Capung (Odonata): Taksonomi, Sejarah, dan Fakta Menarik

“Capung adalah salah satu serangga yang bisa dengan mudahnya ditemui di area persawahan, taman, bahkan halaman rumah.”

Ada setidaknya lebih dari 6.000 spesies yang termasuk dalam bagian subordo anisoptera.

Yuk simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui banyak fakta menarik lainnya!

1. Taksonomi

Berikut ini adalah taksonomi atau klasifikasi capung, yaitu:

Kingdom Animalia
Subkingdom Bilateria
Infrakingdom Protostomia
Superfilum Ecdysozoa
Filum Arthropoda
Subfilum Hexapoda
Kelas Insecta
Subkelas Pterygota
Infrakelas Palaeoptera
Ordo Odonata

Adapun jenis-jenis capung atau subordo dari ordo odonata, yaitu:

1.1 Anisoptera (capung)

Berikut adalah beberapa family dari Anisoptera:

  • Famili aeshnidae
  • Famili cordulegastridae
  • Famili corduliidae
  • Famili gomphidae
  • Famili libellulidae
  • Famili macromiidae
  • Famili petaluridae

1.2 Zygoptera (capung jarum)

  • Famili calopterygidae
  • Famili coenagrionidae
  • Famili lestidae
  • Famili platystictidae
  • Famili protoneuridae

2. Sejarah Capung

Capung adalah salah satu jenis serangga terbang pertama yang berevolusi.

Mereka mempunyai sejarah yang panjang dan catatan fosil yang cukup banyak.

Serangga ini hidup sekitar 285 juta tahun yang lalu yaitu pada awal Periode Permian.

Pada saat itu atmosfer mengandung 30% oksigen dan jauh lebih tinggi dari 21% oksigen yang dikandungnya saat ini.

Tingkat oksigen yang tinggi tersebut akan memungkinkan serangga bisa mencapai ukuran yang sangat besar.

Bahkan fosil capung yang ditemukan mempunyai rentang sayap hingga 8 inci.

Spesies meganeuropsis permiana adalah spesies terbesar dalam kelompok ini.

Mereka mempunyai lebar sayap hingga 28 inci atau 71 cm.

Spesies meganeuropsis termasuk dalam kelompok meganisoptera sehingga kemungkinan merupakan kerabat dekat capung modern.

Walaupun seperti yang diketahui spesies tersebut bukanlah capung sejati karena perbedaan bentuk urat sayapnya.

3. Terminologi Capung

Salah satu ahli zoologi asal Denmark dengan spesialisasi insecta bernama Johan Christian Fabricius menciptakan nama odonata yang berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu odṓn yang berarti gigi.

Hal ini dikarenakan hewan ini mempunyai gigi yang ada di rahang bawah.

Nama capung sendiri biasanya dipakai untuk merujuk ke semua odonata.

Para penggemar odonata memilih untuk menggunakan nama capung sejati atau anisopteran untuk menghindari kerancuan makna.

[read more]

4. Morfologi

Berikut ini adalah morfologi atau ciri-ciri capung, yaitu:

4.1 Bentuk

Capung mempunyai bentuk tubuh yang memanjang dengan dua pasang sayap transparan.

Bagian tubuh serangga ini terdiri dari kepala, sayap, kaki, abdomen, dan thoraks.

Morfologi hewan capung

Bentuk tubuh capung mirip seperti helikopter.

Namun, sebenarnya helikopter dirancang meniru bentuk maupun cara terbang capung.

Bagian kepala serangga ini berbentuk bulat, bagian thoraks memiliki tiga pasang kaki, dan abdomennya memanjang.

4.2 Warna

Hewan yang satu ini mempunyai tubuh dengan berbagai variasi warna mulai dari cokelat, merah, biru, kuning, jingga, hijau, hingga ungu.

Sebenarnya ketika lahir, semua spesies hewan ini tidak berwarna, tetapi warna tubuhnya akan berubah saat dewasa karena perubahan suhu.

Jadi semakin bertambahnya usia warna mereka akan semakin gelap dan muncul pola.

Betina pun bisa mempunyai warna tubuh yang berbeda dengan jantan.

4.3 Ukuran

Satwa yang satu ini mempunyai banyak ukuran sesuai dengan spesies, tetapi rata-rata panjang tubuhnya adalah kurang lebih sekitar 1-4 inci.

