakan bahwa polusi udara sangat berbahaya bagi ibu hamil.

Pencemaran udara bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur, lahir dengan berat badan yang rendah, hingga memicu keguguran.

Di Beijing ada sekitar 6,8% wanita mengalami keguguran karena terpapar polusi udara tingkat tinggi.

Para peneliti percaya bahwa polutan bisa mengganggu pertumbuhan serta perkembangan janin dalam kandungan.

Mereka juga menemukan bahwa polutan yang masuk ke dalam darah janin bisa berinteraksi dengan jaringan dan menyebabkan kerusakan permanen pada sel-sel janin.

4.1.3 Memicu Autisme pada Anak

Masih berhubungan dengan penjelasan sebelumnya bahwa paparan polusi udara partikulat halus (PM 2.5)bisa membahayakan janin dan anak.

Bahkan senyawa ini telah dikaitkan dengan adanya peningkatan risiko gangguan spektrum autisme (ASD) secara signifikan pada anak-anak.

Menurut meta analisis dari Harvard T.H. Chan School of Public Health menyatakan bahwa peningkatan risiko ini terjadi jika paparan berlangsung selama trimester ketiga kehamilan atau selama masa kanak-kanak.

Studi yang diterbitkan pada tanggal 29 April 2021 menyatakan bahwa telah terjadi peningkatan tajam dalam prevalensi diagnosis ASD pada anak selama beberapa tahun terakhir yaitu ada 6,7 per 1.000 orang (tahun 2000) yang meningkat menjadi 16,8 per 1.000 orang (tahun 2014).

4.2 Dampak Sosial Ekonomi Pencemaran Udara

Dampak pencemaran udara bagi kesehatan akan merembet menjadi dampak ekonomi bagi masyarakat.

Beban ekonomi tersebut berupa biaya yang akan dikeluarkan untuk pengobatan.

Akibat adanya pencemaran udara, makhluk hidup tidak dapat menikmati udara sehat yang menjadikan aktivitas sosial jadi terhambat.

4.3 Dampak Pendidikan

Pencemaran udara juga memiliki dampak untuk pelajar. Mereka akan terhambat dalam hal berpikir dan menyelesaikan suatu pekerjaan atau pun permasalahan.

Terdapat penelitian yang dilakukan di Tiongkok menyatakan bahwa semakin tinggi konsentrasi polutan maka semakin tajam pula penurunan nilai tes siswa.

Tidak hanya berdampak pada nilai tes, daftar kehadiran atau absen pun juga akan semakin menurun karena pelajar tidak akan bisa konsentrasi dan selalu merasa terganggu.

4.4 Dampak terhadap Sektor Pertanian

Tumbuhan atau tanaman akan rentan terhadap terjadinya penyakit nekrosis, klorosis, dan bintik hitam.

Partikel yang terdeposisi pada permukaan tanaman tersebut dapat mengganggu proses fotosintesis.

Akibatnya para petani akan mengalami kegagalan panen sehingga berimplikasi pada kerugian yang dihadapi petani.

4.5 Dampak Lingkungan Pencemaran Udara

Polusi udara juga berdampak terhadap lingkungan yaitu hujan asam, eutrofikasi, haze, menipisnya lapisan ozon, dan perubahan iklim global.

Eutrofikasi sebenarnya merupakan suatu proses alami dari alam, akan tetapi dengan aktivitas manusia yang menyebabkan polusi udara dapat mempercepat proses eutrofikasi.

4.5.1 Hujan Asam

Pencemaran udara antara zat SO2 dan NO2 apabila bereaksi dengan air hujan dapat membentuk asam dan menurunkan pH air sehingga menyebabkan terjadinya hujan asam. Air hujan biasa memiliki pH 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer maka nilai pH ini akan terus menurun.

Hujan asam merupakan hujan yang mengandung asam sulfat dan nitrat yang berbahaya. Hujan asam dapat merusak pohon, mengubah tanah, dan air menjadi asam.

Hal ini mengakibatkan tanah menjadi tidak subur dan air menjadi tercemar.

4.5.2 Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca juga disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, NO2, dan metana di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas kemudian dipantulkan permukaan bumi.

Adanya efek rumah kaca dapat menyebabkan peningkatan suhu rata-rata bumi, perubahan iklim, pencairan kawasan es di kutub, dan perubahan siklus hidup makhluk hidup.

