Hilman Afif: Pergerakan Mahasiswa Kehutanan Haram untuk Menutup Diri

Forester Act saat ini akan membahas sosok mahasiswa kehutanan yang berasal dari Fakultas Kehutanan, UGM (Universitas Gadjah Mada), dia adalah Hilman Afif.

Setelah sebelumnya membahas Prasetyo Sukma Raharjo yang berasal dari Jurusan Rekayasa Kehutanan, (SITH) Sekolah Ilmu Teknologi Hayati, ITB (Institut Teknologi Bandung) yang mengutamakan internalisasi untuk kaderisasi, kali ini kita akan membahas Hilman Afif yang memiliki semangat menggebu-gebu dalam hal pergerakan mahasiswa.

 

Hilman Afif Fakultas Kehutanan UGM

Hilman Afif

Hilman Afif lahir di Bandar Lampung pada tanggal 1 Februari 1997.

Pendidikan formalnya ditempuh di SD Kartika II-5 Bandar Lampung, SMP Al-Kautsar Bandar Lampung, SMA Negeri 9 Bandar Lampung.

Saat ini sedang memperjuangkan gelar Sarjana Kehutanan di UGM. Hilman juga pernah mengikuti pendidikan non-formal di LBPP LIA pada tahun 2009 – 2013.

Saat ini Hilman mengemban tugas sebagai Ketua LEM (Lembaga Eksekutif Mahasiswa), Fakultas Kehutanan, UGM.

[read more]

Kehidupan Organisasi

Pengalaman menarik yang dirasakan oleh Hilman selama dia berorganisasi adalah adanya upaya untuk memposisikan diri dalam keadaan yang berbeda. Hal ini dia rasakan karena pengalamannya saat menjadi ketua Ormada (Organisasi Mahasiswa Daerah) sangat berbeda jauh dengan ketika dia menjadi Ketua LEM FKT UGM. Ormada yang lebih mementingkan kekeluargaan dan kontribusi kepada daerah asal, berbeda dengan LEM FKT UGM yang lebih berperan dalam pergerakan mahasiswa.

Motivasi Hilman dalam berorganisasi sangat banyak, mulai dari ingin meningkatkan kemampuan diri dalam memanajemen waktu dan konflik, melatih jiwa leadership, dan banyak hal lainnya.

Berorganisasi merupakan sebuah media yang tepat dalam berdinamika karena organisasi dapat dijadikan sebagai sebuah gambaran kecil dari kehidupan bermasyarakat yang sesungguhnya.

Menurut Hilman, dalam organisasi kita dituntut untuk menyelesaikan sebuah permasalahan yang tingkat kompleksitasnya memiliki kemiripan dalam masyarakat pada umumnya dan kita pun dilatih untuk berpikir ke depan sehingga di dalam organisasi proses pendewasaan dalam diri dapat berkembang dengan optimal.

Di dalam organisasi juga karakter diri dapat terbentuk dengan melalui proses yang tetap, panjang, dan berlanjut terus menerus. Tak menarik baginya ketika harus kuliah dan mengisi hari-hari hanya dengan duduk tertatur dan tertib di bangku kelas perkuliahan.

Latar belakang Hilman mengabdi untuk FKT UGM adalah bukan untuk menghafal nama-nama pohon ataupun hanya sekedar belajar tentang tata cara yang baik dalam mengeksploitasi hutan, tapi Hilman memiliki mimpi yang lebih besar daripada itu yaitu bagaimana kehadiran hutan dapat disadari manfaatnya bagi seluruh masyarakat dan bukan malah menjadi penghalang masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup.

Pergerakan Mahasiswa Kehutanan

LEM FKT UGM

Hilman Afif tidak menginginkan perubahan dalam LEM FKT UGM, namun dia menginginkan pembaharuan. Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM), FKT (Fakultas Kehutanan), UGM selalu mengalami perkembangan dari tahun ke tahun dan selalu melakukan kaderisasi. Harapan Hilman untuk satu tahun ke depan adalah LEM FKT UGM bukan sebuah Lembaga Event Mahasiswa, namun tetap pada marwahnya sebagai lembaga pergerakan mahasiswa.

Pergerakan mahasiswa kehutanan di FKT UGM ini sejatinya mengajarkan arti dari pengorbanan, pendidikan dalam menanam budaya pengetahuan, dan pergaulan yang menciptakan solidaritas. -Hilman Afif.

LEM FKT UGM sebagai organisasi pergerakan mahasiswa haram hukumnya apabila menutup diri pada permasalahan yang ada saat ini, terutama di bidang kehutanan. Hal tersebut merupakan PR (pekerjaan rumah) bagi KM FKT UGM, di mana saat ini pun pembahasan mengenai isu kehutanan oleh mahasiswa masih minim sekali. Di saat isu seperti korupsi dan agraria sedang memanas, bagaimana caranya supaya isu di bidang kehutanan tetap berada di permukaan itu adalah tugas kita sebagai rimbawan tak terkecuali untuk LEM FKT UGM.

Pergerakan mahasiswa kehutanan menurut Hilman sudah sangat dibutuhkan, mengingat kondisi di bidang kehutanan saat ini sedang tidak berjalan baik. LEM FKT UGM sendiri akan melaksanakan kewajibannya dalam mengawal permasalahan ataupun isu yang berkaitan dengan kehutanan selama darah perjuangan masih mengalir karena peran mahasiswa sebagai social control jangan sampai ditinggalkan.

Berkaitan dengan pergerakan mahasiswa di FKT UGM, LEM FKT UGM memiliki program unggulan yang bernama Forestweek. Forestweek ini rencananya akan membawa sebuah isu di bidang kehutanan dan juga kampanye lingkungan yang nantinya di awal tahun akan disepakati apa tema yang akan diangkat untuk mengawal isu kehutanan dalam satu tahun ke depan. Program ini bertujuan agar kesadartahuan masyarakat tentang dunia kehutanan akan lebih terbuka dan melihat bahwasannya dunia kehutanan sangat penting untuk diketahui dan dipahami.

Dalam menjalankan berbagai aktivitasnya, LEM FKT UGM akan bekerja sama dengan berbagai pihak, misalnya pihak kampus, pemerintah (daerah maupun pusat), lembaga swadaya masyarakat (terutama LSM Kehutanan), dan masyarakat umum.

Epilog

Berikut adalah pesan yang disampaikan Hilman untuk Rimbawan Muda seluruh Indonesia.

Saya sangat berharap kita sebagai Rimbawan Muda tetap memegang teguh 9 nilai dasar rimbawan, kapan dan di mana pun kita berada karena hanya 9 nilai dasar rimbawan yang mampu menjadi kekuatan untuk tetap mempertahankan idealisme kita sebagai rimbawan.

Serta tetap menjadi social control bagi setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemegang kekuasaan karena kita semua tahu, bahwa mahasiswa itu sendiri lahir dari rahim rakyat, dan sudah seyogyanya mahasiswa memiliki peran sosial, peran yang menjaga dan memperbaiki apa yang salah dalam masyarakat.

Perjuangan dan pengabdian kita kedepan sebagai rimbawan terhadap bangsa sangatlah dinantikan kehadirannya sesuai dengan amanat UU No. 41 tahun 1999 tentang kehutanan pasal 3 bahwa penyelenggaraan kehutanan bertujuan untuk kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Salam Rimba!

 

Referensi:

Redaksi Forester Act

[/read]