Pada zaman prasejarah, ukuran hewan ini jauh lebih besar dibandingkan dengan yang ada saat ini.

Serangga ini bahkan menjadi serangga terbang terbesar yang pernah ada yaitu mempunyai rentang sayap hingga 30 inci.

4.4 Kepala

Kepala capung

Kepala capung berbentuk bulat dan didominasi oleh dua mata majemuk yang hampir menutupi sebagian besar bagian kepala.

Mereka mempunyai mata yang sangat besar sehingga memungkinkan untuk bisa melihat dari berbagai sisi.

Di bagian depan kepala terdapat mulut yang bentuknya disesuaikan untuk menggigit dengan rahang bergigi.

4.5 Abdomen

Hewan ini mempunyai abdomen memanjang dan ramping yang bentuknya mirip seperti ekor.

Abdomen capung mempunyai 10 segmen dan salah satu segmennya berfungsi untuk proses reproduksi.

Seperti pada jantan yang segmen ke-9 berfungsi untuk memproduksi sperma.

4.6 Ekor

Capung ternyata juga mempunyai ekor kecil yang berfungsi untuk kebutuhan bereproduksi.

Ekor ini bentuknya cukup runcing dan mempuyai 2-3 bagian.

4.7 Kaki

Hewan yang satu ini mempunyai tiga pasang kaki yang masing-masing ditutupi oleh bulu pendek.

Mereka menggunakan kakinya untuk membentuk keranjang guna menangkap mangsanya langsung di udara.

4.8 Sayap

Sayap capung

Capung mempunyai dua pasang sayap dan terdapat lekukan di bagian tepi depan sayapnya.

Sepasang sayap depannya lebih kecil dibandingkan sepasang sayap belakang.

Sayap ini bisa berfungsi secara mandiri untuk memberikan kecepatan dan ketinggian

Mereka tidak mempunyai kemampuan untuk melipat sayap sehingga sayap akan tetap tegak lurus.

5. Habitat dan Sebaran

Berikut adalah penjelasan mengenai habitat dan sebaran capung yaitu:

5.1 Habitat

Habitat capung ada di wilayah perairan karena mereka berkembang biak di air.

Habitatnya tersebar luas seperti di kebun, hutan, sungai, sawah, danau, hingga pekarangan rumah.

Larva mereka bisa beradaptasi dengan berbagai cara di air yang tenang maupun mengalir deras.

Spesies skimmer biru kebanyakan tinggal di kolam alami maupun buatan di dekat pemukiman.

Adapun yang tinggal di laguna pinggir pantai yaitu percher berwajah hitam dan billabong timur.

Ada juga yang tinggal di perairan dengan arus deras yaitu flatwing umum, whitewater rockmaster, vicetail selatan, dan jarum perunggu.

5.2 Sebaran

Capung bisa hidup di semua benua atau daerah baik tropis maupun subtropis kecuali Antartika.

Setidaknya ada 6.000 spesies di seluruh dunia dan 320 spesies di antaranya berasal dari Australia serta 900 lainnya ada di Indonesia.

Berbeda dengan zygoptera yang cenderung mempunyai distribusi terbatas misalnya darner bermata biru rhionaeschna multicolor yang tinggal di seluruh wilayah Amerika Utara dan Amerika Tengah.

Jenis kaisar anax tinggal di seluruh Amerika dari utara sejauh Newfoundland sampai ke selatan sejauh Bahia Blanca di Argentina melintasi Eropa sampai Asia Tengah, Afrika utara, dan Timur Tengah.

Habitat capung

6. Status Kelangkaan

Data dari IUCN menunjukkan bahwa status konservasi atau status kelangkaan capung adalah Least Concern (LC) yang berarti berisiko rendah.

7. Perilaku dan Cara Hidup

Di dalam rantai makanan capung adalah predator yang kemampuan berburunya sangatlah hebat.

Biasanya mereka akan bertengger di vegetasi dekat perairan sembari menunggu mangsanya.

Makanan favorit capung adalah nyamuk, rayap, kupu-kupu, lebah, dan lalat.

Capung dewasa juga akan memakan capung lainnya atau serangga lain dengan bobot yang sama seperti tubuhnya sendiri.

