“Pohon bidara adalah salah satu jenis tumbuhan dengan kayu kecil yang dikenal sebagai pengusir makhluk halus.”
Tumbuhan ini mempunyai ciri khas pohon yang mirip dengan bentuk payung.
Bentuk tersebut merupakan adaptasi atau penyesuaian diri tumbuhan terhadap habitat hidupnya yang hidup di lingkungan kering.
Ternyata, selain mempunyai manfaat untuk mengusir makhluk halus pohon bidara ini juga mempunyai banyak khasiat lain baik itu untuk kecantikan, kesehatan, dan masih banyak lagi.
Oleh karena itu tumbuhan bidara ditanam dan dipelihara banyak orang.
Artikel ini akan membahas mengenai taksonomi, morfologi, habitat, manfaat, jenis, dan perkembangbiakan pohon bidara.
1. Taksonomi Pohon Bidara
Taksonomi adalah salah satu cabang ilmu biologi yang membahas atau mempelajari tentang pengklasifikasian atau penggolongan sistematika makhluk hidup.
Di bawah ini merupakan taksonomi dari pohon bidara.
Kingdom | Plantae |
Divisi | Magnoliophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Rosales |
Famili | Rhamnaceae |
Genus | Ziziphus |
Spesies | Ziziphus mauritiana |
2. Morfologi
Morfologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari atau membahas tentang bentuk dan struktur dari makhluk hidup atau organisme beserta fungsi dari bagian-bagian tersebut.
Berikut ini adalah morfologi dari pohon bidara, yaitu:
2.1 Akar
Bentuk akar pohon bidara tidak mempunyai ruas atau tidak berbuku-buku.
Tugas dari akar bidara sendiri adalah untuk mendukung fungsi organ tumbuhan lain seperti batang, daun, dan lain sebagainya.
Jenis akar bidara adalah akar serabut yang mana akar primernya akan mati setelah akar-akar sekunder tumbuh besar seperti akar primer.
Semua akar akan keluar dari pangkal batang yang mana akar sekundernya akan tumbuh secara horizontal.
Hal ini bertujuan untuk memperbesar wilayah penyerapan air dan unsur hara karena tanaman bidara merupakan salah satu tanaman adaftif yang bisa hidup di lingkungan kering.
2.2 Batang
Batang dari pohon bidara mempunyai bentuk yang bulat dan berkayu dengan jenis percabangan monopodial atau batang utamanya terlihat memanjang ke atas dan lebih besar dibandingkan cabang-cabang lainnya.
Tumbuhan bidara termasuk dalam jenis pohon kecil atau perdu yang tingginya bisa mencapai sekitar 15 m dengan diameter 40 cm.
Tumbuhan bidara biasanya mempunyai bentuk batang yang bengkok dan cabang pohonnya menyebar serta menjuntai dengan tidak beraturan.
Warna batang pohon bidara sedikit gelap dengan tekstur kulit cukup licin.
2.3 Daun
Daun bidara merupakan daun yang tidak lengkap atau tidak sempurna.
Daunnya hanya memiliki tangkai, helai, dan tulang daun sejajar saja serta tidak mempunyai pelepah daun.
Jenis daunnya tunggal dan tidak berselang-seling.
Bentuknya bulat lonjong atau biasa disebut jorong dengan panjang kurang lebih sekitar 2-9 cm dan lebar 1,5-5 cm.
Warnanya hijau tua dan permukaannya mengkilap.
Bagian bawah daun bidara terdapat rambut lemah berwarna putih.
Teksturnya licin, mengkilap, gundul, dan tidak mempunyai rambut.
Tanaman bidara juga mempunyai daun penumpu yang bentuknya seperti duri lurus dan tunggal.
Daun ini merupakan salah satu jenis daun yang masuk dalam jenis majemuk.
Daun yang seperti ini berasal dari hasil goresan daun yang sudah terpisah dan kemudian hasilnya akan membentuk daun-daun kecil.
2.4 Bunga
Di dalam satu perbungaan tanaman bidara ada 7 sampai 20 kuntum bunga yang ukurannya kecil.
Bunga bidara beraroma harum dengan warna putih kekuningan.
Dalam setiap perbungaan akan dilengkapi dengan tangkai bunga pendek yaitu hanya sekitar 3 sampai 8 mm saja.
Kelopak bunganya berbentuk seperti segitiga dengan jumlah 5 buah yang mana termasuk dalam sifat Protandrous.