4.5.3 Rusaknya Lapisan Ozon

Kerusakan lapisan ozon yang berada di stratosfer. Lapisan tersebut merupakan pelindung alami bumi yang berguna untuk memfilter sinar ultraviolet dari matahari.

Emisi CFC yang dapat mencapai stratosfer bersifat stabil dapat menyebabkan laju penguraian molekul-molekul yang ada di lapisan ozon lebih cepat dari pembentukannya.

Alhasil terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.

5. Jenis-Jenis Pencemaran Udara

Pencemaran udara dibedakan menjadi dua yaitu pencemaran udara primer dan sekunder.

5.1 Pencemaran Udara Primer

Pencemaran udara primer merupakan pencemaran udara yang substansi pencemarannya berasal dari sumber pencemaran udara dan dipancarkan langsung ke atmosfer.

Karbon monoksida merupakan contoh dari pencemaran udara primer karena merupakan hasil dari pembakaran akibat dari aktivitas manusia.

5.2 Pencemaran Udara Sekunder

Pencemaran udara sekunder merupakan pencemaran udara yang substansi zat pencemarnya terbentuk dari hasil reaksi zat pencemar-pencemar di muka bumi.

Pembentukan lubang ozon merupakan salah satu contoh dari pencemaran udara sekunder.

6. Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Udara

Dampak dari pencemaran lingkungan sangat luas dan merugikan manusia.

Partikel-partikel kecil, radikal bebas, dan zat beracun lainnya yang terbawa dalam polutan akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius apabila manusia terpapar langsung dalam waktu yang relatif lama.

Untuk itu, pengurangan emisi gas pencemar udara ini perlu untuk dilakukan. Tindak lanjut akan hidup sehat, mengurangi penggunaan bahan bakar, dan menggunakan bahan berbasis ekolabel merupakan gerakan sederhana untuk mengurangi dampak polutan.

6.1 Upaya yang Dapat Dilakukan Pemerintah

Pemerintah bisa membuat kebijakan-kebijakan tertentu sebagai upaya yang nyata untuk menurunkan atau mencegah pencemaran udara.

Oleh karena itu, untuk menanggulangi polusi udara, pemerintah bisa menetapkan beberapa kebijakan, seperti:

6.1.1 Car Free Day

Car Free Day atau hari bebas kendaraan bermotor adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk menurunkan polusi udara.

Selama kegiatan ini berlangsung, jalanan akan dikosongkan dari kendaraan bermotor dan hanya diisi oleh orang yang ingin berolahraga seperti jogging, berjalan, dan bersepeda.

6.1.2 Penambahan Fasilitas Angkutan Umum

Upaya yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan menambah fasilitas angkutan umum.

Cara ini tidak hanya ampuh mengurangi polusi udara, tetapi juga bisa mengurangi kemacetan.

Tentunya sosialisasi dan ajakan kepada masyarakat untuk menggunakan angkutan umum harus lebih disuarakan.

6.1.3 Pembuatan Jalur Hijau

Jalur hijau adalah daerah hijau yang ada di sekitaran lingkungan pemukiman atau kota dan mempunyai tujuan untuk mengendalikan pencemaran udara, mengendalikan pertumbuhan pembangunan, dan menjadi daerah resapan hujan.

6.1.4 Meningkatkan Pajak Kendaraan Pribadi

Pemerintah meningkatkan pajak kendaraan pribadi untuk menjadikan masyarakatnya berpikir dua kali jika ingin membeli kendaraan dan memilih menggunakan transportasi umum yang jauh lebih murah.

Akibatnya dengan semakin sedikitnya kendaraan maka polutan yang dihasilkan pun semakin sedikit.

6.1.5 Menghilangkan Subsidi Bahan Bakar Minyak Bagi Pengguna Kendaraan Pribadi

Sama seperti poin sebelumnya, cara ini akan menjadikan masyarakat beralih atau lebih memilih untuk menggunakan transportasi umum.

Namun, kebijakan ini hanya berlaku untuk mobil pribadi saja dan tidak berlaku untuk truk, sepeda motor, dan bus.

6.1.6 Penggunaan Kendaraan yang Ramah Lingkungan

Sebagai contoh, pemerintah Provinsi DKI Jakarta pernah mengadakan karnaval pada tahun 2019 dengan judul Jakarta Langit Biru.

