Analisis Keanekaragaman Hayati

Analisis keanekaragaman hayati komunitas tumbuhan merupakan suatu cara mempelajari susunan atau komposisi jenis dan bentuk atau struktur vegetasi. Dalam ekologi hutan, satuan vegetasi yang dipelajari atau diselidiki berupa komunitas tumbuhan yang merupakan asosiasi konkret dari semua spesies tumbuhan yang menempati suatu habitat (Indriyanto 2012).

Menurut Gopal dan Bhardwaj (1979) dalam Indriyanto (2012), untuk kepentingan deskripsi analisis keanekaragaman hayati suatu komunitas tumbuhan diperlukan minimal tiga macam parameter kuantitatif, yaitu densitas, frekuensi, dan dominansi. Parameter dominansi ini dapat diketahui dari penarikan parameter kekayaan, keragaman, dan kemerataan.

Analisis keanekaragaman hayati pada akhirnya akan mencoba membuat ekosistem yang ideal dan stabil. Kestabilan ekosistem ditandai dengan adanya kekayaan spesies, keragaman spesies, dan kemerataan spesies dalam ekosistem. Kestabilan ekosistem akan memberikan manfaat jasa lingkungan yang sangat berharga bagi manusia.

Indeks keanekaragaman spesies merupakan indeks yang menyatakan struktur komunitas dan kestabilan ekosistem. Semakin baik indeks keragaman spesies maka suatu ekosistem semakin stabil. Indeks keragaman ini biasa menggunakan indeks Shannnon, indeks Margalef, dan indeks Simpson (Indriyanto 2012). Indeks Shannon-Wiener merupakan indeks yang sesuai untuk menghitung tingkat keragaman spesies (Suratissa dan Rathnayake 2016).

Indeks kekayaan komunitas tumbuhan ditentukan oleh indeks Margalef, indeks ini menunjukan perbandingan banyaknya satu spesies terhadap jumlah seluruh spesies. Adapula indeks kemerataan yang disebut juga indeks Pielou. Indeks kemerataan ini merupakan tingkat kesamaan jumlah spesies satu dengan spesies yang lainnya (Naidu dan Kumar 2016).

[read more]

Selain data-data kuantitatif, data-data kualitatif juga dibutuhkan dalam analisis ekosistem (Indriyanto 2012). Data kualitatif yang dibutuhkan adalah:

  1. Fisiognomi
  2. Fenologi
  3. Periodisitas
  4. Stratifikasi
  5. Kelimpahan
  6. Penyebaran
  7. Daya hidup
  8. Bentuk pertumbuhan

Studi mengenai analisis keanekaragaman hayati sangat penting dalam pelestarian lingkungan hidup. Saatnya kita mempunyai wawasan yang ramah lingkungan agar kita bisa hidup selaras dengan alam.

Referensi:

Indriyanto. 2012. Ekologi Hutan. Jakarta(ID): Bumi Aksara.

Naidu M T, Kumar O A. 2016. Tree diversity, stand structure and community composition of tropical forests in eastern Ghats of Andhra Peadesh, India. Journal of Asia-Pacific Biodiversity. (2016): Accepted manuscript.

Suratissa D M, Rathnayake U S. 2016. Diversity and distribution of fauna of the Nasese Shore, Suva, Fiji, Islands with reference to existing threats to the biota. Journal of Asia-Pacific Biodiversity. 9 (2016): 11-16.

[/read]