Sifat tersebut memperlihatkan bahwa benang sari akan terlebih dahulu masuk ke proses kematangan dibandingkan dengan putik.
Oleh karena itu, tahap penyerbukan tumbuhan bidara sangatlah bergantung dengan bantuan serangga.
Bentuk mahkotanya mirip seperti sudip yang melengkung dan cekung ke dalam dengan jumlah 5 buah.
Bunga-bunga bidara tumbuh pada bagian ketiak daun dengan bentuk mirip seperti payung.
2.5 Buah
Pohon bidara mempunyai buah yang bentuknya mirip seperti tomat.
Saat masih belum matang buah bidara berwarna hijau muda dan ketika sudah matang warnanya akan berubah menjadi orange-nya sampai merah.
Dagingnya berwarna putih dan mengandung banyak air serta rasanya cukup manis.
Justru saat buah sudah matang rasanya tidak terlalu manis karena tekstur dagingnya akan berubah menjadi lebih bertepung.
Saat sudah matang, daging yang awalnya berwarna putih akan berubah menjadi sedikit kekuningan dengan tekstur yang kenyal tetapi lembut serta menghasilkan aroma menyengat yang khas.
Ukuran buah bidara kurang lebih atau rata-rata mempunyai panjang sekitar 6 cm dengan lebar 4 cm.
Namun ukuran buah ini biasanya berlaku untuk tumbuhan bidara yang dibudidaya.
Sementara buah bidara yang berasal dari pohon liar biasanya berukuran lebih kecil dengan tekstur kecil yang masih tetap mengkilap dan halus.
3. Status Kelangkaan
Berdasarkan data dari IUCN atau International Union for Conservation of Nature, tumbuhan yang mempunyai nama latin Ziziphus mauritiana ini berstatus LC atau Least Concern.
Status kelangkaan LC sendiri diberikan pada tahun 2018 yang berarti tumbuhan tersebut tidak termasuk dalam kelompok tumbuhan hampir atau terancam punah.
4. Habitat dan Sebaran
Habitat pohon ini atau bisa tumbuh lebih baik di daerah yang mempunyai musim kering.
Kualitas buahnya akan lebih baik jika tumbuh di lingkungan yang panas, cukup kering, dan mendapatkan banyak cahaya matahari.
Namun musim hujan juga diperlukan yaitu untuk menumbuhkan bunga, daun, dan ranting serta untuk menjaga kelembaban tanah agar buah bisa matang.
Pohon ini berkembang dengan baik pada daerah dengan curah hujan sekitar 300-500 mm per tahun dan ketinggian sekitar 1000 mdpl.
Jika ada di atas ketinggian tersebut maka pertumbuhannya akan kurang baik.
Pohon bidara tahan dengan iklim kering maupun penggenangan dan mudah beradaptasi serta sering tumbuh liar di lahan-lahan yang tidak terurus atau di tepi jalan.
Bisa juga tumbuh di berbagai jenis tanah seperti tanah hitam yang berdrainase baik, laterit, tanah liat, tanah berpasir, dan tanah aluvial yang ada di sepanjang aliran sungai.
Tumbuhan ini diperkirakan mempunyai asal-usul yang berasal dari Asia Tengah dan juga memiliki sebaran alami di banyak wilayah seperti Aljazair, Uganda, Mesir, Madagaskar, Libya, Tunisia, Kenya, Afghanistan, India Utara, Pakistan, Bangladesh, Nepal, Vietnam, Tiongkok Selatan, Semenanjung Malaya, Thailand, Australia, hingga Indonesia.
[read more]
5. Manfaat Pohon Bidara
Adapun beberapa manfaat pohon bidara mulai dari buah hingga kayu dari pohon bidara.
Berikut ini adalah penjelasannya:
Buah bidara dengan kultivar unggul seringkali diperjualbelikan sebagai buah segar yang bisa dimakan secara langsung atau diolah menjadi minuman segar.
Adapun beberapa daerah yang mengeringkan buah bidara dan kemudian dijadikan sebagai manisan.
Selain itu, buah yang mempunyai berwarna merah saat matang ini seringkali juga dijadikan sebagai rujak.
Walaupun pahit, tetapi buah bidara mempunyai banyak kandungan nutrisi seperti vitamin A, sumber kandungan karoten, vitamin C, dan lemak.
Daun bidara yang muda bisa dijadikan sebagai sayuran, sedangkan yang tua untuk pakan ternak.