Karnaval ini memamerkan kendaraan berbahan bakar listrik dengan tujuan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan polusi udara.

Beberapa jenis kendaraan yang dipamerkan adalah sepeda, becak, skuter, bajaj, taksi, mobil, hingga bus.

6.2 Upaya yang Dapat Dilakukan Pengusaha

Pengusaha juga perlu melakukan upaya untuk mengurangi polusi atau pencemaran udara.

Mereka mengambil peran yang besar dalam masalah ini seperti polusi udara akibat pabrik, pembuangan limbah, banyak mengonsumsi energi listrik, menggunakan banyak transportasi bermotor, dan lain sebagainya.

Menurut Lazuardi (2003) usaha pencegahan pencemaran lingkungan dapat dilakukan dengan cara mengganti penggunaan bahan mebel yang berbahan styrofoam dengan bahan organik seperti bulu angsa, sabut kelapa, dan lain-lain.

Selain itu, bisa juga dengan melakukan beberapa tindakan berikut ini:

  • Penyaringan asap sebelum dibebaskan ke udara dengan cara memasang saringan atau bahan penyerap polutan.
  • Mengalirkan gas buangan ke dalam larutan pengikat sebelum di bebaskan ke dalam air.
  • Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil yang mengandung asap dan gas-gas polutan lainnya.

6.3 Upaya yang Dapat Dilakukan Masyarakat Umum

Ada banyak sekali upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat umum untuk mengurangi pencemaran udara, antara lain:

6.3.1 Mengurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor

Cara ini menjadi salah satu cara efektif dan efisien untuk bisa mengurangi pencemaran udara.

Hal ini dikarenakan, kendaraan bermotor menghasilkan polutan udara yang besar.

Jika masih belum bisa melepaskan kendaraan bermotor dan beralih ke kendaraan umum, Anda bisa melakukan beberapa cara untuk mengurangi dampak pencemaran udara.

Caranya adalah dengan memastikan kendaraan diservis secara berkala, beralih ke kendaraan ramah lingkungan, seperti mobil listrik atau hibrida, dan menjaga ban agar tetap terisi dengan benar.

Selain itu, Anda juga bisa mematikan kendaraan ketika berhenti di lalu lintas karena itu bisa melepaskan polutan berbahaya dan membuang-buang bahan bakar.

6.3.2 Menanam Tanaman atau Pohon

Tanaman atau pohon apapun mempunyai banyak manfaat bagi lingkungan.

Bisa dikatakan, pohon adalah penyaring di bumi yang dengan daun dan batangnya bisa membantu menyerap gas serta berbagai komponen berbahaya di udara kemudian menghasilkan oksigen.

Menanam pohon atau membuat taman kecil di halaman rumah bisa membantu meningkatkan kualitas udara dalam jangka panjang.

6.3.3 Kurangi Asupan Daging dan Susu

Terdapat hubungan antara mengonsumsi daging dan kualitas udara.

Hubungan ini memang tidak akan bisa dilihat secara jelas, tetapi terdapat suatu penelitian yang mengatakan bahwa peternakan menjadi penghasil polutan udara terbesar bahkan lebih dari 50%.

Peternakan sapi bertanggung jawab atas emisi amonia dalam jumlah yang besar.

6.3.4 Mendukung Peraturan Pemerintah

Pemerintah pastinya mengusahakan hal terbaik untuk bisa mengurangi polusi udara.

Oleh karena itu, terus dukung peraturan pemerintah yang menurut Anda bagus dan sesuai.

7. Hutan sebagai Solusi dari Polusi Udara

Hutan Kota sebagai Solusi Pencemaran Udara

Pencemaran udara merupakan masalah yang membutuhkan perhatian khusus. Masalah ini tak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga berdampak bagi keberlangsungan hidup makhluk hidup.

Masyarakat yang tinggal di kota besar sangat rentan dan berpotensi besar terkena polusi udara.

Hutan kota merupakan salah satu dari komponen Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang berfungsi untuk mengurangi polusi udara.

Banyaknya tumbuhan dalam suatu hutan kota mempengaruhi kualitas udara yang dihasilkan pula.

Hutan kota dari tahun ke tahun semakin menurun. Sepuluh tahun terakhir ruang terbuka hijau mengalami penurunan.

Idealnya RTH menempati luasan 30% dari total luas kota. Apabila hutan kota hilang, bisa saja munculnya berbagai permasalahan di lingkungan dan psikologis masyarakat kota.

