Bagaimana Cara Membersihkan Sampah di Laut?

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai beranekaragam ekosistem bahari.

Di balik kekayaannya terdapat masalah tersendiri yang sangat merugikan baik bagi manusia maupun hewan.

Sampai saat ini sampah plastik masih menjadi masalah tersendiri bagi Indonesia dan negara lainnya.

Sampah ini bahkan tidak hanya bisa ditemui di darat tapi juga sudah menyebar hingga ke lautan.

Hal ini tentunya menjadi ancaman besar terutama terhadap ekosistem bahari.

Ada banyak sekali bahaya dan dampak sampah plastik di laut, berikut ini beberapa di antaranya:

Membahayakan Biota Bawah Laut

Sampah mengganggu ikan (pixabay.com)

Sampah plastik bisa membahayakan dan melukai biota bawah laut.

Sudah ada banyak sekali potret memprihatinkan mengenai biota bawah laut yang saat ini hidup bersama sampah plastik.

Tidak sedikit kasus juga yang menunjukan hewan-hewan tersebut terlihat kesakitan karena sampah plastik yang menjerat tubuh mereka.

Lebih parahnya lagi, mereka juga sering mengira sampah plastik adalah makanannya.

Hal ini sangatlah berbahaya karena plastik akan sangat mengganggu sistem pencernaan mereka.

Merusak Terumbu Karang dan Mangrove

Ekosistem terumbu karang dan mangrove akan terganggu karena adanya sampah plastik ini.

Sampah plastik bisa tersangkut di akar mangrove sehingga mangrove tidak bisa bernapas dan pertumbuhannya menjadi terganggu.

Sama halnya dengan terumbu karang.

Terumbu karang juga akan kesulitan bernapas jika permukaannya ditutupi oleh plastik.

[read more]

Membahayakan Kesehatan Manusia

Kesehatan manusia juga bisa terganggu karena adanya sampah plastik di laut.

Sampah plastik ini bisa saja dimakan kumpulan ikan konsumsi dan ikan tersebut akan dimakan manusia.

Sama halnya dengan hewan, karena sampah plastik ini pencernaan manusia juga bisa terganggu.

Masih ada banyak lagi bahaya dan dampak negatif yang terjadi karena adanya sampah plastik di laut.

Maka dari itu permasalahan ini harus segera diselesaikan dengan cara membersihkan sampah plastik di laut.

Bagaimana Cara Membersihkannya?

Sampah yang terjebak di pantai (pixabay.com)

Seperti yang tertulis di EcoWatch, seorang peneliti lingkungan bernama Jenna Jambeck mengatakan bahwa mengangkat sampah di lautan bukanlah hal yang mustahil.

Namun hasilnya tidak akan sebanding dengan usaha yang telah dilakukan karena lautan sangatlah luas.

Oleh karena itu, kemungkinan besar sampah yang berhasil ditangkap hanya sekian persen saja dari jumlah sampah yang mengambang di lautan lepas.

Maka dari itu hal yang bisa dilakukan adalah dengan berbagai upaya pencegahan.

Sebagai upaya pencegahan, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai sangatlah berpengaruh besar terhadap sampah yang dihasilkan.

Anda bisa menggunakan botol yang bisa digunakan lagi daripada membeli air mineral dalam plastik. Anda juga bisa menggunakan sedotan ramah lingkungan bukannya sedotan sekali pakai.

Mendaur ulang sampah plastik juga merupakan kegiatan yang sangat berpengaruh dalam mengurangi sampah plastik.

C2C atau Cradle to Cradle adalah sebuah prinsip dasar dalam prinsip siklus ekologi yang berarti bentuk rantai makanan tertutup.

Diharapkan semua proses industri dan komersial menganut siklus ini sehingga tidak ada lagi limbah yang dihasilkan.

Konsep C2C sendiri adalah membagi material ke dalam dua kategori yaitu bahan teknik dan bahan biologis.

Bahan teknik hanya menggunakan bahan sintesis tidak beracun yang bisa digunakan secara berulang-ulang.

Sedangkan bahan biologis adalah bahan organis yang setelah digunakan bisa diurai kembali ke alam.

Itulah sedikit informasi mengenai bagaimana cara membersihkan sampah di laut. Semoga bermanfaat ya!

 

Referensi:

Hananto A. 2015. Jika Laut Dipenuhi Sampah, Lalu Bagaimana Cara Mengatasinya? [internet]. Terdapat pada: https://www.mongabay.co.id/2015/05/09/jika-laut-dipenuhi-sampah-bagaimana-mengatasinya

Islami N. 2020. Wajib Ditanggulangi, Ini 7 Bahaya Fatal Sampah Plastik di Laut [internet]. Terdapat pada: https://www.idntimes.com/science/discovery/nurfi/bahaya-fatal-sampah-plastik-di-laut-exp-c1c2

 

Editor:
Mega Dinda Larasati

[/read]