Rebusan daun bidara bisa diminum sebagai jamu.
Ia akan berbusa jika diremas bersama air dan bisa dipakai untuk memandikan orang yang demam.
Di Jakarta, daun bidara biasanya digunakan untuk memandikan mayat agar najis bisa hilang.
Selain itu akar, biji, dan kulit kayu pohon bidara juga bisa digunakan sebagai obat untuk memperlancar pencernaan serta sebagai obat luka.
Di Jawa, kulit kayu pohon ini dipakai untuk mengobati gangguan pencernaan, sedangkan di Malaysia kulit kayu akan dihaluskan dan digunakan sebagai obat sakit perut.
Hal ini dikarenakan kulit kayu bidara dipercaya mempunyai khasiat sebagai tonikum.
Kulit akar pohon ini bisa dicampur dengan sedikit pucuk pulasari dan bawang putih kemudian diminum guna mengatasi kencing nyeri dan berdarah.
Selain berfungsi sebagai obat, pohon bidara mempunyai kayu yang berwarna kemerahan, keras, bertekstur halus, dan tahan lama.
Oleh karena itu kayu bidara cocok jika dijadikan sebagai kayu kontruksi, perkakas rumah tangga, kayu lapis, venir, barang bubutan, peti pengemas, dan peralatan-peralatan lain.
Di Bali, kayu ini dijadikan sebagai gagang pisau, kapak, pahat, dan perkakas tukang kayu lainnya.
Kayu bidara juga cocok untuk dijadikan arang.
Ranting-rantingnya pun mudah untuk dipangkas dan bisa dipanen sebagai kayu bakar.
Buah bidara dan kulit kayunya juga bisa menghasilkan bahan pewarna.
Bahan-bahan tersebut menghasilkan tanin dan pewarna cokelat kemerahan.
6. Perkembangbiakan dan Budidaya
Tumbuhan bidara bisa berkembangbiak dengan melalui penyambungan dan biji.
Biji bidara sendiri ada pada daging buahnya dengan ukuran yang beragam.
Teknik perkembangbiakan dengan menggunakan biji adalah teknik generatif yang mana untuk dijadikan sebagai benih atau bibit, biji bidara harus direndam terlebih dahulu untuk bisa menghasilkan kecambah.
Sementara cara penyambungan atau okulasi merupakan tahap perkembangbiakan vegetatif yang dilakukan pada batang pohon.
Anak hasil penyambungan biasanya akan mempunyai duri yang lebih sedikit dibandingkan dengan induknya, tetapi biji dalam buahnya akan lebih banyak.
6.1 Cara budidaya atau menanam
Berikut ini adalah cara budidaya atau menanam pohon bidara, yaitu:
6.1.1 Pembenihan
Hal pertama yang harus dilakukan untuk pembenihan adalah menyiapkan biji tanpa cangkang.
Biji yang cangkangnya sudah terkupas itu kemudian direndam bersama bawang merah yang berfungsi sebagai zat perangsang pertumbuhan.
Biji tersebut akan direndam dalam air hangat selama satu malam.
Dibutuhkan beberapa media seperti plastik sungkup, tisu, dan wadah untuk pembenihan.
Tutupi biji menggunakan 2 sampai 3 lembar tisu dan kemudian semprot dengan air agar bisa berkecambah.
Setelah itu, tutup menggunakan plastik sungkup dan tunggu selama 2 hari sampai biji berhasil mengeluarkan akar.
6.1.2 Pemindahan
Proses kedua adalah memindahkan bibit ke media tanam.
Hal yang perlu disiapkan adalah campuran tanah humus, pupuk kandang, dan abu sekam padi.
Masukkan semua bahan ke dalam wadah atau polybag.
Pindahkan bibit dengan hati-hati dan pastikan posisi akarnya menghadap ke bawah.
Benamkan akar dengan kedalaman sekitar 2 sampai 3 cm.
Setelah itu, siram tanaman dengan menggunakan sedikit air setiap hari secara rutin.
Bibit tersebut sudah menghasilkan daun-daun muda dalam waktu sekitar 1 minggu saja.
6.1.3 Perawatan
Pada umumnya, tanaman bidara akan menghasilkan buah saat berumur kurang lebih sekitar 2 tahun.
Sehingga untuk pemangkasan bisa dilakukan setelah masa panen yaitu saat pohon sudah menghasilkan bunga dan pucuk baru.