Keberadaan hutan kota sangat penting karena dapat menstabilkan kondisi iklim di lingkungan perkotaan. Hutan kota juga bisa memberikan suasana sejuk di siang hari dan hangat di malam hari.

Hasil penelitian membuktikan bahwa adanya hutan kota dapat menyerap gas-gas rumah kaca dan zat polutan lain sehingga dapat mengurangi adanya polusi udara.

Hutan kota berfungsi sebagai daerah resapan air yang dapat menambah dan menyimpan  persediaan air bagi warga penduduk kota.

Adanya hutan kota dapat mengurangi penggunaan AC dan kipas angin sehingga dapat menghemat penggunaan energi listrik.

8. Isu Pencemaran Udara yang Pernah Terjadi

Seperti yang diketahui bahwa pencemaran udara mengakibatkan banyak dampak negatif bagi planet bumi dan kehidupan di dalamnya.

Sudah ada cukup banyak bencana yang berkaitan dengan hal ini dan menyebabkan berbagai permasalahan hingga kematian. Berikut ini beberapa kejadian pencemaran udara yang pernah terjadi di beberapa daerah.

8.1 Great Smog 1952 di London (1952)

Pada tahun 1952, di London terdapat kabut yang sangat tebal dan tercemar. Kejadian ini berhasil menewaskan kurang lebih sekitar 12.000 orang.

Selain itu, ada banyak orang yang menderita permasalahan pernapasan dan lalu-lintas pun terganggu selama berhari-hari.

Kabut tersebut terbentuk dari kombinasi polusi industri, polusi pembakaran batu bara, dan kondisi cuaca bertekanan tinggi.

8.2 Asma Yokkaichi di Jepang (1960-1972)

Bencana ini mengacu pada kasus-kasus seperti penyakit paru obstruktif kronik, emfisema, bronkitis kronis, dan asma bronkinal yang disebabkan adanya emisi berupa kabut asap di kota Yokkaichi, Jepang.

Kabut asap ini menjadi beracun dan sangat berbahaya karena pembakaran minyak bumi dan minyak mentah yang menyebabkan sejumlah besar oksida belerang.

Sumber polusi ini disebabkan oleh fasilitas pemrosesan dan penyulingan petrokimia Yokkaichi Kombinato.

8.3 Tragedi Kebocoran Gas Bhopal, India (1984)

Pada masanya, tragedi ini menjadi kecelakaan industri terburuk dalam sejarah.

Pada tanggal 3 Desember 1964, ada sekitar 45 ton metil isosianat gas berbahaya yang lolos dari pabrik insektisida milik anak perusahaan India dari perusahaan Amerika yaitu Union Carbide Corporation.

Gas tersebut melayang ke lingkungan padat penduduk dan itu berhasil menewaskan ribuan orang serta menciptakan kepanikan sehingga ada banyak masyarakat yang berusaha untuk melarikan diri dari Bhopal.

Korban tewas diperkirakan antara 15.000 hingga 20.000 dan ada sekitar setengah juta orang yang menderita gangguan pernapasan, iritasi mata, dan berbagai masalah kesehatan lainnya.

8.4 Kebakaran Hutan di Kalimantan dan Sumatera (1997-1998)

Kebakaran hutan ini menjadi salah satu kebakaran hutan terbesar di dunia dan menyebabkan negara-negara tetangga juga merasakan dampaknya.

Angin yang meniupkan kabut asap pergi ke Malaysia, Singapura, Brunei, Australia Utara, Vietnam, Filipina, dan Thailand.

Setidaknya ada lebih dari 8 juta hektare lahan yang telah terbakar dan jutaan orang yang terpapar polusi udara.

Kebakaran ini disebabkan oleh peladangan tebang bakar yang dilakukan oleh para petani di Indonesia karena cara ini menjadi yang paling murah dan mudah.

 

Pencemaran udara adalah permasalahan yang harus segera diatasi karena bisa menyebabkan banyak masalah baik itu untuk lingkungan hingga kesehatan manusia.

Oleh karena itu, kita sebagai penghuni planet Bumi sudah seharusnya ikut andil dalam penanganan masalah ini. Kalau bukan kita mau siapa lagi?

Yuk, lakukan yang terbaik untuk mencegah pencemaran udara dan kerusakan di bumi!

[/read]