Saat bertengger dan menemukan targetnya maka mereka akan langsung terbang melesat untuk menyergap mangsa.

Hebatnya lagi, capung ini bisa menangkap mangsa di udara tanpa harus mendarat terlebih dahulu.

Sebagian besar capung mempunyai kecepatan terbang hingga 10 mil per jam bahkan ada juga beberapa spesies yang bisa mencapai 30 mil per jam.

Capung adalah salah satu hewan yang metamorfosisnya tidak sempurna.

Daur hidup mereka dimulai dari telur, nimfa atau larva, dan amigo atau dewasa.

Mereka mempunyai usia hidup yang relatif pendek yaitu sekitar 4-6 bulan saja.

Namun mereka menghabiskan waktu sekitar 2 tahun hingga 6 tahun lamanya sebagai nimfa atau larva.

Walaupun capung adalah pemakan serangga penyerbuk bunga seperti kupu-kupu dan lebah, tetapi mereka juga merupakan salah satu serangga yang sangat bermanfaat bagi pertanian atau kebun.

Hal ini dikarenakan capung juga berfungsi untuk melindungi tanaman dari banyaknya jenis serangga hama.

Sebelum menjadi dewasa, capung akan bersarang di dalam air dalam jangka waktu yang tidak sebentar.

Ternyata mereka tidak tinggal di sembarang perairan, tetapi mereka tinggal di sekitar air yang bersih.

sehingga capung bisa dijadikan sebagai indikator air bersih dan lingkungan sehat.

8. Perkembangbiakan

Capung adalah hewan arthropoda yang mempunyai sistem reproduksi ovipar atau bertelur.

Siklus hidup mereka berawal dari telur, nimfa atau larva, kemudian imago atau dewasa.

Cara kawin dari hewan ini bisa dikatakan cukup rumit.

Hal pertama yang mereka lakukan adalah si jantan akan menarik betina ke wilayahnya dan terus mengusir semua pesaingnya.

Setelah selesai maka betina akan bertelur dan ditemani oleh jantan yang akan melayang di atasnya atau terus terbang bersama-sama.

Capung berkembang biak di air atau di batang tanaman.

Telur dari hewan ini pun ada dua jenis yaitu telur endofit berbentuk memanjang yang biasa diletakkan di batang tanaman dan telur eksofitik berbentuk bulat yang biasa diendapan ke dalam air.

Betina bisa bertelur sebanyak ratusan kali selama masa dewasanya.

Satu kali bertelur jumlah anakannya bisa mencapai 1000.

Telur akan menetas dalam waktu 2-5 minggu.

9. Fakta Menarik tentang Capung

Capung adalah salah satu serangga terbang pertama yang hidup di bumi.

Selain itu, adapun beberapa fakta menarik lainnya antara lain:

9.1 Ada Banyak Suaka Alam Capung di Seluruh Dunia

Capung membutuhkan perlindungan dari bahaya yang ada.

Untungnya saat ini sudah ada banyak sekali suaka alam capung yang tersebar di seluruh dunia misalnya Cagar Alam Cambridgeshire, The Dragonfly Sanctuary Pond di Albuquerque, dan Dragonfly Nature Park Jepang.

9.2 Beberapa Spesies dapat Bertelur di Air Asin

Hanya ada sedikit serangga yang menghuni lautan karena mereka kesulitan bertahan hidup di air asin.

Namun, ternyata salah satu spesies capung seperti Dragonlet Tepi Laut bisa bertelur di lingkungan yang bahkan lebih asin dibandingkan air laut biasa.

Memang spesies ini adalah spesies yang habitatnya terdiri dari bakau, rawa asin dan danau asin.

9.3 Bisa Hidup dalam Air hingga 2 Tahun

Capung bertelur di air dan saat menetas mereka hidup dibawah air selama 2 tahun.

Beberapa spesies bahkan ada yang bisa bertahan dalam keadaan larva hingga 6 tahun lamanya.

Pada tahap larva menuju capung yang bisa terbang mereka diadaptasi untuk kehidupan akuatik dengan kemampuan menangkap mangsa yang sangat mengesankan.

Capung yang sedang hinggap

9.4 Dapat Memangsa di Udara

Capung adalah predator yang dianggap menakutkan bagi para mangsanya seperti nyamuk atau serangga kecil lainnya.