Pemangkasan ini dilakukan dengan tujuan agar tanaman tetap bisa tumbuh subur.
Berikan pupuk untuk merangsang pertumbuhan tanaman.
Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dan pupuk nitrogen.
7. Jenis Pohon Bidara
Adapun beberapa jenis dari tumbuhan bidara, antara lain:
7.1 Bidara Arab
Jenis tumbuhan bidara yang pertama adalah bidara Arab atau bidara sidr yang mempunyai nama latin Ziziphus spinacristi.
Dinamai bidara Arab karena jenis tumbuhan ini berasal dari Arab.
Jenis tumbuhan ini biasanya hidup di ketinggian sampai 500 mdpl.
Tumbuhan bidara Arab mempunyai duri yang ada pada batangnya dan buahnya biasanya dijadikan sebagai minuman serta campuran madu.
Tumbuhan ini sangatlah adaptif dan biasanya digunakan sebagai salah satu alat kegiatan ruqyah.
Tidak hanya itu, daun dari bidara Arab mempunyai sifat yang mirip seperti sabun yaitu jika dihancurkan dan digosok-gosokkan maka akan mengeluarkan busa.
Tumbuhan ini juga mempunyai banyak manfaat yang baik untuk kecantikan dan kesehatan.
7.2 Bidara Cina
Jenis bidara yang satu ini mempunyai nama latin Ziziphus jujuba.
Bidara Cina mempunyai buah mirip seperti apel yang saat belum matang warnanya hijau dan jika sudah matang warnanya akan berubah menjadi cokelat sedikit kehitaman.
Bentuk pohonnya rindang dan biji buahnya cukup keras berbentuk lonjong mirip seperti biji buah zaitun.
Tinggi tanaman ini bisa mencapai 5-10 meter dengan kayu yang berduri.
Kulit batang bidara Cina bertekstur halus, mengkilap, dan berwarna cokelat.
Saat sudah berbunga tumbuhan ini akan menghasilkan bunga yang berwarna kuning cerah.
7.3 Bidara Laut
Bidara laut mempunyai nama latin Ziziphus muritina yang merupakan jenis bidara dengan habitat ada di pinggir laut sehingga diberi nama bidara laut.
Masyarakat yang ada di daerah pesisir pantai juga percaya jika tanaman ini bisa membantu untuk meredakan mabuk laut.
Buahnya berwarna kuning walaupun sudah matang dan mempunyai batang dengan duri-duri kecil.
Batangnya memang mempunyai bentuk cukup kecil, tetapi struktur kayunya cukup keras.
Daun tanaman ini bentuknya bulat lonjong dengan permukaan cukup panjang yaitu bisa mencapai 29 cm dengan lebar 2 cm.
7.4 Bidara Upas
Bidara upas merupakan jenis bidara yang tidak memiliki duri sama sekali.
Tumbuhan jenis ini asalnya dari salah satu negara di Asia Tenggara yaitu Filipina.
Bentuk daunnya mirip seperti bentuk hati dan berwarna hijau tua.
Hal yang membedakan dengan jenis tumbuhan bidara lainnya adalah adanya umbi pada bidara upas.
Hal ini dikarenakan bidara upas termasuk dalam jenis umbi-umbian.
Warna umbi bidara upas adalah kuning kecokelatan mirip seperti umbi rambat.
Tinggi dari bidara yang menghasilkan bunga berwarna putih ini bisa mencapai kurang lebih sekitar 5 meter.
Daunnya mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan seperti bisa mengobati penyakit diabetes, syphilis, dan masih banyak lagi.
Itulah informasi mengenai pohon bidara yang dikenal sebagai tanaman pengusir sihir.
Semoga bisa membantu dan berguna untuk kita semua terutama dalam menambah wawasan mengenai jenis tumbuhan.
Sekian dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!
Referensi:
Id.wikipedia.org. 2020. Bidara. [Internet]. Terdapat pada: https://id.wikipedia.org/wiki/Bidara#Kegunaan
Rimbakita.com. 2019. Mengenal Pohon Bidara – Taksonomi, Morfologi, Manfaat & Cara Tanam. [Internet]. Terdapat pada: https://rimbakita.com/pohon-bidara/
Thegorbalsla.com. 2021. 6 Tanaman Bidara (Jenis dan Manfaat). [Internet]. Terdapat pada: https://thegorbalsla.com/tanaman-bidara/#Morfologi_Tanaman_Bidara
Editor:
Mega Dinda Larasati
[/read]