Penafsiran potret udara merupakan ilmu yang berkembang pesat pada akhir abad ke-20 dan menjadi dasar dalam penafsiran potret udara digital ataupun penafsiran citra satelit.
Penafsiran potret udara ini pada zaman sekarang akan lebih mendapatkan objek kajiannya (potret udara) karena kamera aerial seperti drone sudah banyak tersedia di pasaran dengan harga yang terjangkau. Hal ini menjadikan penafsiran potret udara masih diperlukan pada masa sekarang.
Contoh Potret Udara from resellercitrasatelit.files.wordpress.com
Potret udara dengan citra satelit hanya berbeda dalam hal tempat pengambilan gambar. Potret udara didapat dari memotret keadaan bumi dari dalam atmosfer, sedangkan citra satelit memotret keadaan bumi dari luar atmosfer. Keunggulan potret udara daripada citra satelit adalah kedetailan gambar, potret udara dalam satu piksel bisa mewakili kurang dari 1m2 sedangkan citra satelit sebagian besar tidak terlalu detail bahkan ada pula yang satu piksel pada citra mewakili 30m2 daerah sebenarnya.
Dalam analisis atau penafsiran potret udara, biasanya menggunakan alat-alat tertentu yang khusus digunakan untuk kegiatan ini. Alat-alat yang digunakan biasanya bekerja dalam pandangan tiga dimensi atau stereoskopis.
Stereoskop Cermin
Stereoskop cermin merupakan alat optik yang digunakan untuk menafsirkan dua potret udara yang bertampalan (saling tumpang tindih). Prinsip utama dari stereskop cermin adalah memperbesar jarak kedua mata sehingga pandangan yang lebih stereoskopis lebih terlihat. Stereoskopis cermin ini biasanya merupakan alat utama dalam penafsiran potret udara.
[read more]
Stereoskop Saku
Stereoskop saku adalah stereoskop yang berukuran kecil sehingga dapat dimasukan ke dalam saku. Potret udara yang diamati oleh alat ini merupakan potret udara khusus yang sudah ditentukan daerah potret udara yang bertampalannya. Stereoskop saku relatif tidak lebih detail daripada menggunakan stereoskop cermin.
Meja Sinar
Meja sinar adalah sebuah meja yang dari bagian bawah meja tersebut memancarkan sinar agar potret udara mendapat sinar yang cukup untuk dilakukan suatu penafsiran. Alas dari meja ini adalah kaca sehingga sinar dapat menerangi potret udara dengan baik. Bentuk dari meja sinar dapat bermacam-macam asalakan memiliki prinsip yang sama.
Potret Udara
Potret udara merupakan objek utama dalam kajian penafsiran potret udara. Potret udar yang akan dianalisis haruslah potret udara yang memiliki pertampalan sehingga potret udara yang digunakan harus dua potret udara. Penggunaan dua potret udara ini dilakukan untuk mendapatkan pandangan stereoskopis atau tiga dimensi. Pandangan tiga dimensi suatu objek didapatkan dari potret objek dari dua tempat yang berbeda. Apabila diibaratkan, potret udara pertama seperti pandangan yang dihasilkan mata kanan dan potret udara yang kedua seperti pandangan mata kiri. Pandangan tiga dimensi ini menjadi dasar dari berbagai penghitungan parameter dalam penafsiran potret udara.
Sketmaster
Alat ini biasanya dilakukan untuk menghitung suatu diameter objek, kerapatan objek, dan parameter lainnya yang sudah terstandar. Sketmaster ini merupakan alat bantu yang paling baik dalam pengukuran objek karena memiliki ketelitian yang cukup baik.
Paralaks Meter
Fungsi utama dari alat ini adalah menghitung jarak dalam potret udara. Paralaks meter ini merupakan alat yang sangat baik dalam mengukur jarak karena memiliki ketelitian yang tinggi dan memiliki juga memiliki skala nonius.
Alat-alat tersebut merupakan alat yang biasa digunakan dalam penafsiran potret udara. Potret udara tidak bisa ditafsirkan apabila dengan mata telanjang kecuali mata kita dapat memfokuskan ke dua objek yang berbeda sehingga mata kita seperti alat stereoskop cermin atau saku. Alat-alat ini tidak dengan mudah didapatkan di pasaran, apabila ingin melakukan penafsiran potret udara biasanya dilakukakn di suatu laboratorium penafsiran potret udara di suatu instansi tertentu.
Referensi:
Redaksi Forester Act
[/read]