Kenapa Hewan Bisa Kebal dengan Racunnya Sendiri?

Di dunia ini ada banyak hewan yang memiliki racun di dalam tubuhnya. Racun tersebut akan dikeluarkan untuk berburu mangsa agar bisa memenuhi kebutuhan biologisnya.

Selain itu, hewan juga bisa mengeluarkan racun ketika berhadapan dengan predator. Artinya, hewan tersebut mengeluarkan racun untuk melawan predator dan mempertahankan diri.

Tidak jarang racun yang dimiliki hewan tertentu bisa sangat berbahaya bahkan bisa menyebabkan lawannya mati seketika.

Meskipun memiliki racun di dalam tubuhnya, hewan tersebut tetap bisa hidup. Kenapa ya hewan bisa kebal atau tidak terpengaruh dengan racunnya sendiri? Temukan jawabannya di sini!

Alasan Hewan Kebal dengan Racunnya Sendiri

Berikut ini beberapa alasan yang menyebabkan hewan tidak mati keracunan racun di dalam tubuhnya, yaitu:

1. Memiliki Saluran Terpisah

Tomcat

Kumbang beracun memiliki katup untuk memisahkan racun di dua tempat berbeda dalam tubuhnya. Ketika katup tersebut terbuka, maka zat kimia tercampur dan akan menimbulkan reaksi kimia mematikan.

Reaksi kimia tersebut akan disemprotkan atau ditembakkan keluar dari kelenjar tubuhnya dan melewati ruang keras pelindung jaringan internal tubuh kumbang. Artinya, racun tersebut memiliki saluran tersendiri, sehingga tidak akan meracuni jaringan internal kumbang.

Selain kumbang, ubur-ubur juga memiliki bagian tubuh yang berfungsi khusus untuk menyimpan racunnya. Bagian tubuh tersebut disebut dengan istilah nematocyst.

Ular berbisa pun menyimpan racun atau bisanya di saluran khusus dalam tubuhnya. Saluran tubuhnya tersebut hanya memiliki satu pintu keluar, yaitu taring. Oleh karena itu, gigitan ular berbisa sangat berbahaya bahkan mematikan.

2. Mutasi Genetik

Mutasi-genetik

Alasan kedua hewan tidak mati terkena racunnya sendiri adalah karena mutasi genetik dalam tubuhnya. Mutasi genetik bisa mengubah bentuk target toksin pintu ion natrium. Akibatnya, tidak ada lagi proses mengikat protein, sehingga bisa menghentikan autointoxication.

Katak beracun bernama Dendrobates tinctorius azureus mengembangkan adaptasi pada reseptor asetilkolin. Artinya, katak tersebut mengubah bentuk reseptor asetilkolin yang mampu membuat tubuhnya kebal terhadap racun.

3. Sequestration

Terdapat beberapa hewan beracun yang mampu melakukan sequestration, sehingga membuat tubuhnya kebal terhadap racun. Cara ini biasanya dilakukan hewan untuk mencegah keracunan yang dapat berasal dari makanan yang dimakannya.

Hewan tersebut akan memiliki sistem untuk menyerap racun, sehingga tidak menimbulkan masalah di dalam tubuhnya.

 

Hewan yang memiliki racun di dalam tubuhnya tidak akan mati terkena racunnya sendiri. Hal tersebut karena hewan tersebut memiliki mekanisme unik di dalam tubuhnya. Racun dalam tubuhnya hanya akan digunakan untuk melumpuhkan mangsa dan melawan predator.

 

Referensi:

https://kumparan.com/kumparansains/ini-alasan-hewan-beracun-tak-mati-karena-racunnya-sendiri-1wZDa0UiEdY/1

https://www.mongabay.co.id/