Akhir-akhir ini nama Kota Mojokerto terlihat sering mondar-mandi di jagat Twitter, bahkan tagar Mojokerto atau #mojokerto sempat menjadi trending pada tanggal 25 Februari kemarin.
Mojokerto menjadi viral karena adanya unggahan video yang berisi pemandangan hamparan rumput hijau menenangkan dengan batuan berukuran lumayan besar yang tersebar di beberapa titik.
Pada video tersebut juga terdapat bagian reff lagu yang sedang viral juga yaitu Sunday Best milik Surfaces.
Lagu ini cocok lho untuk Anda yang sedang berlibur, “Feeling good like I should, went and took a walk around the neighbourhood, feeling bleseed never stressed, got the sunshine on my Sunday best”.
Cocok, kan? Apalagi liburannya hari Minggu haha.
Tempat wisata yang sedang viral ini bernama Ranu Manduro.
Kenapa namanya Ranu Manduro?
[read more]
Karena letaknya yang ada di kaki Gunung Penanggunggan dan di Desa Manduro, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.
Sebenarnya Ranu Manduro adalah kawasan tambang galian C yang mana saat musim hujan sudah tidak beroperasi sehingga ditumbuhi banyak rumput.
Selain itu, kawasan ini ternyata sengaja digali untuk menimbun LUMPUR LAPINDO di Sidoarjo.
Banyak truk yang keluar masuk lokasi ini untuk mengangkut pasir ke Mojokerto ke Sidoarjo sehingga jalanannya lumayan rusak.
Sebelum viral, untuk masuk ke Ranu Manduro tidak perlu membayar biaya apapun atau gratis baik itu tiket masuk maupun parkir.
Namun, setelah viral dan banyak dikunjungi wisatawan masyarakat sekitar memanfaatkan peluang ini dengan mengenakan biaya Rp 3000 untuk biaya parkir.
Jika Anda sedang beruntung, Anda bisa masuk tanpa bayar kok.
Hal ini disebabkan karena penerapan biaya parkirnya belum optimal jadi pengunjung bayarnya kalau ada tukang parkirnya saja, kalau tidak ada ya sudah langsung gas aja lah haha.
Banyak juga yang bilang kalau Ranu Manduro adalah Ranu Kumbolonya Mojokerto karena di sana juga ada telaganya.
Saat musim hujan daerah sekitar telaga akan terlihat lebih hijau dan sangat cantik juga kalau dipotret.
Berencana main ke sini? Jangan lupa bawa kamera ya!
Editor:
Mega Dinda Larasati
[/read]