Mereka juga predator yang tidak hanya mengejar mangsa tetapi juga merenggutnya di udara dengan cara penangkapan yang diperhitungkan.

Hewan ini bisa menilai atau menghitung kecepatan dan lintasan target mangsa serta menyesuaikan penerbangannya untuk menangkap mangsa.

Mereka dikatakan sangat terampil bahkan bisa dikatakan mempunyai tingkat keberhasilan menangkap mangsa mencapai 95%.

9.5 Jago Terbang

Capung mempunyai dua pasang sayap yang disertai otot di dada dan bisa menggerakkan setiap sayapnya secara mandiri.

Hal ini akan memungkinkan mereka untuk bisa mengubah sudut pada setiap sayapnya dan melatih ketangkasan di udara.

Hewan ini bisa terbang ke segala arah baik ke samping, ke belakang, ke depan, ke atas, dan ke bawah.

Bahkan mereka juga bisa melayang di satu tempat saja selama 1 menit atau lebih.

Kemampuan terbang yang luar biasa ini adalah salah satu faktor keberhasilan mereka sebagai predator di udara.

Mereka bisa saja mendekati mangsa tanpa menaruh curiga dari segala arah.

Tidak hanya gesit, serangga ini juga cepat.

Bahkan ada beberapa spesies yang mempunyai kecepatan tertinggi yaitu bisa mencapai 29 km per jam.

9.6 Mempunyai Penglihatan yang Luar Biasa

Kepala capung didominasi oleh mata majemuknya yang sangat besar.

Mereka mempunyai kemampuan penglihatan hampir 3600 dengan hanya satu titik buta saja yaitu tepat di belakangnya.

Penglihatan yang luar biasa ini adalah salah satu alasan mengapa mereka bisa mengawasi satu serangga saja dalam kawanan dan kemudian mengejarnya sembari menghindari tabrakan di udara dengan serangga lain dalam kawanan.

9.7 Mempunyai Rahang yang Sangat Tajam

Capung memang mempunyai strategi berburu yang sangat mengesankan tetapi kemampuannya untuk mencabik-cabik mangsa juga tidak kalah kerennya.

Mereka termasuk dalam subordo odonata yang artinya bergigi.

Untungnya hewan ini tidak menggigit manusia karena jika bisa mereka mempunyai rahang yang cukup kuat untuk melukai kulit manusia.

Mungkin ada beberapa spesies saja yang memang benar-benar bisa menggigit manusia tetapi hanya dijadikan sebagai strategi pertahanan.

 

Sekian informasi lengkap mengenai capung yang bisa kami sampaikan.

Perlu diketahui bahwa, walaupun status konservasi capung masih Least Concern tetapi populasi mereka semakin hari semakin menipis.

Hal ini dikarenakan mereka tidak bisa bertahan hidup di lingkungan yang sudah tercemar.

Oleh karena itu yuk terus ikut menjaga kelestarian alam untuk menyelamatkan banyak hewan, tumbuhan, bahkan manusia!

Terima kasih banyak sudah bersedia membaca  artikel ini dari awal hingga akhir.

Sampai jumpa lagi di lain kesempatan dan baca artikel menarik lainnya di Forester Act!

 

Referensi:

Itis.gov. 2021. Anisoptera Selys, 1854. [Internet]. Terdapat pada: https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=101594#null

Bugguide.net. 2021. Order Odonata – Dragonflies and Damselflies. [Internet]. Terdapat pada: https://bugguide.net/node/view/77/tree/all

En.wikipedia.org.  2021. Dragonfly. [Internet]. Terdapat pada: https://en.wikipedia.org/wiki/Dragonfly

Treehugger.com. 2020. 8 Things You Never Knew About Dragonflies. [Internet]. Terdapat pada: https://www.treehugger.com/things-you-never-knew-about-dragonflies-4864302

Britannica.com. Odonata. [Internet]. Terdapat pada: https://www.britannica.com/animal/Odonata/Form-and-function

Odesforbeginners.com. 2021. Dragonfly Color. [Internet]. Terdapat pada: http://www.odesforbeginners.com/ID101/dragon_color.aspx

En.wikipedia. 2021. Dragonfly. [Internet]. Terdapat pada: https://en.wikipedia.org/wiki/Dragonfly#Phylogeny

 

Editor:

Mega Dinda Larasati

[/read]