Ecological Social Mapping (ESM) 2016

ESM 2016 atau Ecological Social Mapping 2016 merupakan program kerja Forest Management Students’ Club (FMSC) di bawah naungan divisi keprofesian. Program kerja ini menyatukan berbagai kelompok studi (KS) yang ada di FMSC, yaitu KS Perencanaan, KS Sosek (Sosial Ekonomi Kebijakan Kehutanan), dan KS Hidrologi. Penyatuan berbagai KS ini karena KS tersebutlah yang memiliki keilmuan yang bisa diterapkan di program kerja ESM.

Program kerja FMSC ini dimulai pada tahun 2011. Sebelum ESM yang ke-5 pada tahun 2015, kelompok studi yang tergabung dalam program kerja ini ada empat, yaitu ditambah dengan KS Pemanfaatan. Namun pada tahun 2015 saat ESM ke-5, KS Pemanfaatan tidak ikut serta lagi dalam program kerja ini karena memiliki prgram kerja yang lebih khusus, yaitu Eksflorasi Hasil Hutan Bukan Kayu (EHHBK).

Penelitian yang dilakukan dalam program kerja ESM adalah penelitian yang menyangkut sosial masyarakat sekitar hutan, pemetaan sosial, pemetaan desa, kondisi air, pemanfaatan air, dan masih banyak lagi penelitian yang dilakukan. Metodologi yang digunakan pun menyesuaikan dengan kebutuhan kelompok studi dan tempat dilakukannya penelitian agar penelitian ini memberikan dampak yang baik bagi berbagai pihak yang terlibat.

Ecological Social Mapping (ESM) 2016 dilaksanakan pada 26 Juni – 4 Juli 2016 di Desa Taman Jaya, Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Tempat ini dipilih karena informasi mengenai masyarakat yang dibutuhkan oleh pihak Taman Nasional serta untuk mengatasi berbagai permasalahan mengenai lingkungan dan hutan di sekitar masyarakat Desa Taman Jaya.

Tujuan dari dilaksanakannya program kerja FMSC satu ini adalah untuk menjalin kerjasama dengan berbagai stakeholder kehutanan (masyarakat sekitar hutan, pengelola TNUK, dan pemerintah),  membantu menyelesaikan permasalahan masyarakat sekitar hutan, dan meningkatkan kapabilitas mahasiswa kehutanan.

FMSC sendiri adalah himpunan profesi yang ada di Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Program kerja ESM ini sangat sesuai dengan ilmu-ilmu yang dipelajari oleh mahasiswa FMSC sehingga program kerja ESM ini merupakan pengaplikasian dari berbagai ilmu kehutanan yang dipelajari di Departemen Manajemen Hutan.

Harapan terbesar ketua pelaksana program kerja ESM, Lio Ade Putra (20), tidak hanya untuk menyelesaikan sebuah prgram kerja, tetapi lebih dari itu ESM ini ingin menjadikan ajang untuk belajar dan berbagi dengan orang-orang baik terhadap sesama peneliti dan dengan masyarakat.

 

Referensi:

Redaksi Forester Act